ALLAD 🍯🍒💫'36

304 39 2
                                    

Mulmed sebagai pemanis.

Vomentnya hiyaaa.

🍯🍒💫'⏸

Yujin's side.

Ini sudah sebulan setelah aku memutuskan untuk menikah dengan laki-laki jahat itu, Jungmoo. Artinya aku masih punya waktu sebulan lagi untuk benar-benar menghabiskan waktu bersama kakak dan teman-temanku.

Walaupun cuma disini, ya ditempat ini, aku benci tempat ini tapi tidak bisa keluar dari sini. Bahkan bekas luka selama ini dia -Jungmoo- menyiksa ku pun masih membekas dengan baik di beberapa bagian tubuhku.

Entah dipukul, dicambuk, ditampar, ditendang, yah entah apa salahku. Apa karena aku pacaran dengan Kim Minkyu? Atau aku hanyalah umpan agar Minhee memderita?

Oh iya, Minhee. Ngomong-ngomong soalnya, aku kangen dia. Dia begitu dingin, tapi aku tau dia orang yang baik sebenarnya. Eum lebih tepatnya adalah orang baik yang tersakiti.

Ya, benar.

Orang baik yang tersakiti sangat tepat untuk mendeskripsikan Kang Minhee.

Dan aku.

Sepertinya.

Katanya Minhee sedang sakit sampai masuk ke rumah sakit. Aku ingin sekali menjenguknya dan memberinya semangat. Apalagi katanya dia sakit parah. Tapi selama ini aku lihat dia baik-baik saja. Bahkan ia masih kuat berkelahi bahkan dengan yang tubuhnya lebih besar dari dia.

Mungkin dia menyembunyikan sakitnya dibalik wajah dingin dan tubuh kurusnya.

Dan katanya Jaemin sempat sakit juga. Oh aku tidak terlalu mengenal Jaemin, kok. Mereka kembar, tapi seperti jiwanya berbeda. Kalian tentu tahu maksudku.

Dan ngomong-ngomong tentang mereka. Kenapa sakitnya mereka bisa berbarengan ya? Oh apakah ini yang namanya kembar? Ketika yang satu merasa sakit, yang lain ikut merasakannya pula? Ya kurasa begitu.

Pasti Jaemin menjaga Minhee seperti Minhee menjaga Jaemin kan? Pasti.

Aku bingung, aku berpacaran dengan Minkyu, tapi hatiku tak pernah benar-benar memikirkannya. Yang dipikiranku selalu Minhee, akhir-akhir ini.

Aku jujur, Minkyu memang membuatku nyaman. Apalagi dia sangat dewasa, selera humornya pun cukup baik. Dia sangat perhatian, dia kadang cerewet. Tapi kadang juga seperti bayi yang ingin dimanja. Dia juga pandai, tak jarang dia mengerjakan Pr ku. Bukan aku yang meminta, namun dia yang menawarkan diri.

Tak bisa ku pungkiri, aku memang menyayangi Minkyu. Tapi mengapa aku selalu memikirkan Minhee? Bahkan saat bersama Minkyu sekali pun.

Apakah ini yang namanya mencintai dua orang dalam waktu bersamaan? Oh ini membuatku gila.

Dan bodoh, ingat, sekarang kau akan menikah. Dan bukan dari kedua orang yang sebut-sebut barusan. Kau akan menikah dengan laki-laki yang menjadi musuh dari orang-orang yang kau cintai.

Ada apa dengan nasibku ini? Buruk sekali.

Dan berbicara tentang pernikahanku nanti, ah sial, apakah aku akan benar-benar menikah?! Dengan laki-laki yang bahkan aku tidak tahu siapa dia sebenarnya. Dan juga yang sudah menyiksa ku dan teman-temanku. Gila.

Tapi sungguh, kami sudah memilih cincin pernikahan. Kemarin, aku diajak pergi memilih cincin, aku dapat kembali keluar dari rumah setengah jadi itu. Aku agak lega keluar dari sana, meski harus kembali.

Tapi rasanya melihat perkotaan, pohon-pohon dipinggir jalan, bahkan jalanan depan komplek rumahku, rasanya bebas, rasanya seperti sudah lama aku tidak melihat itu.

[✔]angels look like a demon - Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang