satu

393 100 110
                                    

"Cinta Itu Sifatnya Fleksibel.
Bisa dari benci lalu
Menjadi cinta,ataupun sebaliknya.
Namun, ada pula karena
Cinta membuat kita bisa dibenci
Oleh orang yang kita
Cintai"

Hembusan angin dingin menerpa wajah gadis manis berambut panjang ditengah malam sunyi nan sepi.

Gadis cantik ini merapatkan mantel panjang dan tebalnya yang berwarna biru dengan kancing kancing besar berwarna hitam menyala.

Sesekali ia menggosokkan kedua telapak tangannya yang terbungkus sarung tangan berwarna merah yang juga menyala.

"rasanya kaki gua ingin membeku" -batin gadis itu yang bernama Bella.

Ia terus melangkah dengan cepat diatas trotoar yang menghubungkan rumah dan supermarket yang berjarak sekitar dua puluh meter dan ia menempuhnya dengan berjalan kaki.

Bella ini tentu saja orang yang memiliki banyak uang. Tetapi kalau ia ingin membeli cemilannya ia hanya berjalan kaki tak mau menaiki kendaraan hanya untuk ke supermarket.

Langkah kaki Bella ini melambat ketika ia menyadari didepan sana ada dua lelaki setengah mabuk yang berjalan agak sempoyongan.

Hatinya mulai diliputi perasaan khawatir.

"Duhhh bisa-bisa mati dijalan gue!" ujar Bella itu mulai ketakutan.

Sementara itu kakinya seakan semakin membeku untuk diajak melarikan diri.

Bella ini mulai balik badan dan akan mencoba melarikan diri.

"Tunggu!" teriak salah satu pemuda mabuk yang menyadari ada mangsa empuk dihadapannya.

Lelaki ini segera berlari mengejar bella.

Bella kini tambah ketakutan dan mempercepat larinya.

Ia terbiasa menggunakan sandal slop kets saat berjalan ke supermarket, sementara sepatu kets selalu ia tinggalkan dilocker laci kamarnya.

"Ohhh tuhann tolong gue, gua belum pengen matii" gerutu Bella dalam hati.

Ia terus berlari secepat yang ia bisa dan dua lelaki di belakangnya semakin kencang larinya dan semakin dekat menuju ke arahnya.

Bella pun seperti melihat sang dewa penyelamat. Ia melihat seorang cowok tampan yang sedang menatap ponselnya bersantai di atas motor ninjanya.

"Uwaaa!! tolong gue, tolongggg, tolong plisss gue masih pingin hidup!" Bella itu memohon pada cowok yg ada didepannya itu. Wajah nya sudah terlihat pucat pasi hampir mirip sekali dengan mayat hidup.

Awalnya cowok itu cuek cuek saja, tapi ketika melihat cewek itu semakin pucat, ia jadi tidak tega.

"Apa?" tanya lelaki itu mengangkat satu alisnya.

Napas Bella masih ngos-ngosan, lalu ia mencoba mengatur napasnya. Ia menunjuk dua lelaki yang mengejarnya.

"Me-mereka...," Bella mulai panik, Wajahnya semakin tampak ketakutan.

cowok itu dengan sigap turun dari atas motornya dan memasukkan ponselnya ke saku celananya.

Bella berlindung di belakang cowok itu sambil menggigit jari nya takut.

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang