CHAPTER 3

104K 6K 237
                                    

"Kata orang takdir baik selalu mengelilingi mereka yang baik dan berusaha memperbaiki takdir, tapi ternyata aku tidak bisa begitu"

Rain
        ~Song Admesh ,hanya rindu.~

Hujan mengguyur ibukota Sangat deras membasahi bumi yang merindukan hujan dan sebaliknya.

Kesepian itu saat sendiri kata orang, sedih tidak perlu diumbar untuk terlihat dikasihani kadang mereka hanya ingin tahu bukan membantu.

Tebar senyum dan tutupi luka itulah yang dirasakan rain bertahun-tahun hidup sendiri mengajarkannya apa itu luka dan cara menutupnya.

Saat kedua orang tua telah tiada, ia membiayai kuliahnya sendiri, ia punya keluarga tapi ia hanya dianggap beban oleh keluarganya dianggap menyusahkan.

Pada saat itu ia mendengar kerabatnya membicarakan ia yang menumpang hidup dan menambah beban, ia sakit hati dan memilih merantau ke jakarta dan melanjutkan pendidikan nya.

Tak ada yang ia sesali dari hidup, saat ia ingin mengeluh wajah ayah dan ibunya terekam jelas diingatannya yang ingin ia jadi orang yang berguna, baik hati, dan tidak membuat Orang disekelilingnya sedih.

"Kadang sesuatu itu memang sangat menyakitkan, tetapi aku tak boleh mengeluh karena ujian dan nikmat yang diberikan Tuhan tidak lah sepadan"ucap rain iya gadis penyuka hujan itu sangat kesepian

Ia suka hujan karena keluarganya akan berkumpul dan bercengkraman hangat saat hujan turun.

Ia berhitung menunggu hujan turun
"96,97,98,100"hitungnya ,ia suka hujan tapi ia benci gemuruh petir, ia takut,ia sendirian, dulu ibunya atau ayahnya akan menawarkan pelukan hangat saat ia takut, tapi sekarang tidak.

Waktu itu ibu dan ayahnya menjemput nya sekolah, hari itu hujan jadi ia menunggu di halte depan sekolah menengah, kata ayahnya ia tidak perlu takut sendirian ia berhitung katanya saat hitungan ke 100 ayahnya akan sampai tapi tepat saat ia berhitung diangka 98 ia mendapat kabar ayah dan ibunya kecelakaan.

Rain sedang menunggu dihalte dekat kampus, berteduh karena hujan, sebenarnya ia bisa saja menerobos hujan tapi ia urungkan karena ia membawa laptop ditasnya.

"lama banget hujannya"ucapnya mulai kedinginan ia lupa membawa jaket tebal yang biasanya ia selalu bawa dan payungnya
Ia hanya menggunakan kardigan tipis

Ia teringat perkataan rafa saat menghakiminya dan mengatakan kalau ka gadis murahan tadi pagi.

flashback..

"LO JEBAK GUEE KAN SEMALEM GADIS MURAHAN"teriak rafa saat dirinya baru keluar dari kamar mandi

"LO MAU DUIT BERAPA, SAMPE NGEJEBAK GUE HAH"Ucap raffa berapi-api

Aku hanya mematung dan memegang dadaku yang sesak akibat ucapan pria itu, apa katanya ia murahan bahkan tadi malam adalah yang pertama baginya.

Ia tersenyum getir"Gue tau lo orang kaya terpandang, katakan lah oke ga murahan kayak guee, tapi lo ga perlu ngehina gue sebegitunya. Gue ga serendah itu buat ngejebak lo untuk uangg"ucapku sendu

Rafa mengetatkan rahangnya mendengar ucapan gadis itu"Cewek murahan mana ada ngaku murahan"ucap rafa lantang

Cukup rain sudah cukup terluka jangan tambah luka itu lagi.
rain tersenyum mengejek ,"mulut lo gak ada filternya ya"ucap rain "HAHAHA, nyesel gua nolong lo semalam, udah nolong gua kehilangan keperawanan gue, terus dikatain murahan ckck lucu banget Emang takdir gua "ucap rain tertawa sambil menangis

"LO JANGAN PERNAH DATENG KE GUE NGAKU-NGAKU HAMIL"Ucap rafa sambil mengenakan pakaiannya
"gue gak sudi punya anak dari rahim wanita murahan sialan kayak lo"sambung rafa meninggalkan rain dikamar, tapi sebelum pergi ia melempar uang 3juta dimuka rain dan berucap"buat bayaran lo semalem gue lebihin lo perawan"ucapnya tepat didepan wajah rain

Rain terduduk dan menagis meratapi takdir yang singgah dihidupnya.

Flashback off.

Rain takutt, cemas dan khawatir dengan kalimat yang rafa ucapkan, ia takut hamil ia belum lulus kuliah, bagaimana ia tak punya suami ia akan dicemooh orang

Ia tersenyum miris"mungkin tardirku memang harus selalu sendiri "ucapnya sendu, hujan telah reda ia bergegas ke kafe tempat ia bekerja ia harus semangat.
.
.
.
.
.
☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕☕

Disuatu kafe tempat tongkrongan rafa dan kawan-kawan mereka sedang asik bergurau.
Rafa memiliki 2 sahabat karib yang pertama Adi cakra hartono anak bapak hartono yang terhormat pengusaha batu bara, yang kedua fabian putra guntoro anak dari bapak guntoro pemilik tv swasta terkemuka.

Mereka tampan, manis, punya ciri khas masing-masing Adi dengan gigi taringnya sebagai pemanis wajah tampannya alis tebal ,bulu mata lentik.

Bian dengan rahang tegas, wajah campuran jawa
Dan arab, bibir tipis alis tebal.orangnya humoris dan sedikit ceplas ceplos

Rafa memiliki rahang tegas bibir tipis gigi bertaring dua sebagai pemanis, alis tebal, kumis tipis bulu mata lentik, kulit putih wajah oriental Indonesia asli.

"Gue punya tebak-tebakan"ucap adi sambil menaik turunkan alisnya

"Apa Aaaadiipok"ucap bian dengan muka songong, rafa hanya menaikan alis bertanya

"oke, tebak ya buah buah apa yang awalnya F, hayo dijawab"ucap adi senang pasti temennya ini gada yang tau

"Buah floridina kalik"celetuk rafa menanggapi
Disambut kekehan oleh adi.

"itu merek minuman, dodol"kekeh adi "ayo jawab ayooo"ucapnya semangat

"Buah Furen, Fambutan, fruit" celetuk bian santai.disambut gelak tawa oleh adi

"semua orang juga tau kalik fruit tu bahasa Inggris buah"ucap adi "lo pada nyerah ajaaa laa,gimana?"tanya adi pada rafa dan bian

"Yaudah nyerah dah nyerah"ucap rafa dan bian malas, adipun senang mendengar nya ia tersenyum penuh arti.

"jadi buah apa yang awalnya f? "kata adi semangat yang dibalas dengan memutar bola mata oleh kedua sahabatnya

"jawabannya adalahhh buahh flerr"ucap adi lantang dan yang dilakukan bian adalah melongo sedangkan rafa menatap datar dn menaikan alisnya.

"Akhirnya sahabat aku punya otak jugaa"teriak bian dramastis. Dan disambut gelak tawa oleh Mereka dang dengusan oleh adi

"Dasarrr bianwak"ucap adi kesal

Tbc.
Don't forget like and komen gaiss💝

I AM PREGNANT  (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang