16. Lebih Baik Aku yang Pergi

4.5K 250 23
                                    

BAGIAN I

Sandra berjalan menuju ruang tengah karena beberapa pelayan yang dia tanya mengatakan Dominic ada di sana. Baru saja kaki hendak melangkah masuk, suara seorang wanita yang terdengar membuatnya berhenti.

“Jadi, kapan kau akan menceraikannya?”

Suara siapa itu? Lucy ataupun maid tidak mungkin berkata begitu. Pelan-pelan Sandra kembali melanjutkan langkah. Dia sangat terkejut saat berdiri tepat di depan sepasang pintu yang terbuka lebar.

Di depan sana, Dominic berdiri memunggunginya dan menghadap keluar jendela besar yang memenuhi satu sisi dinding. Dan benar, seorang wanita berdiri di sebelah Dominic, begitu dekat sampai dadanya nyaris mengenai lengan pria itu.

Jeslyn. Pada akhirnya Sandra sadar dengan sosoknya. Dia tidak akan lupa dengan wanita berambut merah bergelombang itu ketika bertubrukan dengan Dominic di Guardian Hotel.

“Secepatnya.” Dominic menyahut penuh keyakinan.

Pandangan Jeslyn tiba-tiba mengarah pada pintu membuat mata dua wanita itu saling menumbuk. Tatapan mereka sama-sama tak bersahabat. Sesaat kemudian Jeslyn sengaja memalingkan muka, perhatiannya kembali fokus pada Dominic seolah tak terjadi apa pun.

Wanita itu justru semakin mendekat, dan mengapit lengan Dominic. “Aku tahu, saat ini kau pasti sedang banyak pikiran. Kalau mau, aku bersedia menemanimu di atas ranjang,” katanya dengan nada manja sambil menyandarkan kepala di bahu bidang pria itu.

Tanpa sadar kedua tangan Sandra mengepal kuat, jantungnya berdegup kencang dengan napas naik turun menahan emosi. Apakah begini rasanya cemburu? Sungguh mengerikan, seperti ada kobaran api yang menyelimuti seluruh jiwa.

“Tidak perlu.” Dominic melepaskan Jeslyn dengan gerakan pelan. “Pulanglah, sudah hampir malam. Lain waktu kita bicarakan lagi.”

“Baiklah kalau begitu.” Jeslyn sedikit berjinjit dan mencium pipi Dominic. “Aku pulang, Sayang.”

Melihat kejadian itu, Sandra jadi semakin kesal. Kenapa Dominic tidak menghindar sama sekali?

Jeslyn berjalan dengan langkah cepat. Tanpa diduga wanita itu berhenti di depan Sandra. “Dengar, kalian hanya menikah kontrak. Jadi kau tidak pantas cemburu pada Alex. Mengerti?” katanya sinis. Senyumannya benar-benar penuh penghinaan.

Dominic berbalik saat langkah Jeslyn semakin jauh, diam mematung ketika berhadapan dengan Sandra. Pria itu kemudian melangkah mendekat. “Sudah lama di situ?”

Plak!

“Dasar tidak tahu malu!” Sandra membentak dan melayangkan tamparan keras hingga wajah rupawan itu berpaling. “Aku sudah tahu semuanya, Dominic!”

Pria itu kembali meluruskan pandangan tak memedulikan pipinya yang memerah. Tidak seperti biasanya, kali ini wajah Dominic begitu dingin seperti hantu, membuat Sandra takut jika harus berlama-lama menatapnya. “Soal apa?” Dia tersenyum samar. “Untuk kesekian kalinya kau memanggilku Dominic.”

“Lalu aku harus memanggilmu apa? Alex?” Sandra melotot marah tak terima. “Iya, terus saja begitu, dan kau akan membentakku lagi karena tidak memanggil Dominic!”

Pria itu hanya diam saja.

“Terserah, aku tidak ingin peduli lagi. Kau sudah sangat keterlaluan!”

“Memang apa yang kau tahu tentang diriku?”

“Kau sudah punya anak, kan?”

“Benar. Lalu apa masalahnya?” Pria itu sama sekali tidak membantah.

“Kau menelantarkan putrimu di paviliun. Kau bahkan tidak pernah mengatakan padaku jika kau pernah menikah dan sekarang kau selingkuh dengan wanita itu di belakangku.”

Pernikahan Kontrak Dua Miliar (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang