ALLAD 🍯🍒💫'39

224 35 4
                                    

🍯🍒💫' ⏸

"Gimana sih ceritanya? Yujin kenapa kayak magnet bahaya sih? Apalagi kalau sendirian." Gerutu Minhee.

"Secinta apa sih lu sama dia? Kasus ini kayaknya agak ribet. Lu yakin mau terlibat?" Tanya Yunseong.

Oh, mereka bertiga sedang ada di kamar Yunseong sekarang, membahas perihal pujaan hati Minhee.

"Gua emang jarang ketemu, tapi gua se-sayang itu. Ribet gimana maksudnya? Palingan dibayar pake uang paling dibebasin kan? Biasanya penculik gitu. Walau mungkin sedikit disakitin disana." Kata Minhee dengan wajah muram.

Yunseong menggeleng, "yang ini beda. Kalau emang penculiknya mau uang, dia bakal nelfon dan bilang gitu, terus pasti mereka ngajak ketemu buat persetujuan dan pertukaran uang dengan yang mereka culik. Ibu tadi bilang, setelah yujin hilang, rombongan itu nyari Yujin, berarti Si Penculik gak nelfon dan gak butuh uang. Peculik gak ngajak ketemu keluarga Yujin buat minta uang. Motif penculikan ini beda. Mungkin dendam atau apa. Juga mereka jadinya hilang semua sekarang. Mungkin ada masalah. Dan ini agak ribet, serius mau terlibat?" Jelas Yunseong panjang lebar.

Minhee tampak berfikir, "masa Younghoon lagi?" Gumamnya.

"Younghoon siapa?" Tanya Jaemin yang daritadi menyimak.

"Kakaknya pacarnya Yujin. Dia pernah nyulik Yujin juga, dan gua yang slametin Yujin. Gak sengaja sih." Kata Minhee.

"Kenapa dia culik pacar adiknya sendiri?" Tanya Jaemin lagi.

Minhee menceritakan semuanya panjang lebar.

"Bisa jadi dia lagi sih. Tapi gua gak tau mesti cari mereka kemana." Yunseong memijat pelipisnya.

"Gak ada petunjuk gitu? Ibu tadi gak bilang mereka mau kemana? Atau terkahir kali terlihat?" Tanya Jaemin.

"Hmm ada sih? Katanya mereka ke mall tempat Yujin diculik, terus mereka lanjut ke persimpangan terus belok kiri masuk ke perumahan yang agak sepi. Terus gak tau lagi." Kata Yunseong.

"Tapi mereka dateng kesana rombongan, terus mereka ikut hilang. Berarti Si Penculik tahu kalau mereka bakalan datang? Makanya udah siap dan bisa culik mereka semua, itu jebakan berarti. Pasukannya Si Penculik banyak kayaknya." Kata Jaemin diangguki Yunseong dan Minhee.

"Kalo gitu kita ke perumahan itu aja. Tanya-tanya disana apa ada yang mencurigakan setelah rombongan itu dateng? Atau jangan-jangan orang-orang disana bersekongkol buat jebak serombongan?" Fikir Minhee.

"Ayah gua emang detektif tapi dia sibuk banget dan gak mungkin mintol sekarang." Kata Yunseong memelas.

"Apa kita coba ke perumahan itu dulu kali ya? Terus disana kita nanya-nanya kapan mereka terakhir dilihat." Usul Jaemin.

"Udah kayak wasap aja, terakhir dilihat." Celetuk Minhee yang langsung dilempar bantal sama Yunseong.

"Jadi kapan mau kesana?" Tanya Yunseong.

"Lebih cepat lebih baik." Kata Minhee.

Yunseong melempar bantal yang kedua kalinya, "giliran gebetan aja cepet lu bangke." Kesalnya lalu Minhee cuma cengar-cengir.

"Yaudah ayo berangkat." Ajak Jaemin lalu berdiri.

Setelah 15 menit menuju perumahan tersebut, dan tentunya dengan sedikit perbacotan dan perdebatan diantara ketiganya, mereka sampai di tempat tersebut. Sepi, mereka mulai menyusuri perumahan tersebut.

Mereka terus berjalan dan mencari orang yang mungkin dapat ditanyai, setelah berjalan agak jauh. Mereka melihat seorang bapak tua sedang memangkas tanaman di halaman rumah.

"Permisi pak, mau nanya." Kata Jaemin sopan.

"Oh iya nak, ada apa?" Sahut bapak tua yang segera menengok ke belakang.

"Bapak pernah lihat anak-anak ini datang kesini?" Tanya Jaemin sambil menunjukan foto-foto satu rombongan yang hilang.

Bapak tua terlihat memikir sebentar lalu mengangguk, "pernah dek, ada apa ya?"

"Mereka ngapain kesini pak?" Tanya Minhee.

"Saya tidak tau, tapi kayaknya mereka lagi nyari perempuan rambut pendek. Mereka juga nyari pohon pinus kedalam hutan sana. Jaraknya dari sini 3 kilometer. Terus setelah mereka masuk ke hutan, ada beberapa rombongan orang pakaiannya hitam-hitam masuk kedalam sana juga. Setelah itu bapak gak tahu, sepertinya mereka sudah pergi. Soalnya habis bapak pulang kerja, beberapa mobil udah tidak ada." Jelas bapak tua itu.

"Beberapa mobil? Artinya masih ada mobil yang ketinggal?" Tanya Yunseong.

Bapak itu mengangguk, "disana, di dekat pohon-pohon besar itu. Saya ingat sekali anak-anak itu datang pakai mobil itu. Kalau mobil yang dipakai rombongan hitam-hitam sudah tidak ada. Sepertinya sudah pergi." Kata nya.

"Bapak kenal rombongan orang yang pakai hitam-hitam itu gak pak?" Tanya Minhee.

"Enggak, tapi mereka agak aneh. Pakai masker, topi, sarung tangan, semua serba hitam, mobil dan kaca mobil juga hitam." Jelasnya lagi.

"Berarti bisa jadi mereka kesesat didalem dong? Atau terjadi sesuatu?" Tanya Jaemin.

"Saya sudah ingatkan kalau didalam hutan ada jebakan yang dipasang oleh para pemburu.  Tapi gak tau kalau mereka tersesat atau kena jebakan." Kata bapak itu.

"Kalo kena jebakan, masa langsung semua?" Kata Minhee.

"Nah itu gak mungkin. Pak, kita izin masuk ke dalam hutan ya pak. Siapa tau temen kami masih ada disana." Kata Jaemin.

Bapak itu mengangguk, "hati-hati tapi." Kata bapak itu yang di-iya-kan oleh mereka bertiga.

---

Dikit aja ya.

Bentar lagi mau end. 

Tapi rasanya pengen unpub soalnya aku rasa ini cringe banget sumpil😭

[✔]angels look like a demon - Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang