ROLAS

11.5K 999 37
                                    

Jimin berlari layaknya orang kesetanan melewati lorong fakultas Seni.

Bruk!

"Astaga! Mianhae Sunbae." Ujar Jimin sambil membantu orang yang ditabraknya berdiri.

"Yak! Jalan pakai mata!" Teriak Yoongi si korban tabrak.

Bukannya takut dengan wajah Yoongi yang garang bahkan juga memerah, Jimin justru terpana.

"Kenapa diam bodoh?" Tanya Yoongi nyalang.

"Sunbae kenapa semakin marah kau justru semakin cantik?" Tanya Jimin yang masih menatap Yoongi penuh puja. Bahkan dia sampai lupa niatnya pergi ke fakultas seni.

Wajah Yoongi makin merah, antara marah dan juga malu namun masih memasang wajah garang.

"Aku pria, bodoh!"

"Sunbae boleh aku minta nomormu atau id line mu atau apa saja agar aku bisa menghubungimu?"

"Tidak!" Jawab Yoongi ketus lalu pergi meninggalkan Jimin.

"Ashh gagal terus." Gumam Jimin sambil mengacak rambutnya.

"Irene Noona.." panggil Jimin saat melihat wanita cantik itu keluar dari salah satu ruangan.

Irene menatap Jimin tak suka tapi tetap berjalan mendekat pada Jimin.

"Wae?" Tanya Irene ketus.

"Aish jangan galak-galak dong noona nanti cantiknya hilang lho...noona apa melihat Tae?" Tanya Jimin ramah.

"Tidak tau dan tidak mau tau. Kami sudah putus jadi aku tidak peduli."

Jimin merotasi matanya malas. Jimin hanya bertanya bukannya mau mendengarkan curhat salah satu mantan sahabatnya itu.

"Padahal aku hanya mau minta cium. Tapi kenapa Tae-----hiks."

Jimin merasa sangat menyesal sekarang. Bukannya dapat info dimana Taehyung malah dapat kerjaan jadi tempat curhat dadakan.

"Astaga Noona jangan menangis nanti dikira aku menyakitimu." Ucap Jimin lembut sambil memegang bahu Irene.

"Tapi kau teman Tae! Kau pasti juga sama kejamnya dengan dia! Ku sumpahi kalian tidak akan ada wanita yang mau dengan kalian!" Teriak Irene yang seketika menjadi pusat perhatian.

"Yak! Dasar sinting!" Umpat Jimin yang memilih kabur daripada mantan Taehyung itu makin menjadi.




















Sementara itu Taehyung malah enak-enakan makan ramyeon di kantin bersama Namjoon, Bobby, Hoseok, Seokjin dan Jungkook.

"Tae....lihatlah gadis itu melihatmu terus." Bisik Bobby pada Taehyung sambil menunjuk ke arah wanita yang memang diam-diam mencuri pandang pada Taehyung.

"Biarkan saja. Aku kan memang tampan jadi wajar kalau dia melihatku." Jawab Taehyung santai tanpa menghentikan aktifitas makannya bahkan dia sama sekali tidak melihat ke arah si wanita.

Jungkook tersenyum samar. Dia cukup senang dengan respon Taehyung yang cukup cuek pada para fansnya.

"Aigo..kau itu cantik Taetae." Sahut Jin yang dapat pelototan lucu dari Taehyung.

"Yak! Aku itu tampan, Hyung. Bahkan aku punya  pac---------" belum sempat menyelesaikan jawabannya Taehyung terkejut mendengar suara Jimin yang baru saja masuk kantin.


"Yak! Dasar sinting! Lepaskan!" Teriak Jimin yang sedang saling menarik tas dengan Irene.

"Tidak! Enak saja kau mengataiku! Kau membuatku malu! Kau harus tanggung jawab!" Teriak Irene juga tak mau kalah.

"Taehyungie! Jinakan pacar gilamu ini!" Teriak Jimin.

Jangan tanya reaksi orang-orang yang ada di kantin, sudah pasti mereka berdua jadi pusat perhatian.

Salah satu pria tampan di kampus dan bunga kampus sedang bertengkar tapi jatuhnya justru terlihat menggemaskan.

Merasa terpanggil, Taehyung pun menghampiri keduanya.

"Kalian kenapa seperti drama india?" Tanya Taehyung.

Irene yang mendengar suara Taehyung pun melepaskan tas Jimin bahkan membuat Jimin terjatuh ke lantai dengan tidak elitnya.

"Hay....tae." sapa Irene semanis mungkin membuat jimin ingin muntah.

"Dasar wanita bermuka dua." Gumam Jimin lalu berdiri sambil menepuk-nepuk pantatnya.

"Hai, Noona. Ada masalah apa dengan bantet?"

"Tidak ada. Lama tidak bertemu kau makin tampan saja."

"Jinjja? Kau juga makin cantik, Noona."

Irene tersipu mendengar punjian dari Taehyung. Namun tidak berlangsung lama karena------------

"Dasar pelakor!" Teriak Yoona dari ujung kantin yang membuat semua atensi kini mengarah padanya.

"Astaga....pagi-pagi sudah ada drama saja." Gumam Hoseok sambil memijat pelipisnya.

"Ini lebih bagus daripada ftv hidayah yang sering ku tonton di rumah." Sahut Bobby yang justru terlihat antusias.

Namjoon dan Seokjin hanya geleng-geleng dengan kelakuan para temannya. Jimin yang tadinya disana juga jadi duduk di kursi yang dipakai Taehyung tadi, dia bersiap untuk menonton drama gratis.

Mungkin hanya Jungkook yang menatap tidak suka. Dia cemburu Taehyungnya jadi rebutan, tapi dia juga ingin melihat bagaimana drama itu berakhir. Jadi jungkook memilih diam dan mengamati.

"Kau yang merebut Tae dariku dasar penggoda!" Balas Irene yang tidak terima disebut pelakor.

Akhirnya terjadilah aksi jambak menjambak antara Irene dan Yoona sedang Taehyung hanya membuang nafasnya kasar.

"Berhenti!" Bentak Taehyung yang membuat aksi keduanya terhenti bahkan yang lain juga ikut terdiam.

Taehyung juga bisa marah omong-omong. Apalagi dengan tatapan tajam dan suara beratnya membuat siapapun bergidik takut.

"Aku muak dengan kalian. Biar ku jelaskan disini. Irene kita sudah putus dan itu bukan karena Yoona." Ucap Taehyung dengan aura dominannya membuat Irene tertunduk sedih dan takut.

Lalu Taehyung beralih menatap Yoona yang sudah tersenyum manis seolah dialah pemenang hati Taehyung.

"Dan Yoona. Mulai sekarang kita putus. Aku tidak tahan lagi dengan sifatmu." Lanjut Taehyung yang membuat Yoona terkejut.

"Andwae! Aku tidak mau putus denganmu. Taehyung ku mohon...." ucap Yoona sambil menggenggam tangan Taehyung namun segera di tepis oleh Taehyung.

"Keputusanku sudah final."









-----------good boy. Setelah ini kau cukup jadi milikku. Hanya milik Jeon Jungkook

DARE (KOOKV/KOOKTAE) // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang