Pagi yang cerah menyapa muka bumi. Sinarnya indah dan penuh kasih. Alya, remaja yang seorang mahasiswi ini tengah mempersiapkan segala keperluan untuk kuliah nya. Alya tinggal bersama sang ayah, Ilham di sebuah rumah mewah nan indah. Ibu nya telah lama meninggal. Kepergian ibunya sempat membuat dirinya depresi hingga akhirnya memutuskan dirinya untuk berhijrah.
****
"Pagi ayah",sapa Alya pada sang ayah sembari mencium keningnya dan duduk dimeja makan.
"Pagi sayang. Hari ini kamu berangkat sendiri atau dijemput Tari dan Manda?",tanya Ilham pada Alya.
"Hari ini Tari sama Manda duluan yah, jadi Alya naik motor aja",jawab Alya sambil mengoleskan selai ke roti di tangan nya.
Ilham hanya mengangguk tanda mengerti. Ayah dan anak ini pun melanjutkan sarapan mereka hingga waktu berputar dan Alya pun sudah siap berangkat ke kampus nya.
-
-
-
"Alya berangkat ya yah",pamit Alya pada Ilham sang ayah sembari dirinya telah menyalakan motornya."Iya, hati hati ya nak",ujar Ilham
"Assalamualaikum",salam Alya lalu dijawab oleh sang ayah.
****
Disisi lain, seorang pemuda dan mahasiswa bernama Lutfi tengah menunggu jemputan dari teman teman nya, Radit dan Kevin. Lutfi berdiri didepan gerbang rumah nya sembari melihat arloji ditangan kirinya.
"Mana sih tuh anak dua, lama banget nyampenya", keluh Lutfi
Melihat anak nya masih berdiri didepan gerbang rumah, Mia sang mama pun menghampirinya."Kok belum jalan juga sih nak. Ini udah jam berapa nanti kamu telat loh", tanya Mia
"Tuh anak dua belum nyampe nyampe mah, gimana Lutfi mau jalan",jawab Lutfi.
Sang mama hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak tunggal nya itu. Lutfi di Jakarta hanya tinggal bersama sang ibu karena ayah nya mengurus bisnis di luar kota.
-
-
-Waktu berselang, mobil putih terlihat memasuki pekarangan rumah Lutfi. Siapa lagi kalo bukan Radit dan Kevin yang sudah ditunggu dari tadi.
"Nah, nyampe juga tuh anak dua. Kemana aja lu pada jam segini baru nongol?",tanya Lutfi pada dua teman nya itu.
"Sorry bro, biasa jalanan macet.",jawab Radit.
"Macet jadi alesan lagi lu. Udahlah yuk berangkat ntar telat",ujar Lutfi.
"Yaudah lu naik Bambang.",geram Kevin.
Lutfi hanya nyengir dan masuk kedalam mobil teman nya itu."Kita berangkat ya Tante, Assalamualaikum",pamit Radit pada Mia sambil melajukan mobil nya.
"Waalaikumsalam, hati hati",jawab Mia sambil melambaikan tangan.
Mia pun masuk kedalam rumah kembali dan melanjutkan aktivitas nya.
-
-
-
Alya telah sampai di kampus nya, Bina Prestasi. Ia pun memarkirkan motor nya. Tari dan Manda yang telah datang lebih dulu, menghampiri teman nya itu di parkiran."Assalamualaikum Alya yang cantik dan baik hati",sapa Tari
"Waalaikumsalam. Kenapa tumben nyamperin?",tanya Alya balik.
"Kita sebagai sahabat harus tetap care. Lo baru Dateng kita samperin trus bareng deh ke kelas. Ya gak Man?",ujar Tari.
"Betul Tar",jawab Manda.
Alya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua sahabat nya itu. Alya merasa senang, pasalnya Manda dan Tari selalu ada untuk dia.
"Yaudah ayuk masuk, ntar telat lagi",ajak Alya pada kedua teman nya itu.
Saat mereka bertiga melangkahkan kaki menuju kelas, terlihat Lutfi, Radit, dan Kevin turun dari mobil dan juga menuju kelas. Alya dkk pun menghentikan langkahnya untuk melihat ketiga cowok tadi.
"Wah, anak Ikom tuh",ujar Manda.
"Emang kenapa sama anak Ikom?",tanya Alya.
"Emang nya lu gak tau Al, kalo mereka itu lagi ngadain project bikin film pendek dan buat nyari kandidat pemain cewek nya, mereka ngadain audisi di kampus ini",jelas Tari pada Alya.
Alya hanya menganga mendengar penjelasan Tari. Pasalnya Alya tak pernah tau bahwa Lutfi dkk sedang membuat project itu.
Alya sebenarnya tau Lutfi itu memang giat dalam memproduksi film pendek, pasalnya Lutfi adalah teman SMP Alya. Namun, Lutfi belum menyadari itu. Baru Alya saja yang menyadari nya.
"Udah ayuk masuk kelas, ntar keburu masuk",ajak Alya sambil menarik tangan kedua teman nya.
-
-
"Nah, bro tuh mereka bertiga anak seni. Gimana kalo gak usah pake audisi, kita langsung aja pilih dari mereka bertiga. Kelamaan kalo audisi dulu",usul Radit pada Lutfi.Lutfi yang mendengar usul Radit langsung mengarahkan pandangan nya kepada Alya dkk. Pandangan Lutfi berhenti pada Alya. Lutfi merasa seperti pernah melihat wajah Alya selain di kampus. Namun, ia lupa pernah melihat dimana.
Kevin yang melihat wajah bingung Lutfi pun langsung mengangetkan Lutfi.
"Woy, lu ngeliatin apaan sampe bingung gitu?", tanya Kevin.
Sontak Lutfi pun kaget dan langsung melepas pandangan nya dari Alya."Ngagetin aja lo. Kagak gua gak liat apa apa. Udah ayuk masuk kelas. Oh ya dit, saran Lo gua fikir fikir lagi nanti. Sekarang Lo berdua siapin pengumuman buat audisi.", perintah Lutfi pada Radit dan Kevin.
Radit dan Kevin hanya bisa menghela nafas. Mau tak mau mereka berdua harus menuruti permintaan Lutfi, karena project ini yang punya usul ya si Lutfi. Mereka pun meninggalkan parkiran dan berjalan menuju kelas..
*******
Hai semuanya,
Perkenankan lah saya menyajikan sebuah coretan kecil ini untuk menemani kegabutan dan kesendirian kalian.Saya baru belajar dan masih banyak kekurangannya.
Silahkan di vote dan komen, karena satu vote dan komen sangat berati bagi saya
Kunjungi sosial media author
@rhmaa812 on InstagramSee you next chapter 🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Cinta
General FictionCinta bisa hadir darimana saja. Kadang bisa hadir dari orang yang telah lama pergi ataupun dari orang yang baru datang.. Alya, seorang mahasiswi fakultas seni yang hobi fotografi dan videografi kembali menemukan cinta nya yang telah lama hilang dari...