CHAPTER 11

99.3K 6.2K 508
                                    

"Rahasia hati tak ada yang tau,mulut berkata tidak sedangkan hati dan pikiran serempak berkata iya"

Ost to part ini cinta dalam hati~ungu (cover metha zulia

Happy reading dear
 

   Sore ini rain diberi izin pulang dahulu tanpa ikut membereskan kafe karena perutnya tadi sangat keram usia kandungannya sudah memasuki bulan kelima.

Ia berbaring malas dikasur, perutnya tak sekeram tadi
"Anak bunda kenapa ?pengen pulang cepat ya?"ucap rain tersenyum dan mengelus perutnya

Dari sore tadi rain ingin sekali memakan sesuatu"Duh ,adek pengen martabak ya duh yuk kita cari keluar"ucap rain segera bangkit dan mengambil kardigan rajut tebal nya.

Cuaca malam ini cukup cerah berbintang tidak mendung,rain berjalan cukup jauh dari kost-kostan nya dari tadi banyak sekali pedagang martabak yang ia lewati tapi tak ada yang sesuai seleranya.

"Duh anak bunda mau martabak yang dimana sih nak, kok dari tadi gaada yang mau ini"ucap rain sesekali mengelus perut buncitnya.

Rain saja bingung pedagang martabak mana yang menggiurkannya, setelah cukup lama berjalan akhirnya ada satu pedagang martabak yang tampak ramai dan menggiurkan dimata rain

Rain segera mengantri kebetulan ia dapat antrian palinh belakang, satu persatu berkurang dan sampai giliran rain "Pak martabak coklat dengan taburan keju diatasnya ya pak"ucap rain riang

Pedagang itu menggaruk lehernya  yang tak gatal"aduh nak maaf ya adonan nya abis tadi terakhir ada juga yang pesen itu, dan itu adonan yang terakhir maaf ya"ucap pedagang itu

Rain mengangguk dan tersenyum kecil "iya gak papa kok pak"ucap rain

Rain duduk dibangku yang ada didekat situ, "maaf ya nak bunda gak bisa nurutin maunya kamu, martabak yang itu udah abis "ucap rain sendu dan mengelus perutnya

Taklama ada seseorang berhodie putih duduk disampingnya dengan menggunakan masker ,aroma tubuh pria itu menyeruak wangi, rain suka sekali wangi itu menenangkannya

"mbk ini martabak nya, kebetulan saya liat tadi mbk keabisan, ini untuk mbk aja, kasian mbk kalo lagi ngidam gak keturutan"ucap pria bermasker itu

Rain mengerutkan dahi bingung"maksud mas ini untuk saya, tapi gak papa mas? "tanya rain ragu

"Gak papa mbk, buat mbk aja saya ikhlas"ucap pria itu lembut

Rain tersenyum dan menerima martabak itu, rain sangat nyaman berada dekat pria ini, pria bermasker ini tampak tak asing

Aroma tubuh nya yang menenangkan rain ,rain mengamati lelaki itu sambil memakan martabaknya

Lelaki itu beralis tebal dan hidungnya tampak mancung  terlihat jelas walau tertutup masker Bulumatanya lentik, rain mengelus perutnya berharap anaknya kan seperti itu nantinya.

Rain jadi tidak sabar menunggu sang anak lahir kedunia

Lelaki itu menatap perut rain yang membuncit"Mbk boleh gak saya mengelus perut mbk? "tanya pria itu

Aku menjawab dengan anggukan, toh pria ini sudah berbaik hati memberikan Martabak milik nya untuk rain

Saat pria itu mengelus perut rain, entah mengapa perut rain tampak sangat tenang, damai, dan nyaman rasanya ia ingin tertidur akibat elusan diperut nya  perasaan rain menghangat

Pria itu berhenti dan mengangkat tangannya yang tampak bergetar.

"hmmm terimakasih mbk, saya ingin pulang dulu, apa mbk ingin sekalian diantar pulang ini sudah agak malam"tawar pria itu

I AM PREGNANT  (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang