19

58.8K 3.9K 123
                                    

***
Kebahagiannku berasal dari hal-hal kecil
Membuka mata dan wajahmu yang kulihat pertama
Itu adalah alasan hidupku bahagia
~James.A.H~


Kini Abi masih setia berdiri di samping Bella menunggu James sadar. Entah mengapa Abi merasa canggung berada di dekat Bella yang notabennya adalah ibu dari kekasihnya. Ditambah dengan alasan James terbaring di rumah sakit adalah karena dirinya. Abi sudah merasakan keram di kakinya karena terlalu lama berdiri sesekali melirik ayahnya yang masih asik berbincang dengan tuan besar Handoko.

“Pulanglah sayang, besok kamu harus sekolah kan?.” Ucap Bella sambil tersenyum lembut

“Ta-tante maafin Abi... ini semua salah Abi, kalo aja Abi ngga minta James buat ngga ninggalin Abi hiks... James pasti ngga hiks... ngga akan kayak gini.” Abi benar-benar merasa bersalah

“Apa maksudmu Abi, tante sama sekali ngga marah sama kamu.” Bella langsung memeluk Abi

“Kalo hiks... tante minta hiks... Abi buat ninggalin James, Abi ngga papa kok tante.” Abi mengurai pelukannya dengan senyum terpaksa walaupun air matanya masih terus mengalir deras karena khatinya yang tersayat oleh perkataaannya sendiri

“Kamu ngomong apasi Bi? Tante ngga mungkin setega itu. Lagian tante bahagia kalo James sekarang bisa dekat dan mencintai seorang perempuan seantik dan sebaik kamu.” Bella menghapus lembut air mata Abi

“A-Abi...”

Semua orang yang ada di ruangan sontak langsung mendekat ke brankar yang di atasnya terbaring seorang makhluk ciptaan tuhan yang sangat tampan namun memiliki tingkat kebucinan di dalam tahap mengkhawatirkan.

“James kamu sadar? Ini mamah sayang... mana yang sakit? Mamah panggilin dokter ya? Liora panggil dokternya cepat jangan chattingan sama Mario teros! Apa perlu kita ke rumah sakit singapur sayang?.” Tanya Bella beruntun

“Abi mana?.”

Plakkk....

Dengan tak berperi kemanusiaannya Bella menggeplak kepala berhias erban sang putra dengan wajah cantiknya yang memerah dengan hidung yang tengah kembang kempis ber push-up ria.

“Dasar si Malihhh!!! Mamahnya khawatir sampe se heboh julkidin pedagang sayur komplek kalo lagi nawarin dagangannya si Malih malah nyari orang lain mamah masukin lagu ke dalam perut mau hah?!.” Sewot Bella saaat sang anak tak peduli dengan ke khawatirannya dan malah menanyakan orang lain

“Mah... udah dong, lebih baik kita pulang aja yuk? Papah cape dari bandara langsung kesini belum istirahat mamah juga pasti cape kan? Lagi pula James udah sadar dan baik-baik aja.” Bujuk Andre pada istrinya

“Iya ndre lebih baik kalian pulang saja, kalian pasti lelah. Biar James aku dan Abi yang jaga.” Dimas mendukung Andre

“Tuh...kan apa Dimas bilang yok mah kita pulang, Liora ambil kunci mobil papah di nakas kita pulang sekarang.”

“Oke pawang nyonya besar.” Ucap Liora tanpa sadar

“APA KAMU BILANG?!!.” Murka Bella

Liora langsung berlari menuju parkiran diikuti Andre dan Bella setelah berpamitan pada Abi dan Dimas tidak dengan anaknya.
Setelah mengantarkan keduanya sampai ke depan pintu Abi dan Dimas menghampiri James yang terbarin lemas dibrankar karena terlalu banyak kehilangan darah.

“James saya ingin meminta maaf untuk semua perbuatan yang sudah saya lakukan padamu.”

“Tidak masalah om, saya tahu om melakukan semua ini karena ingin menjaga Abi.”

Damnation Love(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang