Ini adalah hari tersibuk di kampus. Ya, hari ini sedang diadakan pemilihan ketua BEM universitas selanjutnya. Aku yg tergabung sebagai staf panitia keberlangsungan acara dengan beberapa rekan dari BEM cukup merasa kerepotan sebenarnya. Ini sudah mulai siang tapi masih ada mahasiswa yang belum memakai hak pilih nya. Dan itu adalah sebagian dari tugas ku untuk menunggunya. Sial, kenapa di Zaman sekarang masih ada saja yang memilih golput?
" Ino? Apa masih banyak yang belum memberi hak suaranya?" Aku bertanya pada Ino.
" Ya, masih sekitar empat puluh mahasiswa lagi."
"Ya ampun, posko sudah mau tutup sekitar satu jam lagi. Kenapa mereka lama sekali?" Tanya Sakura lagi.
"Ntah lah, kita tunggu saja. Kalau sampai akhir tidak datang, berarti hak pilih mereka terbuang."
" Sayang sekali ya? Padahal pilihan mereka juga sangat menentukan. Ck,aku mulai bosan Ino!" Sakura mulai merasa bosan, karna posko mulai sepi.
" Sabar lah sakura, jika posko sudah tutup, kita masih harus ikut menyaksikan hasil voting juga. Apa kau bisa menebak siapa yang menang?"
" Hmm, ku rasa tim Sasori mungkin? Dia punya kinerja yang cukup bagus di Fakultas. Visi dan Misi nya juga bagus menurutku." Begitulah pemikiran Sakura. Dia mengenal Sasori sejak masih di High School, jadi dia cukup yakin dengan kinerjanya.
" Iya juga, tapi ku rasa tim Utakata juga cukup kuat. Bukankah Utakata juga dikenal sangat tegas dalam memimpin BEM Fakultasnya? Hasil kerja nyatanya membuat Fakultas Sastra sekarang cukup dipandang Universitas lain kan?".
" Ya, kau benar juga. Sangat sulit menentukan siapa yang menang. Kinerja keduanya cukup bagus."Ya, yang dikatakan Ino juga benar menurutnya.
" Ku rasa siapa pun di antara mereka yang menang, mereka pantas menjadi penerus selanjutnya. Aku yakin mereka bisa memimpin dengan baik. Bagaimana menurut mu?"
"Ku rasa juga begitu. Mereka punya karisma dan wibawanya sendiri. Sangat mengesan kan." Sakura tidak mengada-ada, kedunya memang memiliki karismanya masing-masing.
" Iya.. hei lihat, Sasuke berjalan ke arah sini!" Ino menunjuk ke depan dengan dagunya.
Aku menoleh ke depan, dan benar Sasuke sedang jalan ke meja panitiaku. Dia memang dari pagi rutin memeriksa jalannya pemilihan ini.
" Bagaimana ? Apa sudah semua menggunakan hak pilihnya?" Tanya Sasuke.
" Belum, masih ada sekitar empat puluh mahasiswa lagi. Kita masih harus menunggu." Sakura menjawab.
" hm, begitu? Mungkin mereka ada kelas tambahan. Tunggu sampai posko ini tutup. Kalau masih tidak datang, simpan kertas suaranya. Kita akan merobeknya saat menghitung hasil voting nanti." Perintah Sasuke.
"Ya, baiklah. Aku mengerti."
" sebentar lagi posko akan tutup, Bersiaplah." Kata Sasuke lagi.
"Ya, kami akan bersiap."
" Hn. Oh ya Ino, apa kau melihat Sai?" Sasuke bertanya pada Ino.
" Sai-kun? Tadi dia pergi bersama Temari membeli cemilan katanya. Kenapa?"
" Ada berkas BEM yang ku titip padanya. Apa dia ada menitipkan pada mu?" Tanya Sasuke lagi.
" oh, berkas ini ya? Tadi Sai-kun menitipkannya pada ku."
" ya, ini. Terimakasih,aku pergi dulu." Pamit Sasuke setelah mengambil berkasnya.
" Iya sama-sama"
Setelah Sasuke pergi, aku dan Ino kembali mengobrol sampai posko tutup, dan mulai menghitung hasil pemilihan suara. Ada beberapa kertas suara yang tidak terpakai, dan akhirnya disobek seperti yang Sasuke katakan tadi. Ada pun suara yang batal karna kesalahan mencucuk kertas. Dan saat hasil akhir keluar, ternyata tim Sasori lah yang menang. Perbandingannya sangat tipis sebenarnya. Sasori mendapat suara 51% sementara Utakata mendapat suara 42%. 2% suara hangus dan 5% suara batal. Cukup membuat lelah karna perhitungan benar-benar berakhir sampai jam 9 malam. Aku masih sangat lapar walau tadi disediakan makan malam dan banyak cemilan. Mungkin karna otak ku sudah bekerja keras hari ini. Jadi aku butuh asupan lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA IN LIFE
RomanceSakura, seorang mahasiswi di salah satu Universitas, Fakultas Kedokteran. Yang sejak awal masuk sudah menyukai Uchiha Sasuke. Si ketua BEM Universitas di kampus nya. Dan dengan banyak trik dia mencoba mendekati Sasuke. Namun ia tak ingin terlihat...