BAGIAN II
Ada sedikit info nih. Kemungkinan selasa depan sudah tamat. Yaa mungkin buat kalijn yg biaa nggikutin cerita2 saya sudah pada tau mau dibawa ke mana cerita ini
Happy reading ^^
***
Dominic melangkah cepat menuju kamar Sandra, ingin tahu apa yang sedang wanita itu lakukan. Setelan jas sudah dia lepaskan, lengan kemeja digulung sampai siku, tiga kancing atas pun sengaja dibuka. Dia menyugar rambut klimis yang membosankan supaya terlihat lebih fresh. Entah kenapa rasanya ada sesuatu yang aneh, hari ini Alex mudah sekali dilenyapkan.
Dominic menempelkan ibu jari pada finger print di sebelah pintu ruang kamar Sandra lalu membukanya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"Honey, apa yang kau lakukan?" Dominic terkejut saat melihat Sandra sedang memasukkan semua pakaian ke dalam koper.
Wanita itu menoleh dan menatapnya waspada. "Aku mau pulang!"
"Pulang? Maksudnya?" Dominic melangkah lebih dekat.
"Tentu saja pulang ke Indonesia. Itu, kan, yang kau inginkan?"
Ternyata firasat Dominic benar. Pasti baru saja terjadi sesuatu. "Aku tidak memintamu begitu."
"Terserah kau mau bicara apa. Masalah surat cerai kirimkan saja ke alamatku. Kau tidak perlu khawatir, aku akan datang jika ada undangan dari pengadilan."
"Tidak. Memang siapa yang minta cerai?"
"Kau bercanda, ya?" Perkataan Sandra sinis. "Oh, aku mengerti sekarang. Selama ini kau bersikap plin-plan karena ingin menguji kesabaranku, ya."
"Aku tidak mengerti kenapa kau bicara begitu."
"Terserah. Aku tidak ingin peduli." Sandra mengabaikan Dominic dan kembali menata barang-barangnya.
"Dengarkan dulu."
Sandra tetap pada posisinya.
"Kita tidak akan berpisah. Hanya aku yang boleh menentukan-"
"Terima kasih sudah mengingatkan, tapi kata-katamu tadi sudah sangat jelas untukku."
"Honey!" Merasa terus diabaikan, Dominic meraih pergelangan tangan wanitanya secara paksa.
"Dominic, lepaskan! Tanganku sakit!"
"Kau akan tahu akibatnya kalau tidak mau mendengarkanku." Dominic menyeret Sandra supaya berdiri di hadapannya.
"Dominic, aku sedang hamil!"
Fakta itu membuat Dominic terkesiap. "Apa? Kau hamil?"
"Jangan pura-pura lupa ingatan begitu. Aku benci dirimu yang seperti ini."
"Baik, aku akan memberitahumu sesuatu ...."
"Tidak perlu. Aku tidak ingin mendengar apa-apa lagi darimu!"
"Aku punya kepribadian ganda!" Nada bicara Dominic meninggi membuat langkah Sandra yang hendak menjauh seketika terhenti.
Selama beberapa saat, kedua mata mereka saling menatap.
"Omong kosong apa lagi ini?" Sandra menatap penuh selidik.
"Aku yang asli dan Alex hanyalah pengganggu yang sedang berusaha kusingkirkan. Pria yang tadi bicara denganmu pasti Alex, bukan aku. Kau harus percaya padaku."
"Aku tidak akan percaya lagi kata-katamu."
"Kau-"
Perkataan Dominic terputus saat dering ponsel di atas nakas berbunyi nyaring. Pembicaraan mereka harus berakhir karena Sandra mulai sibuk dengan teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak Dua Miliar (TERBIT)
RomanceREADY STOCK @85.000 Bisa langsung WA ; 085877790464 Cover : @reghina "Tugasmu sangat mudah, cukup lahirkan pewarisku dengan selamat. Aku akan membayarmu, bukan hanya dengan mahar tetapi juga kontrak dua miliar." --Dominic A. Jhonson-- Akibat skandal...