Pagi hari yang sangat tenang di kediaman Uchiha. Sasuke sedang membuat sarapannya sendiri dan melebihkannya sedikit untuk Itachi. Tidak perlu repot-repot masak masakan yang istimewa, cukup sup tomat dan dadar gulung sudah cukup untuk sarapannya dipagi hari. Lagi pula Sasuke tidak terlalu pintar memasak juga. Tak lama ia melihat Itachi berjalan ke meja makan bersamanya.
"Tumben sekali kau pulang ke rumah." Sasuke memulai perbincangan lebih dulu.
"Aku hanya ingin melihat adik lelakiku." Itachi menjawab dengan santai.
"Aku tak begitu yakin dengan alasanmu, kau punya niat lainkan?" Sasuke bisa menebak kalau Itachi ini ada maunya.
"Hah, ya, kau benar. Kenapa kau susah sekali dibohongi?"
"Karna kau sangat bodoh!" Jawab sasuke sesukanya.
"Ck, adik sialan. Hei, Sasuke Apa kau pernah menganggap aku ini kakakmu ? kenapa kau tidak pernah memanggil ku kakak hah?" Itachi mengatakannya dengan sedikit terpancing emosi, karna Sasuke memang tak pernah memanggilnya kakak.
"Sebagai seorang kakak, kau bising sekali. Aku lebih pantas." Ya, Sasuke sering merasa kalau dialah yang lebih pantas menjadi seorang kakak. Memang dibanding Sasuke Itachi terlihat lebih ceria dan humoris,sedangkan Sasuke lebih kalem dan dewasa.
"Tapi aku lah yang lahir lebih dulu, itu artinya akulah kakaknya."
"Ck, tidak pantas sama sekali." Ucap sasuke dengan ekpresi datar.
"Sudahlah bicara dengan mu hanya menaikkan emosiku. Langsung saja, hari ini kau ikut dengan ku ke perusahaan ya, gantikan aku untuk mengurus berkas yang mau di kirim ke paris. Aku ada pertemuan kolega bisnis di luar kota, jadi tidak bisa melakukannya."
Sasuke langsung melihat Itachi dan teringat dengan janjinya pada Sakura, "Kenapa kau tidak bilang dari semalam bodoh? Tidak bisa. Hari ini aku tidak bisa." Sasuke lebih memilih menepati janjinya pada Sakura dari pada harus berhadapan dengan berlembar-lembar kertas.
"Kenapa? Biasanya kau tidak pernah protes kalau aku meminta mu menggantikan ku di perusahaan? Apa kau punya janji lain?"
"Aku tidak bisa, ada janji penting hari ini. Jadi tidak bisa." Sasuke membuat alasan yang terlihat sangat meyakinkan sekarang.
"Tapi kau harus membantu ku Sasuke, ayah perlu berkas itu. Jadi dia menyuruh ku untuk minta bantuan mu."
Ah, sial.kenapa harus perintah ayahnya? Bagaimana dengan janjinya? Sial sekali, " Ck, baiklah. Kau membuatku membatalkan janji pentingku Itachi. Ck," Sasuke terpaksa menurut. Tidak mungkin dia membantah ayahnya kalau tentang pekerjaan. Dia harus menelfon Sakura untuk memberitahu.
"Baiklah, ku tunggu di perusahaan ya! Aku deluan, aku harus menemui Konan. Kalau tidak, bisa-bisa dia akan mengamuk." Setelah mengatakannya Itachi langsung keluar rumah, dan pergi menemui kekasihnya sebelum bekerja.
Yang ada di dalam pikiran Sasuke saat ini adalah dia sangat malas bertemu dengan berkas-berkas sialan itu. Biasanya Sasuke memang sering di mintai bantuan oleh Itachi untuk mengurus perusahaan, dan dia tidak pernah keberatan. Tapi sekarang situasinya sedang berbeda. Hari ini dia sudah terlanjur ada janji makan siang dengan Sakura. dan sekarang Sasuke terpaksa membatalkan janjinya. Dia mengambil ponselnya untuk menelfon Sakura, tidak menunggu lama sampai Sakura mengangkat telfonnya.
'Halo sakura?' Sasuke memulai lebih dulu.
'Ya, halo Sasuke. ada apa?
Sasuke merasa tidak enak sekarang, 'Hm.. begini, aku minta maaf. Aku tidak bisa makan siang bersama mu siang ini. Itachi butuh bantuanku di perusahaan. Jadi janji kita, aku tidak bisa menepatinya.'
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA IN LIFE
RomanceSakura, seorang mahasiswi di salah satu Universitas, Fakultas Kedokteran. Yang sejak awal masuk sudah menyukai Uchiha Sasuke. Si ketua BEM Universitas di kampus nya. Dan dengan banyak trik dia mencoba mendekati Sasuke. Namun ia tak ingin terlihat...