[Prolog]

97 8 4
                                    

"Ooh Dafi, dia lumayan cakep btw."

-Nayra Arestia Laurens

Happy reading...

•••

Seorang gadis dengan rambut sepinggang yang dikuncir kuda terus saja berlari dari parkiran sekolah.
Keringat terus mengalir di pelipis gadis tersebut, sesekali kacamata yang ia gunakan terus saja melorot dari tempatnya.

"Anjir nih kacamata gue patahin modar lo," gerutunya kesal.

Dia yang kesal pun melepas kacamatanya, "ga usah di pake deh, min gue ga gede juga."

Ia melihat jam yang melingkar di tangan nya, sedikit lagi MOS akan di mulai.
Hari ini terakhir ia MOS di sekolah barunya.

"Aduhh gilaa gue bisa telat kalau gini," Nayra terus saja merutuki dirinya sendiri.

Ia terus belari sampai akhirnya memasuki salah satu kelas yang sekarang kelas barunya.

Dia pun menaruh tas nya di bangku, lalu menyerka keringat yang ada di pelipisnya.

"Kenapa sih lu Nay?" tanya teman sebangkunya.

Ya, gadis itu adalah Nayra.
Nayra Arestia Laurens, gadis manis yang memiliki kepribadian berisik alias pecicilan, ramah, berani, dan juga galak. Jangan lupa, dia tukang halu.

Sekarang ini ia duduk di bangku kelas 10 dan sedang menjalankan Masa Orientasi Sekolah atau yang sering di sebut dengan MOS.

"Gila capek, gue kesiangan ngapa yak."

"Begadang kali lu, nih minum dulu," Rizka mengambil minum di tasnya lalu memberikan nya pada Nayra.

Nayra menerima dan langsung meminumnya sampai setengah botol.

"Lu ga usah pake kacamata dah, min lu kecil masih bisa sembuh kayaknya."

Nayra mengangguk.

"Gue semalem nontonin jodoh," ucapnya.

"Siapa?" tanya Rizka penasaran.

"jungkook."

•••

Kringg kringg

Bel masuk pun berbunyi, kakak-kakak OSIS yang mengajar di kelas Nayra pun masuk satu per satu.

Nama kakak OSIS yang Nayra ingat sih hanya ka Bunga, ka Zahra dan satu lagi dia lupa.

"Hari ini kita akan melihat demo eskul, untuk menarik minat kalian dalam memilih eskul," ucap ka Zahra yang di angguki semuanya.

"Jadi sekarang kalian turun ke lapangan, baris yang rapih ya," sambung ka Bunga.

Mereka membantu kita merapihkan barisan, kita pun di tuntun menuju ke lapangan.

Saat sudah sampai di lapangan, anak-anak di suruh duduk di tempat yang disediakan untuk per kelas.

"Gua eskul apaan ya Nay?" tanya seorang siswi yang kini duduk di samping Nayra, namanya Putri.

NAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang