10. Frustrasi

5.8K 262 22
                                    

Saya gak akan pernah jawab kalau masih ada yang tanya, Dominic dan Alex orang yang sama atau bukan? Itu pertanyaan klise yang bikin saya kesel setengah mati. Padahal sudah sangat-sangat jelas tertulis di dalam cerita.

Silakan lihat komentar-komentar sebelumnya. Kalau perlu baca ulang dari awal sampai paham siapa sosok tokoh utama dalam cerita ini. Kalau gak ngerti-ngerti juga, mendingan gak usah baca deh, cari cerita lain aja.

Thanks buat kalian yang sudah setia menunggu dan kasih support buat saya

***

Kini, mereka sudah dalam perjalanan pulang menuju mansion setelah liburan panjang selama lebih dari seminggu dengan Emperor Cruise.

Alex menoleh ke samping, memperhatikan wanita yang saat ini tengah bersandar di bahunya. Sandra tertidur pulas. Risi sebenarnya, sudah begitu lama Alex tak mau menerima kehadiran wanita lain, bahkan Jeslyn pun tidak sepenuhnya dia inginkan. Cintanya hanya untuk Angela seorang. Meski begitu dia memilih membiarkannya saja, apalagi saat merasakan tubuh Sandra yang lebih panas dari seharusnya. Apakah wanita ini demam?

Tak lama kemudian Sandra bergeliat manja dan mulai tersadar. Wanita itu terlonjak kaget saat tahu posisinya begitu dekat dengan Alex. “Oh, maaf. Aku tidak sengaja ....”

“Tidak apa-apa, jangan dipikirkan,” sahut Alex datar.

“Kepalaku sedikit pusing, jadi ketiduran.” Sandra jadi salah tingkah.

Alex tak merespons dan justru memalingkan pandangan keluar jendela, tidak ingin terlibat lebih banyak pembicaraan dengan wanita di sebelahnya.

“Oh ya, kemarin sebelum keluar dari kapal, aku menemukan obat-obatan di atas meja. Apa itu milikmu?”

Mendengar pertanyaan itu, napas Alex tertahan seketika, terkejut. Dia memang terburu-buru saat berkemas. Kenapa harus Sandra yang menemukannya?

“Aku tidak tahu.” Pria itu pun menyahut ala kadarnya.

“Apa? Tidak tahu?” Tentu saja Sandra keheranan. Mereka hanya berdua saja saat di kabin dan tak ada satu pun pelayan yang diperbolehkan masuk selama perjalanan Emperor Cruise.

“Hm, aku lupa.”

“Bagaimana bisa kau lupa? Aku pernah beberapa kali melihatmu meminumnya.”

“Itu ... vitamin.” Alex sengaja berbohong. Dia tidak ingin Sandra tahu jika obat itu adalah anti depresan yang diberikan oleh Dokter Rebecca.

“Oh, begitu ya.”

Alex pun bisa merasa lega sekarang karena wanita itu tampaknya tidak mencurigai sesuatu.

-oOo-

Kedatangan mereka di mansion langsung mendapat salam hormat dari para bodyguard yang berjaga di halaman depan. Alex membalas dengan anggukan singkat dan senyuman ramah. Sayangnya Sandra harus berjalan lebih cepat demi menyeimbangkan langkah dengan Alex, pria itu tetap tak memedulikan walau tahu dirinya kewalahan.

Tak perlu diberi perintah, seseorang sudah membukakan sepasang pintu besar itu. Sandra ikut berhenti saat Alex juga menghentikan langkah di ruang utama—tempat yang biasanya dijadikan untuk jamuan para tamu ataupun rekan bisnis Alexurious. Sekilas tampak seperti ballroom yang mewah, luas tanpa perabot dengan lantai marmer hitam nan elegan yang berkilauan dipadu lampu-lampu gantung kristal Baccarat yang menghiasi langit-langit tinggi ruangan itu. Sandra menatap sekelilingnya beberapa lama. Ruangan ini indah tentu saja, tetapi entah kenapa warna cokelat dan hitam yang mendominasi terasa begitu kelamsekaligus mencekam, sama seperti aura pemiliknya.

“Selamat datang.”

Sandra sedikit terkejut mendengar sapaan itu, rupanya Lucy sudah berdiri tegak tak jauh dari sisi Alex, sementara pria itu hanya bergumam pelan dan mengangguk singkat.

Pernikahan Kontrak Dua Miliar (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang