Sepuluh - Marah

120 1 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat di kelas Felix mengajak Vella berbincang, dan Nathan tidak suka itu. Malah Nathan menarik kerah Felix seakan ingin ribut. Nathan selalu berkata

"Lo ga boleh deket-deket dia"

"Dia itu modus!"

"Gak boleh manis kalo senyum ke dia!"

Vella berasa Nathan takut kehilangan dirinya, lagi pula bbincang sekali-kali tidak apa-apa. Lalu Vella berkata

"Than, dia cuma mau ngomong doang, lo gausah kaya begini"

"Kok lo bela dia?" tanya Nathan ketus

"Gue ga bela dia, tapi gue ngomong fakta" kata Vella

"Sama aja lo bela dia!" ketus Nathan

"Emang kenapa kalo gue bela dia?!" tanya Vella yang sudah tersulut emosi

"Oh lo beneran bela dia?" ucap Nathan

"Gue udah bilang, gue ga bela dia! Tapi gue ngomong fakta!" kata Vella

"Lo ngebela dia kan? Nih silahkan duduk" kata Nathan di sengaja

"Lo jangan kaya begini!" kata Vella marah

"Apanya ga begini?! Jelas-jelas lo bela dia!" teriak Nathan

"KOK LO TERIAK-TERIAK?!" ketus Vella

"KOK LO BELA DIA?" tanya Nathan balik

"Gada hubungan sama lo! Gue udah bilang, gue gak bela dia!" kata Vella emosi

"Halah omong kosong" kata Nathan

Vella sakit hati Nathan berbicara seperti itu.

"Ok serah lo aja" ucap Vella jutek, lalu Vella segera bergegas menuju kantin untuk makan bersama teman-temannya

Dan Nathan pun juga di panggil untuk bergabung. Otomatis Vella bangkit dan pergi ke tempat mana saja yang bisa ia tuju.

"Eh bos, lo berantem sama Vella?" tanya Ben

"Bacot! jangan banyak tanya lo!" ketus Nathan galak

"Wei jangan ajak ngomong dulu, mood dia lagi jelek" bisik Dion kepada teman-temannya termasuk Vella dkk.

Lalu Nathan bangkit berdiri dan segera pergi ke rooftop tempat nya menenangkan diri dan ia menemukan Vella di situ juga.

Dan tanpa malu-malu Nathan segera duduk di sebelah Vella, Vella yang melihatnya pun segera berdiri dan pergi. Nathan yang mau menahan Vella, ia tidak bisa, dia tau kalau dirinya bersalah.

Bel istirahat berakhir Nathan segera kembali ke kelas dan ia melihat bahwa sebelahnya bukan Vella lagi, melainkan Evi. Vella dan Evi bertukar tempat duduk, Vella di sebelah Felix.

Lalu Nathan bertanya "siapa yang suruh lo duduk di sini?" katanya dingin

"Vella minta pindah" kata Evi ketakutan

"Lo pergi! Jangan pernah duduk di bangku ini, selain dia!" kata Nathan dingin, sangat dingin sambil menunjuk Vella.

Evi bangkit dan berbisik pada Vella

"Lo pindah, gue ga di bolehin duduk di tempat lo" kata Evi

"Yaudah" ucap Vella pasrah, ia segera bangkit serta membawa tas nya dan duduk kembali di sebelah Nathan.

"Kenapa pindah?" kata Nathan mulai normal

"Gue muak liat muka lo" kata Vella

"Gue minta maaf, gue terlalu possesive sama lo" ucap Nathan tulus

"Gue maafin, asal jangan begitu lagi ya!" ucap Vella

"Siap!" kata Nathan

"Eh lo ud makan belom" tanya Vella

"Belom, laper nih kebanyakan mikirin lo" ucap Nathan jujur

"Halah basi lo" kata Vella

"Gue serius, gue mikirin cara kita baikan" kata Nathan

"Yaudah ayo ke kantin, gue juga laperrr" keluh Vella

"Hahhahaah! Kebanyakan mikirin gue kan lo!" ucap Nathan pd

"Pede jangan di gedein!" kata Vella

Mereka bergegas menuju Kantin dan hanya  makan berdua. Selesai itu mereka segera kembali ke kelas untungnya tidak ada guru, freetime!

~

Gimana ceritanya? Pendek ya?

Ada tugas banyak jadi ga sempet buat cerita

Tapi gue bakal usahain apdet, ga tiap hari ya soalnya aku juga sibuk sekolah

So maav kalo emang ga nyambung ceritanya

Ceeya!💕

My Possesive Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang