06. Benih-benih Rasa

9.3K 313 10
                                    

REPOST

"Jangan terlalu banyak pikiran, Tuan. Stres berat bisa memicu kepribadian kedua Anda sering muncul."

Di tengah perjalanan menuju kediamannya, Alex terus saja memikirkan apa yang dikatakan Dokter Rebecca, psikiater yang sudah merawatnya selama enam tahun. Lagi-lagi wanita itu memberinya obat anti depresan seperti biasa. Tanpa diberitahu pun sebenarnya Alex sudah tahu, tetapi apa mau dikata. Tanggung jawabnya sebagai CEO Alexurious Corp terlalu besar untuk dibuat santai, benar-benar menguras pikiran. Beban mentalnya juga jadi semakin berat ketika cintanya pada Jeslyn tak direstui oleh ayahnya sendiri.

"Dokter, kenapa saya tidak bisa mengingat semua hal yang sudah dilakukan oleh Dominic?" tanya Alex ketika menyampaikan keluh kesahnya pada dokter itu.

"DID memang seperti itu. Ketika satu identitas alternatif sedang menguasai, maka dialah yang akan memegang kendali penuh terhadap tubuh Anda. Bukankah seharusnya Anda sudah mengetahui itu? Nama, usia, aksen bicara, perilaku bahkan penampilan pasti akan jauh berbeda dengan diri Anda yang sesungguhnya. Anda cukup beruntung karena hanya memiliki dua kepribadian, Tuan, karena ada beberapa kasus di luar sana ada orang-orang yang memiliki tiga kepribadian atau bahkan lebih dari itu. Sayangnya sampai saat ini saya belum pernah bertemu dengan Dominic, jadi saya belum bisa menganalisa seperti apa karakternya."

"Yang saya tahu, Dominic cukup temperamental. Hanya Albert dan kepala pelayan yang bekerja di mansion saya saja yang mengetahui. Saya sudah meminta mereka supaya tidak membicarakan tentang psikiater atau apa pun yang berhubungan dengan Anda, takut kalau Dominic mengetahuinya, dia bisa saja menyakiti Anda, Dokter."

Dokter Rebecca mengembuskan napas pelan lalu menyandarkan punggung ke belakang kursi. "Anda masih belum memberitahu Tuan Ludwig soal ini?"

"Saya tidak berniat memberitahunya."

"Lalu mau sampai kapan Anda menyembunyikannya? Cepat atau lambat ayah Anda pasti akan mengetahui keadaan Anda. Apakah Tuan Ludwig tidak mencurigai sesuatu?"

"Entahlah, saya rasa tidak." Alex menggedikkan bahu. "Lagipula kami jarang bertemu."

"Bagaimana dengan mimpi buruk Anda, masih sering muncul?"

"Iya. Seperti yang pernah Anda katakan, saya sudah berusaha menenangkan diri, tapi mimpi itu tetap datang setiap malam. Tampaknya Dominic juga mengalaminya, Albert pernah mendengar dia berteriak ketakutan saat tengah malam."

"Oh benarkah? Saya akan mendalami masalah ini lebih lanjut." Dokter Rebecca kemudian mengetikkan sesuatu di laptopnya. "Saya bisa memahami, apa yang terjadi di masa lalu sangatlah menyakitkan bagi Anda. Sudah enam tahun, tapi sepertinya terapi yang kita jalankan selama ini tidak berdampak signifikan pada psikis Anda, Tuan Alex. Anda tidak bisa terus-menerus seperti ini—"

"Saya tahu." Alex sengaja memotong.

"Baiklah, segala keputusan ada di tangan Anda. Kalau diberi kesempatan, saya ingin bertemu dengan Tuan Ludwig karena tidak bisa dimungkiri beliau adalah penyebab utama yang membuat Anda jadi seperti ini."

Alex hanya bisa diam melamun dengan pandangan keluar jendela, mengabaikan berbagai pemandangan jalanan malam Kota London yang tidak terlalu ramai. Orang-orang mungkin sedang malas keluar rumah karena salju belum juga berhenti sejak tadi pagi hingga membuat suhu udara di bawah nol derajat.

-oOo-

Di dalam kamar pribadinya, Alex sudah berhadapan dengan layar laptop melihat hasil seluruh rekaman cctv sebulan terakhir entah di mansion ini ataupun kantor pusat Alexurious. Dia ingin tahu apa saja yang dilakukan Dominic. Bukan hanya itu, Alex juga memeriksa alat pelacak pemberian Albert yang dipasang di pakaian Dominic, juga GPS aktif pada mobil yang sering digunakan dirinya yang lain itu.

Pernikahan Kontrak Dua Miliar (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang