Ibu Vanda menangis tak henti-henti sambil memelukku. Ia menyerahkan catatan kecil milik Vanda.
"Ini bacalah, kalo bukan karna Alvi, Vanda tak akan pergi dari dunia ini," kata ibu Vanda sambil menangis tersedu-sedu.
Vanesa mengambil catatan itu.
"Apa benar, kalau bukan karena Alvi, Vanda tak akan pergi dari dunia ini?" Vanesa kebingungan.
***
Vanesa pulang ke rumahnya, membawa rasa lelah dan penat yang menyerang tubuhnya tanpa ampun.
Vanesa menghela napas panjang. Otaknya terus memutar kejadian mengerikan, hari ini di kampusnya, karena penemuan mayat Vanda. Hal itu membuat seisi kampus heboh dan langsung menjadi tranding topic.
"Apakah aku harus membaca catatan Vanda sekarang? Ah, mungkin besok saja," Vanesa lalu bergegas untuk tidur sebentar agar rasa lelahnya hilang.
Sore berganti malam. Setelah ia bangun dari tidur, bergegas mandi dan segera belajar untuk ulangan besok.
"His, napa harus ulangan sih, besok bikin pusing aja duh!" Vanesa kesal, mengacak-acak rambut panjangnya karena frustasi.
Vanesa fokus belajar, hingga jam menunjukkan pukul 11 malam, ia merasa kantuk. Akhirnya, Vanesa memutuskan untuk kembali tidur. Tidak seperti biasanya, Vanesa kali ini tidak bisa tidur karena ada hal yang menghantui pikirannya. Hanya berbaring di atas kasur, membayangkan apa yang sebenarnya dialami Vanda, temannya.
"Apa benar, Alvi yang membunuh Vanda? atau Vanda bunuh diri karena Alvi?" Pertanyaan demi pertayaan itu langsung memenuhi isi kepala Vanesa.
Namun, di dalam benak hati yang paling dalam, Vanesa yakin jka Alvi lah penyebab dari kematian Vanda. Saat mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya, spontan Vanesa berdiri dari kasur berusaha menepukan ponselnya.
Rasa penasaran semakin menghantuinya, hingga ia mondar mandir di dalam kamar, sambil memegang buku catatan yang tadi siang diberikan ibu Vanda padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan terakhir(Tamat) (Sedang Di Revisi)
Mystery / ThrillerSinopsis Seorang gadis yang mati tragis misterius, bahkan tak ada yang tau matinya karna apa dan kenapa Vanesa temannya selalu ada untuk membongkar masalah demi masalah semua Vanesa alami ,sampai ia merelakan tangannya kepotong oleh pisau belati ba...