ALLAD 🍯🍒💫 '23

264 42 5
                                    

🍯🍒💫 '⏸

Hari ini semua sekolah seperti biasa, yang berbeda hanya suasana hati pada berbagai orang. Ada yang merasa kesal, marah,  sedih, senang, ada juga yang tak merasa apapun.

Yang Minhee rasakan sekarang adalah perasaan kesal dan sedih yang luar biasa. Ia cukup bosan hidup terus diacuhkan oleh keluarganya.

Minhee hari ini mengikuti jam pelajaran tanpa niat membolos sama sekali.

"Selamat pagi anak anak" sapa bae yoonjung, guru IPA.

"Saya akan absen dulu"

Setelah beberapa nama disebut, sekarang giliran minhee.

"Kang minhee, pasti bolos lagi kan?" Kata Bae yoonjung sambil melihat kesekitar kelas.

"Saya disini bu" kata minhee dengan tenang.

"Oh? Ga bolos lagi, saya persilahkan kok" kata Bae yoonjung.

Minhee hanya diam menatap lurus kedepan, seakan akan dia tak mendengar apa pun.

"Tumben gak bolos minhee?" Tanya Baeyoonjung yang berjalan ke arah meja minhee.

Minhee tetap menatap lurus kedepan.

"Tumben mau belajar?" Bae yoonjung menumpu tangannya pada meja minhee.

Minhee menatap datar wajah gurunya itu.

"Kenapa? Gaboleh?" Tanya minhee.

"Biasanya kan kamu bolos terus, kenapa sekarang mau belajar? " Bae yoonjung terus memanas manasi murid satu ini.

"Kalo anda gak mau ngajar di kelas ini silahkan keluar" kata minhee tenang.

Semua murid dikelas terlonjak kaget, bagaimana bisa minhee mengusir guru killer ini? Apa yang akan terjadi nantinya?

"Kamu gak sopan banget sama saya!" Bentak bae yoonjung.

"Kenapa saya harus sopan? Anda gak menghargai saya" elak minhee.

"Siapa yang mau menghargai murid nakal seperti kamu? Hah?!" Amarah Bae yoonjung melonjak.

"Kenapa? Saya juga manusia. Saya jadi nakal itu semua ada alasannya, kehidupan saya gak harus semua orang tau. Cukup kalian jangan nilai saya dari luar. Hari ini, saya gak ada niatan membolos, lalu kenapa anda memaksa saya membolos dengan memancing emosi saya? Apa anda guru yang harus saya hargai? Guru yang menyuruh muridnya membolos? Yang gak tau apa apa tentang saya? Dan gak menghargai orang lain? Apa anda pantas disebut guru?" Terkejutnya semua orang dengan kata kata panjang lebar minhee yang sekarang mereka dengar.

"KELUAR KAMU MINHEE!" Bae yoonjung yang telah dirundung emosi pun mengusir minhee.

Minhee dengan tenang membawa tas dan bukunya keluar kelas, sekarang ia menuju rooftop.

Sampainya di rooftop, ia duduk di samping pintu menuju rooftop. Minhee memandang burung burung yang terbang di langit, ia ingin bebas seperti itu. Kenapa yang dia lakukan semuanya salah? Bahkan dia tidak melakukan apapun, juga salah? Berbuat baik pun salah?

Minhee berjalan menuju ujung rooftop, ia melihat kebawah. Siswa yang sedang jamkos berkeliaran, bercanda, mengobrol, bermain bola dan sebagainya. Mereka semua tersenyum bahagia.

Minhee tidak ingat kapan terakhir kali ia tersenyum bahagia. Miris.

Mengingat semua yang ia lakukan di dunia ini tak ada gunanya, tapi kenapa ia terus diberi kesempatan hidup? Apa Tuhan pilih kasih? Apa Tuhan menjadikan Minhee sebagai mainan? Itu semua terbesit dalam benak Minhee.

Minhee lelah, bahkan saat dia diam. Ia lelah terus dibenci, mengapa tak seorang mengerti keadaannya? Perasaannya?

Rasanya ia ingin melompat saat ini, tapi ia bingung apa yang akan dilakukannya nanti dineraka bila ia lompat.

Apa ia akan kembali menyusahkan keluarganya dengan kematiannya? Ah tunggu, bukankah itu yang diinginkan oleh keluarganya? Tiada dirinya.

Minhee masih tetap berdiri di ujung rooftop sambil memandang ketinggian gedungnya. Merasakan angin yang menerpa, minhee ingin bebas seperti burung burung itu juga. Apakah minhee bisa? Lebih baik minhee mencoba.

Minhee merentangkan tangannya, melupakan semua masalahnya. Kemudian melanglahkan salah satu kakinya kedepan dan mengucapkan selamat tinggal pada duni--

Grep!

Minhee terkejut panik, seseorang memeluknya dari belakang erat, sangat erat. Minhee segera melepaskan pelukan itu dan berbalik kebelakang.

"MINHEE JANGAN B-- "

"Ngapain?" Tanya Minhee datar.

"Lo yang ngapain minhee? Mau lompat? Emang kalo lompat, masalah lo bisa selesai? Hah? Dasar bodoh, sini turun Minhee bodoh" yujin menarik tangan minhee menuju bangku di dekat pintu keluar rooftop.

Minhee hanya menuruti kala dirinya ditarik menuju bangku sembari tersenyum tipis.

Mereka berdua duduk dibangku rooftop sambil memandang langit. Tak ada yang bicara, mereka diam setelah perdebatan kecil tadi.

"Tumben bolos jin?" Tanya minhee.

Yujin tetap diam.

"Lagi jamkos?" Tanya minhee lagi.

"Lo tuh punya masalah apa sih? Ngapain mau lompat lompat segala? Kalo lo spidermen aja gapapa, kalo ntar jatoh langsung mati aja mending. Kalo masih hidup? Ngerasain patah tulang, luka dimana mana. Ga kas-- "

Cup!
Cup!

Yujin terdiam.

Minhee tersenyum miring.

"Habis diculik makin bawel ya" goda minhee.

Pipi yujin memerah, malu tapi senang. Yujin memukul dada bidang minhee berkali kali untuk melampiaskan rasa malunya karena habis mendapat kecupan di kedua pipinya dari minhee.

Minhee terkekeh lalu menggenggam tangan yujin untuk memberhentikan kegiatan memukul dadanya.

"Lucu banget pipinya merah, mau lagi hm?" Goda minhee.

Yujin pun semakin malu dibuatnya.

"MINHEEE DIEM IH" Yujin menutupi wajah merahnya dengan kedua tangannya membuat minhee semakin gemas.

"Jangan teriak, atau mau dibibir?" Menggoda yujin menjadi hobi minhee sekarang.

Tak tahan menahan malunya, yujin malah menenggelamkan wajah merahnya didada minhee sambil memukul mukul minhee.

Waktu yang indah untuk mereka berdua.

🍯🍒💫 '▶

🍯🍒💫 '▶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔]angels look like a demon - Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang