Alana

jogja

Sudah sekitar hampir satu bulan semenjak kejadian itu Agi tidak pernah lagi bertemu dengan Alana. Agi pun sudah tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya diam diri dirumah dan menghabiskan waktunya untuk menggambar. Sakha yang sudah mengetahui berita tersebut pun sangat terkejut, ia benar-benar tidak tahu bahwa akan seperti ini akhirnya. Sakha tahu, Alana adalah satu-satunya alasan mengapa Agi kembali 'hidup' seperti sekarang. namun semua hancur berantakan.

Ayahnya terus menelepon Agi namun tak kunjung ia jawab, Sakha kemudia memberikan jawaban kepada ayah Agi bahwa Agi benar-benar tidak bisa diganggu. Ayahnya pun mengerti.

Agi sudah tidak tahu harus bagaimana, yang ia tahu ia harus ikhlas melepaskan seseorang yang ia cintai dan dalam waktu yang bersamaan pula ia harus tetap mencintai orang tersebut dengan cara yang berbeda.

Dengan sisa-sisa semangat hidup yang ia miliki, ia memutuskan untuk pindah ke Jogja, tinggal bersama tante Lana dan om Reno. Mereka memang sudah beberapa waktu lalu berniat untuk pindah ke Jogja karena om Reno dipindah tugaskan untuk dinas di kota itu. Tante Lana yang mengetahui apa yang sedang terjadi pada Agi pun menyetujuinya. Agi perlu meninggalkan Bandung untuk jangka waktu yang lama. Ia tidak mungkin tetap tinggal dikota yang penuh dengan trauma kesedihan untuk dirinya.

Agi mengemas semua barang, meninggalkan kota Bandung dengan nyawa yang rasanya separuh melayang tak berdaya. Kami pergi dengan mengunakan mobil tante Lana. Mobil jepp milik Agi akan dijual dan dibeli dengan yang baru ketika mereka sudah menetap di Jogja. Ketika mobil meninggalkan perempatan jalan Dago, ia seperti melihat dirinya saat pertama kali melihat Alana sedang duduk disana sambil memperhatikannya yang menangis.

Agi meninggalkan Bandung, kota dengan seribu pelajaran untuk dirinya.

"selamat tinggal ibu, Nala, Sakha. Selamat tinggal Alana" ia merasa kehilangan sebagian dari dirinya.