"Hujan itu kuat, hujan itu ikhlas, hujan itu tulus. Tahu gak kenapa? Karena hujan tetap mau turun meski dia tahu gimana rasanya jatuh berkali-kali. Aku harap, hati aku dan kamu bagai hujan dengan tiga sifat yang melekat padanya"
Hari ini, orangtua Aldi dan Febi kembali ke kota kelahiran mereka---Surabaya setelah selama satu Minggu ini berkunjung ke ibukota. Kini mereka tengah berada di Bandara bersama Aldi dan Febi juga Alya dan Ilham yang mengantarkan kepergian mereka. Ilham sampai menunda terlebih dahulu pekerjaannya demi bisa mengantar sahabatnya beserta keluarga ke Bandara. Apalagi, mereka belum sempat bercengkrama antar orangtua selama Pram, Cintia, dan Bulan ada di Jakarta.
"Aldi bakal kangen banget sama kalian",ujar Aldi
"Mama juga bakal kangen banget sama kamu. Belajar yang benar ya, jangan pernah meninggalkan kewajiban kamu",pesan Cintia
"Iya Mah",ujar Aldi
"Jaga calon menantu Papa. Jangan sampe lecet pokoknya",canda Pram
Aldi hanya terkekeh sementara Febi menunduk malu. Biarpun sudah lama kenal, tetap saja ada rasa malu ketika diledeki seperti itu.
"Siap bos!",ujar Aldi
"Ibu pamit ya Nak, jaga diri baik-baik",pesan Bulan mengusap kepala Febi yang terbalut jilbab dengan sayang
"Iya Bu, ibu juga sehat-sehat disana",ujar Febi menahan air matanya
Pram beralih pada Ilham yang berdiri bersebelahan dengan sang anak---Alya. Pram tersenyum begitupula Ilham. Ilham menepuk pundak Pram.
"Gue pamit ya Ham. Gue titip anak-anak gue",ujar Pram
"Iya Pram, gue dan Alya akan jaga Aldi dan Febi",ujar Ilham
"Kapan lu mau ke Surabaya?",tanya Pram
"Insyaallah Pram, gue juga mau mengurus perusahaan di Jakarta",jawab Ilham
"Oke deh, gue tunggu Lo disana ya"
Pandangan Pram beralih pada Alya. Alya tersenyum hormat pada Pram, ia sudah menganggap Pram seperti ayahnya.
"Alya, om titip Aldi dan Febi ya",pesan Pram
"Iya Om, Aldi dan Febi kan sahabat Alya",ujar Alya
"Papa apaan sih, emang Aldi sama Febi anak kecil pake di titip segala",sewot Aldi
"Biarin, kamu itu tetap anak kecil buat Papa"
"Yaudah kita pamit. Sampai ketemu bulan depan",ujar Cintia
"Hati-hati"
Alya, Aldi, dan Febi pun bersalaman dengan Pram, Cintia, dan Bulan. Setelah itu, ketiga orang paruh baya itu pun menggeret koper mereka dan mulai masuk ke pintu keberangkatan bandara. Mereka menyempatkan berlambai tangan dengan mereka yang mengantar. Setelah itu, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya.
"Kalian mau langsung pulang atau mau jalan-jalan dulu?",tanya Ilham
"Kita mau ketemuan sama teman-teman yah, ayah pulang duluan aja gak apa-apa",jawab Alya
"Terus kamu ikut mobil Aldi?",tanya Ilham
"Iya Om, Alya ikut sama kita",jawab Aldi
"Yaudah, om titip Alya ya. Jangan biarkan dia kelelahan",pesan Ilham
"Iya Om, Alya dijamin gak akan kelelahan",ujar Febi
"Ayah percaya sama Alya, Alya bakal jaga diri Alya baik-baik",ujar Alya meyakinkan Ilham
"Oke, ayah percaya. Tapi ingat, jangan lupa untuk check up ke dokter Fadli ya",pesan Ilham
"Iya Ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Cinta
General FictionCinta bisa hadir darimana saja. Kadang bisa hadir dari orang yang telah lama pergi ataupun dari orang yang baru datang.. Alya, seorang mahasiswi fakultas seni yang hobi fotografi dan videografi kembali menemukan cinta nya yang telah lama hilang dari...