Sasuke terbangun dan melihat sisi tempat tidurnya kosong, terkejut awalnya tapi bunyi gemericik air dari kamar mandi membuatnya sedikit tenang. Entah tenang dalam hal apa, jauh dalam hatinya masih tidak bisa mempercayai ini sebenarnya.
Mempercayai percintaan yang menggila semalam, jika saja kondisi ruang itu tidak terlihat kacau balau dia akan mengira bahwa semalam hanya mimpi. Lingerie hitam yang terkoyak dan bernasib malang di lantai, selimut dan sprei yang bergulung tidak berbentuk beruntung tidak robek, bantal-bantal yang berada di lantai semua. Lalu matanya jatuh pada tas Sakura yang terbuka dan beberapa peralatannya berada di luar, mungkin Sakura baru saja membongkarnya untuk mengeluarkan peralatan mandinya.
Sasuke menghampiri meja tanpa menggunakan apapun dan melihat satu per satu barang Sakura, siapa tau nanti saat dia ingin memberikan hadiah, dia tidak perlu repot-repot menebak-nebak merk apa yang cocok untuk Sakura. Tapi tiba-tiba matanya jatuh pada obat kontrasepsi, pencegah kehamilan. Ya, itu cukup mengejutkan bagi Sasuke, dia menginginkan Sakura hamil secepatnya hingga dia bisa segera menikahi Sakura, tapi wanita itu justru meminumnya untuk apa? Sasuke jadi penasaran sebenarnya mereka masih memiliki satu tujuan atau tidak.
Jujur saja dia meniduri Sakura selama ini bukan hanya karena nafsunya tapi dia mencintai Sakura, dan dia benar-benar ingin Sakura kembali padanya. Itu juga merupakan sebuah rencana terselubungnya untuk mengikat Sakura. Begitu fokus dengan keinginannya sendiri, dia lupa bahwa Sakura tidaklah bodoh.
"Sudah bangun... ugh pakai celanamu Sasuke." Ucap Sakura saat keluar dari kamar mandi dan langsung mendapati tubuh bugil Sasuke.
"Bisa kau jelaskan untuk apa ini Honey?" Sasuke berusaha menyembunyikan kekesalannya dengan senyuman tipis, Sakura mendekat dan hanya melihat obat di tangan Sasuke.
"Kau pasti tau itu,, tidak perlu sok polos."
"Ya aku tau kegunaannya, tapi untuk apa? Kau tidak mempercayaiku? Hingga kau perlu melakukan_"
"Aku rasa kita harus merangkak dulu sebelum akhirnya bisa berjalan. Aku pikir kita bisa pelan-pelan."
"Apa tujuanmu sebenarnya?"
"Memperbaiki." Sakura mengurungkan niatnya untuk memakai bajunya, dia menatap Sasuke yang saat ini juga menatapnya dengan tatapan marah.
"Lalu?"
Sakura terdiam, dia tidak punya jawaban untuk setelahnya. Tidak pernah memikirkannya selama ini, dia hanya ingin bersama Sasuke, untuk kedepannya dia tidak tau. Jika ke depan yang dimaksud Sasuke adalah pernikahan lagi dan mempunyai anak lagi. Dia belum bisa.
Meskipun selama ini dia selalu mengatakan pada Sasuke kalau dia hanya belum siap, sesungguhnya dia tidak tau kapan tepatnya kata siap itu bisa terungkap.
"Kau tidak punya tujuan denganku?" Tanya Sasuke lagi.
"Tidak, aku tidak punya tujuan lain selain denganmu, aku tidak bisa hidup dengan orang lain. Tapi_"
"Tapi apa? Shit! Aku selalu berharap selama kita melakukannya. Tapi kau membunuhnya begitu saja." Sasuke memutar tubuhnya memunggungi Sakura, tapi beberapa detik setelahnya Sakura memeluknya.
"Beri aku waktu, jika kau mungkin sudah mampu berlari, beri aku waktu untuk belajar berjalan dulu."
"Maaf aku hanya kecewa, aku kira tujuan kita sama."
"Sama, aku sama denganmu. Tapi kita perlu waktu Sasuke untuk semua ini, untuk membangun rumah tangga lagi. Aku rasa kita sama-sama tidak ingin gagal untuk kedua kalinya. Caranya adalah beri waktu diri kita untuk menyesuaikan."
"Aku tidak mau kehilanganmu lagi,."
"Aku juga." Sakura mendekap tubuh itu semakin erat. "Oke sekarang mandilah." Sakura melepaskan pelukannya dan memutar tubuh Sasuke, hingga menghadapnya. Dia mengecup bibir yang melengkung ke bawah itu, rahang Sasuke masih mengeras sepertinya lalaki itu masih begitu marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback [SasuSaku Fanfiction] Completed
FanfictionSepuluh tahun setelah kegagalannya dalam menjalin rumah tangga dengan Uchiha Sasuke, Sakura akhirnya dapat menerima lelaki lain sebagai kekasihnya. Untuk menikah lagi dia masih begitu trauma. Tapi tanpa diduga-duga kalau anaknya, yang dulu jatuh pa...