Dia kembali membaur di pesta, melihat anaknya sedang menari dengan satu kaki bersama Boruto dan Mitsuki. Setelah dia perhatikan ruang itu tidak ada lagi para orang tua, hanya tersisa anak-anak yang dibiarkan membuat acara sendiri. Sedangkan orang dewasa berada di halaman samping sedang menikmati acara mereka yang lebih dewasa, tidak banyak sebenarnya yang tersisa di sana.
"Sasuke kemarilah," Panggil Mirai, akhirnya Sasuke yang sudah berniat untuk pulang berjalan ke arah meja bundar di sana. Di meja bundar itu sudah ada Mirai dua orang wanita lagi, Ino dan Sai, Sasori yang sedang menatapnya penuh tanya. Sasuke memilih duduk di sebelah Mirai, hanya wanita itu yang dia kenal di sana oh dan Ino karena wanita itu memang sahabat Sakura sejak kecil.
"Sakura," Sakura datang hanya beberapa menit setelah Sasuke di sana, Sakura sudah memakai syal untuk menutupi hasil kelakuan Sasuke. Dia tidak tau bagaimana besok dia menghilangkan tanda itu, yang luar biasa merah.
Sasuke hanya tersenyum tipis melihat Sakura yang menatapnya marah.
Lama mereka berbincang kesana kemari, Ino yang sudah bosan mendapatkan ide saat Sasuke memutar botol anggur yang sudah kosong di atas meja.
"Aku punya ide, bagaimana kalau kita main Truth or Dare."
"Oh ayolah sayang itu mainan anak-anak."
"Kita ubah peraturannya, darenya minum satu gelas besar bir dan truthnya ceritakan sesuatu rahasia dari dirinya. Siapa yang terkena moncong botol dialah yang harus memilih."
"Boleh dicoba, dari pada kita bosan di sini, dan menunggu anak-anak di dalam." Sahut Mirai.
"Oke aku yang putar." Ino meraih botol dari tangan Sasuke, sedangkan pemilik mainan itu hanya mendengus dan menyandarkan diri di sandaran kursi, tidak tahan sebenarnya melihat Sasori yang selalu memperlihatkan kemesraan mereka.
Botol pun berputar dan pertama jatuh pada Sai.
"Oke sayang ceritakan sebuah rahasia, atau kau akan minum bir ini." Sambil mengatakan itu, Ino menuang bir ke gelas besar hingga penuh dan meluap keluar.
"Oh aku tidak punya rahasia." Ucap Sai.
"Oke kalau begitu biar aku yang bertanya," Ucap Ino "Katakan apapun, fantasi yang kau inginkan di ranjang bersamaku."
Mendengar itu Sakura tersedak dia tidak menyangka kalau permainannya akan se-frontal ini.
"Sakura please kita sudah sama-sama dewasa, kau berharap bermain seperti apa? menceritakan orang yang di sukai di kelas? Atau pernah terjatuh di selokan? Itu tidak seru." Sahut Mirai.
"Anda betul." Sahut Sasuke, yang tiba-tiba mulai tertarik untuk bermain, rencananya jika Sakura yang ditunjuk dia akan memaksa wanita itu untuk mengatakan bahwa dia tidak impoten.
"Baiklah, Aku ingin bermain sangat keras denganmu, semacam penyiksaan mungkin. Bukan kau, tapi aku yang jadi budakmu." Ino menahan napas kuat, dia tidak bisa mempercayai itu, suaminya yang begitu pendiam ternyata punya fantasi yang sangat liar.
"Oke lanjut" Sai memutar botol lagi dan ujungnya menunjuk pada Mirai.
"Emm Aku menyukai mantan suami Sakura." Ucapnya dengan sangat percaya diri. Dua wanita di sebelahnya langsung menatap aneh ke arahnya. Dalam hati mereka bertanya apakah Mirai serius dengan lelaki impoten, Sesungguhnya Mirai tidak jelek hanya saja jumlah lemak di badannya yang berlebih.
"Ya, terimakasih sudah menyukaiku." Jawab Sasuke, dia ingin mengatakan pada mereka semua kalau dia tidak impoten jadi tidak perlu membuat perasaan Mirai jadi terkesan aneh.
Sudahlah lagipula sebentar lagi dia berniat membuat Sakura terpaksa mengakui kebohongannya, atau bercandanya yang sama sekali tidak lucu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback [SasuSaku Fanfiction] Completed
FanfictionSepuluh tahun setelah kegagalannya dalam menjalin rumah tangga dengan Uchiha Sasuke, Sakura akhirnya dapat menerima lelaki lain sebagai kekasihnya. Untuk menikah lagi dia masih begitu trauma. Tapi tanpa diduga-duga kalau anaknya, yang dulu jatuh pa...