#14

41 6 0
                                    

Lutfi sudah sampai dirumahnya. Ia memicingkan matanya saat melihat seorang pria paruh baya tengah duduk di kursi ruang keluarga.

"Orang itu seperti...",ujar Lutfi  menggantung

Lutfi menyadari sesuatu dan matanya pun memelotot. Lutfi berteriak

"Papa"

Farhan yang sedang asyik menonton TV menoleh kebelakang dan tersenyum menemukan anak lelaki tunggalnya itu. Lutfi langsung berlari dan memeluk ayahnya. Rindu telah lama tak berjumpa

"Papa kok gak bilang sih kalau udah pulang?",tanya Lutfi

"Kejutan dong",jawab Farhan

"Papa kapan sampai?"

"Tadi pagi pas kamu kuliah"

"Oh, udah ketemu Mama?"

"Udah, Mama lagi ke cafe katanya"

Lutfi manggut-manggut saja. Ia meregangkan tubuhnya yang lelah setelah kuliah tadi.

Farhan merangkul bahu anaknya itu. Ia berniat untuk menginterogasi soal kisah asmaranya

"Kamu, sudah punya pacar?",tanya Farhan membuat Lutfi menoleh dan mengernyit

"Papa tahu darimana?"

"Dari Mama lah, siapa lagi"

Lutfi menghela nafas pelan. Mamanya itu memang nomor satu kalau urusan percintaan anaknya

"Udah"

"Temen kuliah kamu ya?"

"Iya, dia anak fakultas seni"

"Alya kan?"

Lutfi semakin terkejut. Mamanya sudah sampai memberitahukan detail pada Papanya

"Iya"

"Ciee, ketemu cinta lama",goda Farhan

"Papa apaan sih",elak Lutfi

"Iya deh yang gak mau diledekin papanya"

"Pah...",desis Lutfi

"Iya iya. Sudah berapa lama pacarannya?",tanya Farhan

"Sekitar dua bulan"

"Baru dong"

"Hmm"

Farhan teringat akan perkataan istrinya soal Nadia. Sebenarnya, Farhan merasa tak enak hati untuk membicarakan ini pada Lutfi. Tapi...mau bagaimana lagi

"Nadia ada di Jakarta?",tanya Farhan membuat Lutfi menghela nafas kasar.

Nadia, satu nama yang ingin Lutfi hindari dari kehidupannya

"Iya...dan tadi kita ketemu",ujar Lutfi pelan namun terdengar di telinga Farhan

"Ketemu dengan Alya juga?",tanya Farhan

"Iya Pah"

"Gawat",seru Farhan

"Gawat?"

"Iya gawat. Nadia bisa saja menyingkirkan Alya"

Ucapan Farhan membuat Lutfi tersadar. Betul juga kata Papanya tadi. Nadia bisa saja nekad pada Alya dan bisa juga menyingkirkan Alya

"Betul juga kata Papa",batin Lutfi

"Terus sekarang gimana?"

"Alya minta Lutfi temui dia malam ini di tempat biasa. Semoga aja gak minta putus"

"Janganlah, Papa kan pengen Alya jadi menantu Papa"

"Kok Papa yang ngebet?"

"Udah udah sana, mandi trus sholat. Siapin hati buat nanti malam"

Jangan Bilang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang