Langit mulai gelap saat jimin, jungkook dan taehyung tiba di rumah. Senyuman masih setia menghiasi wajah jimin. Menurutnya ini sangat menggembirakan, walaupun harus berjalan pulang kerumah yang jaraknya cukup jauh. Jimin tak merasa lelah, mungkin rasa senang telah menutupi rasa lelahnya.
"Kalian baru pulang?", tanya yoongi yang baru keluar dari mobilnya. Sudah dipastikan bahwa yoongi juga baru datang.
"Nde, kami harus berjalan pulang karena tak ada bus", taehyung mempoutkan bibirnya.
"Ah, mianhae kalian harus berjalan pulang. Aku benar-benar tak bisa meninggalkan pekerjaanku tadi", yoongi merasa bersalah.
"Aniyo, aku bahkan merasa senang bisa berjalan pulang dan menghabiskan waktu bersama kookie hyung dan tae tae hyung", ucap jimin senang. Yoongi tersenyum.
"Tapi aku tak senang jika harus menghabiskan waktu bersamamu", taehyung kembali menggerutu. Jimin hanya tersenyum, ia merasa lucu dengan ekspresi taehyung. Taehyung hanya menatap malas dan meninggalkan mereka.
"Jangan dengarkan dia", jungkook menarik tangan jimin dan juga yoongi untuk memasuki rumah.
***
Seorang namja sedang berdiri di balkon kamarnya menikmati angin malam yang menerpa lembut wajahnya. Jimin menatap sendu ke arah bulan dan bintang di atas sana.
"Eomma appa bogoshipo", lirihnya.
"Eomma appa, kookie hyung dan juga yoongie hyung sudah sayang kembali padaku. Tapi, yang lainnya masih sama", lirihnya lagi.
"Aku takut eomma appa, aku takut jika waktuku tidak cukup dan aku masih belum bisa menyakinkan hyungdeul yang lainnya", setetes liquid bening mengalir dan langsung di hapus oleh jimin.
"Apa aku masih bisa mendapatkan kasih sayang dari mereka sebelum aku pergi? ", jimin bertanya pada dirinya sendiri.
Tes
Sesuatu yang hangat mengalir dari hidungnya.
Ah penyakit itu kambuh lagi
Jimin segera berlari ke kamar mandi dan membersihkan hidungnya. Perlahan jimin merasakan sesak dan sakit di perutnya. Jimin segera mengeluarkan obatnya dan menelannya. Dahinya mengernyit menahan sakit yang mendera. Sungguh ia lelah jika harus seperti ini. Jimin pikir dia akan memeriksakan keadaanya besok pada sejin hyung.
Setelah beberapa lama jimin berjalan perlahan ke ranjang dan membaringkan tubuhnya. Jimin menatap ke arah langit-langit.
"Sebegitu menyedihkannya diriku",
"Jika aku tak sempat menyakinkan mereka apa yang harus kulakukan? ",
Karena terlalu banyak berpikir jimin akhirnya tertidur. Setidaknya biarkan ia merasa tenang untuk sebentar saja.
Di pagi yang cerah ini jimin sedang berjalan jalan di pinggir sungai han. Suara aliran sungai yang tak terlalu deras membuat jimin merasa tenang. Hari ini jimin tak sekolah karena sekolah mengadakan rapat penting jadilah mereka semua diliburkan.
Setelah menyiapkan sarapan jimin merasa bosan, jin pergi ke kantor begitupun dengan hoseok. Namjoon sibuk dengan kuliahnya, sedangkan ketiga hyung lainnya sedang meringkuk menyembunyikan diri di balik selimut. Dan berakhirlah dengan dirinya yang menghabiskan waktu di sungai han.
Jimin memperhatikan toko yang ada di seberang jalan. Ia ingat ulang tahun taehyung tak lama lagi, hanya dua hari lagi. Jimin memasuki toko tersebut. Deretan baju kaos, kemeja sampai jaket menyambut pengelihatan jimin.
Jimin memilih milih jaket yang akan dijadikannya hadiah. Jimin ingat taehyung suka sekali memakai jaket, jadi jimin pikir jaket adalah ide yang bagus untuk dijadikan hadiah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gwaenchana || pjm ✅
FanfictionStory by : elzira ho Covered : pinterest & picsart ____________________________ "Selama kalian bahagia,maka aku akan baik baik saja" klise, tapi memang seperti itu adanya. - gwaenchana - 21 juli 2019-8 maret 2020