Empat

14 2 0
                                    

Enjoy!

*****











Beberapa minggu terasa begitu manis bagi mereka berdua. Kencan, makan malam, cuddling, atau sekedar lembur bersama terasa menyenangkan. Kini mereka kembali lembur, Jungkook sibuk mengatur jadwal akhir tahun kekasih sekaligus atasannya itu, sedangkan Taehyung sibuk menandatangani, menerima ataupun menolak tawaran kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar negeri.

Saking fokusnya Taehyung, ia tak sadar saat Jungkook keluar dari ruangannya untuk mengambil pesanan makan malam mereka atau malah terlalu malam untuk disebut makan malam. Saat Jungkook kembali keruangan Taehyung, ia mendapati Taehyung sedang menerima telpon. Ia sempat melirik Jungkook dan segera mengakhiri panggilan itu.

"Ne eomma. Aku segera pulang."

"Kau tak pulang malam ini?" Jungkook bertanya sambil menyusun makanan di meja tempat ia mengatur jadwal Taehyung tadi.

"Hmm. Eomma kesepian, katanya aku jarang pulang."

"Aku akan meminta Jimin hyung unt-"

"Siapa bilang kau boleh pulang dengannya Jung? Seingatku, aku tak bilang tak akan mengantarmu".

"Kau masih cemburu dengan Jimin hyung?" Jungkook terkekeh menangkap sinyal cemburu Taehyung.

"Dia anak tiri adik eomma mu Jung, kalian tak ada hubungan darah. Aku harus waspada."

Jungkook makin terbahak mendengar ucapan Taehyung. Ia pernah memberi tahu Taehyung tentang Jimin. Bahkan Jimin telah memiliki tunangan, seorang komposer lagu yang bekerja untuk membuatkan lagu para idol.

"Dia sudah bertunangan Tae. Kau terlalu posesif."

"Hei, yang sudah menikah saja bisa bercerai, apalagi baru bertunangan. Aku hanya menjaga milikku, ada yang salah?"

"Yeah kau benar. Bahkan aku yang akan menyebabkan perceraian itu".

*****

Setelah Taehyung mengantar nya pulang ke apartemen mereka, Jungkook segera mandi, kemudian sedikit merapikan apartemen. Terasa sepi karena malam ini Taehyung tak pulang, jika biasanya sebelum tidur mereka akan membicarakan hal random seperti betapa bucinnya Namjoon hyung pada Jin hyung padahal ia adalah dominan dan bos besar ditempat Yoongi hyung bekerja. Atau betapa luar biasa positif nya pemikiran Hoseok hyung padahal telah dia pernah dimanfaatkan oleh mantan pacarnya. Tapi malam ini adalah malam pertama ia sendiri di apartemen mereka sejak ia mengetahui status Taehyung dan juga Irene. Jika dulu saat Taehyung bilang lembur pikirannya tak akan lari kemana-mana karena ia merasa satu-satunya untuk Taehyung, tapi sejak mengetahui hubungan mereka Jungkook menjadi orang sedikit paranoid dan suka berpikiran buruk. Ia meraih ponselnya di nakas dan mengetikkan pesan pada Taehyung.

Hyung, kau sudah dirumah?

Setelah mengirim pesan, Jungkook membolak-balik ponsel nya. Ponsel dengan warna dan juga seri yang sama seperti milik Taehyung. Sehari setelah Jungkook kembali masuk untuk bekerja, Taehyung membeli dua ponsel baru untuk nya dan untuk Taehyung. Saat itu Taehyung bilang ponsel miliknya terjatuh dan rusak saat ada meeting diluar jadi sekalian saja membelikannya ponsel.

Hyung, ada apa? Kenapa tak membalas?

Satu jam lebih Jungkook menunggu balasan pesannya, ini sudah lewat tengah malam. Mungkin Taehyung sudah tidur, jadi ia juga memilih merebahkan diri bersiap untuk tidur. Tak ingin meneruskan pikiran buruknya.

*****

I still wonder wonder beautiful story...

"Halo hyung?"

"Jung, maaf aku ketiduran. Mau berangkat bersama sekalian beli sarapan?"

"Call"

Begitu sambungan diakhiri, Jungkook segera bersiap-siap karena tak ingin Taehyung menunggu. Apalagi kalau urusan makan, Jungkook selalu bersemangat.

"Hyung, ingin makan pancake dengan selai strawberry" ucap Jungkook begitu masuk kedalam mobil. Menjadikan Taehyung terkekeh mendengar permintaan kekasihnya.

"Sarapan diruangan hyung okay?" Si kelinci mengangguk dan tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.

Taehyung sarapan sambil memeriksa beberapa berkas, sedang Jungkook sesekali menyuapkan potongan pancake kemulut Taehyung.

"Apa jadwal ku hari ini Kookie?" Tanya Taehyung. Jungkook meraih tab disampingnya untuk memeriksa jadwal atasannya itu.

"Siang ini hyung tidak ada jadwal, hanya saja sore ada kunjungan ke lab untuk tinjau ulang produk skincare yang akan di iklankan oleh Jennie sebelum dipasarkan"

"Berarti hari ini aku bisa memelukmu sampai sore Kookie" sahut Taehyung yang langsung menerjang Jungkook di atas sofa ruangannya hingga tab yang Jungkook pegang terlempar kebawah.

"Kalau begitu ayo nonton hyung" ajaknya. Jarang-jarang mereka mendapatkan waktu bebas begini sampai sore.

"Dengan setelan kantor?" Tanya Taehyung.

"Hyung ingin kita pulang lalu berganti baju dulu?"

Taehyung diam sebentar, jika pulang dan berganti maka waktu kencannya dengan Jungkook akan terpangkas banyak.

"Ayo belanja. Kau tak pernah mau membelanjakan uang yang ada dalam kartu hitam yang aku berikan." Ajak Taehyung.

"Belanja? Ah kita ganti baju saja hyung. Lebih hemat, toh baju lamaku masih bisa dipakai, tidak koyak dan aku yakin tidak akan mempermalukan mu."

"Hei, aku memberi kartu hitam itu untuk kau gunakan Jung. Setidaknya belilah sesuatu dengan kartu itu. Apapun yang kau suka, belilah."

"Apapun?" Tanya Jungkook lagi.

"Apapun" jawab Taehyung.

****



Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang