#11

40 8 6
                                    

Hari ini, Alya sedang duduk berdua dengan ayahnya di ruang tengah. Ada banyak hal yang ingin Ilham bicarakan dengan anak satu-satunya itu.

"Sayang, ayah mau nanya sama kamu", ujar Ilham pada Alya

"Ayah mau nanya apa?",tanya Alya

Ilham menghembuskan nafas pelan. Mengeluarkan kalimat ini sungguh sangat menyakitkan hatinya

"Dokter Fadli bilang, kamu udah gak pernah lagi check up. Kenapa?",tanya Ilham dan sukses membuat Alya bungkam

Ya, ada rahasia terbesar di diri Alya yang tak banyak orang tau. Rahasia yang sempat hampir diceritakan Aldi kepada Lutfi. Alya tak check up bukan apa-apa. Dia hanya tak ingin, merepotkan ayahnya yang hanya berjuang sendirian untuk dia

"Alya gak mau ngerepotin ayah", jawab Alya

"Alya, justru kamu seperti ini kamu bisa kambuh Nak. Ayah gak mau kehilangan kamu, seperti ayah kehilangan Ibu kamu",ujar Ilham dengan nada bergetar

Ya, pasti setiap orang tua takut kehilangan anaknya. Dan itu berlaku untuk Ilham terhadap Alya

Alya menggenggam tangan Ilham yang duduk dihadapannya. Alya mencoba tersenyum menenangkan ayahnya itu

"Ayah, Alya gak apa-apa. Ayah gak usah khawatir ya", ujar Alya

"Bagaimana ayah gak khawatir, kamu gak check up dalam waktu yang cukup lama Nak. Padahal itu adalah hal yang harus kamu lakukan rutin"

"Yaudah, mulai bulan depan Alya akan check up lagi. Tapi ayah gak usah khawatir ya, Alya gak bisa liat ayah khawatir kayak gini"

Ilham mengangguk. Ia benar-benar tak mau kehilangan anak semata wayangnya ini. Ilham memeluk Alya dan membelainya lembut penuh cinta. Alya adalah satu-satunya kekuatan yang ia punya, setelah istrinya pergi untuk selamanya

****
Seorang wanita berambut hitam legam sebahu, tengah dalam perjalanan di sebuah kota yang baru didatanginya. Wanita ini, baru saja sampai dari kota Banjarmasin. Kota yang membesarkannya. Ia baru pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta. Ada hal yang harus ia selesaikan, dengan orang yang dia cintai dulu sebelum semuanya hancur. Wanita ini manis, cantik, dan lembut sepertinya

Sepanjang perjalanan di dalam taksi yang ia tumpangi, wanita ini selalu membuka galeri di handphonenya. Membuka foto dirinya dengan orang yang ingin ia cari di Jakarta. Senyuman terbit seketika, terhitung tiga tahun lebih mereka tak pernah bertemu

"Semoga kita bertemu, Fi", batinnya

Wanita ini melihat sekeliling lewat kaca mobil. Ia tersenyum, ternyata keadaan kota Jakarta sangat padat dan berbeda dengan kotanya. Seketika matanya memicing. Ia melihat orang yang ia kenal. Sontak, ia meminta supir taksi menghentikan taksinya. Karena, ia ingin menghampiri orang yang ia lihat itu

"Pak, berhenti didepan ya"

"Baik mbak"

Supir taksi itu memarkirkan mobilnya di depan jalan. Wanita itu pun turun setelah membayar argo taksi. Ia menurunkan kopernya dan menghampiri orang yang ia lihat tadi

----
"Aduh, kenapa pake mogok lagi nih mobil",gumam Mia

Ya, Mia (mamanya Lutfi) kini sedang di pinggir jalan. Mobil yang ia kendarai mogok, sehingga rencananya ke cafe miliknya harus tertunda sebentar.

"Telfon orang bengkel aja deh, aku harus ke cafe sekarang",monolog Mia

Saat Mia ingin menelepon petugas bengkel, seseorang menepuk pundaknya. Terkesiap, Mia pun menoleh dan membelalakkan matanya saat melihat orang didepannya ini

Jangan Bilang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang