Yoongi benar benar menepati janjinya. Diantara padatnya aktiftas kerjanya. Yoongi pasti tetap menyisihkan waktunya untuk jimin. Sekarang jimin tak merasa sendirian lagi, bahkan jimin tak punya waktu untuk memikirkan betapa miris hidupnya.
Sekarang hanya ada suara lembut dan hangatnya pelukan seorang yoongi. Jimin sudah jarang mendengar bentakan dari para hyung, karena yoongi selalu melindungi dan membelanya. Jimin selalu merasa tenang jika berada di dekat yoongi.
Sekarang yoongie hyungnya benar-benar sudah kembali. Tak ada lagi yoongi dingin dan kasar. Hanya ada yoongi yang hangat dan lembut. Sekarang jimin sering cek up karena paksaan dari yoongi. Yoongi selalu menemaninya melakukan kemoterapy. Sangat menyakitkan, namun, genggaman hangat dan senyum manis yoongi sedikit meredakan sakitnya.
Namun sekarang jimin sedikit sedih, karena harus melepaskan hyungnya yang akan pergi ke Amerika untuk mengurus beberapa pertemuan dengan musisi ternama.
"Chim, aku ingin pergi ke Amerika untuk beberapa hari. Aku benar benar tak bisa meninggalkan pekerjaanku chim", ucap yoongi setelah menjemput jimin di sekolah. Jika kalian menanyakan keberadaan jungkook dan taehyung, mereka sedang latihan ekskul seni.
Jimin sedikit sedih dengan penuturan yoongi, ada rasa tak rela dalam dirinya jika harus jauh dari yoongi. Itu artinya dia akan kesepian lagi. Namun, jimin tetaplah jimin. Namja berhati malaikat yang tak ingin menjadi egois.
Jimin tersenyum, "Pergilah hyung. Pekerjaanmu lebih penting", ucap jimin.
"Tapi bagaimana denganmu chim. Jika kau ingin aku bisa membatalkannya", yoongi khawatir dengan jimin.
"Anniyo. Masih ada kookie hyung yang akan menjagaku. Hyung tak perlu khawatir", yoongi mengangguk. Bagaimana tak khawatir jika yang lain terus memperlakukan jimin dengan buruk.
"Jika terjadi sesuatu hubungi aku chim", jimin mengangguk.
"Kapan hyung akan berangkat? ", tanya jimin.
"Nanti sore chim", jimin kembali mengangguk.
"Hyung nanti belikan aku baju gucci yah",
"Hyung belikan aku tas"
"Hyung aku juga mau",
Mereka sibuk meminta oleh-oleh kepada yoongi yang akan berangkat ke amerika. Yoongi hanya mendengus kesal.
"Iya akan aku belikan semuanya, dengan toko-toko nya sekalian", kesalnya. Mereka hanya menyengir.
"Chim, kau tak ingin sesuatu? ", tanya yoongi yang melihat jimin diam sedari tadi. Jimin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Hyung akan cepat kembali. Jaga dirimu nde", yoongi mengusak surai jimin.
"Hyung tenang saja aku akan menjaganya dengan baik", jungkook merangkul erat jimin. Yoongi tersenyum dan mengangguk, sedangkan yang lain hanya menatapnya malas interaksi jimin dengan dua adik mereka.
***
Sore ini taehyung memasuki rumah dengan malas. Saat di sekolah taehyung mendapat hukuman membersihkan toilet karena tidak membuat pr.
Taehyung melangkah lunglai menuju kamarnya. Taehyung merebahkan dirinya di ranjang.
"Huufftt lelahnya", taehyung bergumam. Tangannya meraba-raba meja nakas. Mencari benda pipih persegi panjangnya. Kemudian taehyung baru teringat bahwa ponselnya ada di kamar jin hyung, kemarin taehyung ke kamar jin dan tidak senganja meninggalkan ponselnya.
Dengan terpaksa taehyung berjalan menuju kamar jin. Taehyung tersenyum, kamar hyungnya ini selalu rapi dan bersih. Taehyung mengambil ponselnya yang ada di meja kerja jin. "Di sini kau rupanya". Setelah mendapatkan ponselnya, taehyung ingin kembali ke kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gwaenchana || pjm ✅
FanfictionStory by : elzira ho Covered : pinterest & picsart ____________________________ "Selama kalian bahagia,maka aku akan baik baik saja" klise, tapi memang seperti itu adanya. - gwaenchana - 21 juli 2019-8 maret 2020