1

3.5K 70 2
                                    

Seorang gadis yang sudah cukup dewasa ini mulai memasuki area kampus tidak,tidak ia sudah 1 semester disini. Ia mengambil jurusan ekonomi dan bisnis karna papanya yang memintanya agar masuk jurusan tersebut.

Bukan apa-apa hanya ingin anak satu-satunya ini meneruskan perusahaan miliknya saja. Gadis itu bernama mei lebih tepatnya mei terumi yang sedang berjalan menyusuri lorong kampusnya.

Tiba-tiba seseorang memanggilnya dengan sangat keras hingga membuat seluruh mahasiswa/siswi menoleh kearah nya

"MEI?!"

Mei menolehkan kepalanya saat kedua mata itu bertemu ia terkejut bukan main setelahnya ia tersenyum bahagia lalu menghampiri sang empunya

"Kok Lo kuliah disini sih? Gila kangen gw"

"Udah jadi gadis normal sekarang hm?"

"Apaan sih? Emang gw gak normal apa?"

"Wkwk iya iya lu normal cantik lagi"

Mereka berpelukan melepas rindu, maklum sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu sejak kelulusan  SMA mereka bahkan mereka tidak saling menghubungi karna terlalu sibuk.

Sedangkan kini? Ia datang sendiri menghampiri mei sang pujaan hatinya dahulu yang sudah lama tidak bertemu dengannya.

"Gimana kabar mu Niel?" Tanya mei

"Baik baik eh iya kita masih ada something kan?"

"Em menurut Lo? Udah ah Lo ada kelas gak abis ini?" Ucap mei melirik kearah belakang punggung Daniel

"Enggak kenapa? Mo makan siang bareng? Ayok" ajak Daniel sambil merangkul bahu mei

"Ayolah laper juga ini" jawab mei

Keduanya pergi dari lorong menuju kantin kampus untuk mengenyangkan perut mereka dan juga melepas rindu. Maklum Daniel waktu itu melanjutkan diluar negeri begitu pula mei tapi beberapa bulan kemudian mei pulang ke Indonesia untuk kuliah sedangkan Daniel menghabiskan masa kursus nya disana baru pulang.

Mereka berdua sudah duduk di salah-satu bangku kantin disana juga sudah memesan kalian ingin tau siapa yang membayar makanan kali ini? Tidak bukan tebakan kalian salah yang membayar adalah Mei entah ia kerasukan iblis atau malaikat hingga baik kepada sesama.

"Tumben lu bayarin gw kesambet apaan?" Tanya Daniel

"Gamau? Yaudah sini piringnya gw kasih yang belum makan aja" ucap mei mengambil piring dihadapan Daniel tapi piring itu ditahan oleh Daniel

"Ehh iyadeh iya makasih elah lu baperan amat" ucapnya

"Ya abis gak bersyukur ditraktir_-"

"Eh iya Niel Lo emang jadi idola ya dikampus ini?" Tanya mei sambil melahap batagor miliknya

"Iya ngapa? Cemburu yaa"

"Ish kagak tapi fans Lo ganggu tau liat deh dibelakang Lo" tunjuk mei

Daniel menoleh kearah belakangnya dan benar saja banyak gadis yang bergerumbul menatap harap kearah Daniel bukannya  Mengusir ia malah menggoda balik dengan cara berpura-pura membenarkan jambulnya

Sontak hal tersebut mengundang para gadis berteriak histeris, mei hanya menatap jengah pria didepannya sambil memutar bola mata malas

"Serah" ucapnya melanjutkan makan

"Idih cemburu ciee Cie cemburu Ama akang Daniel" ucap Daniel mencolek pipi mei

"Apasih colek-colek lu kira gue sambel?"

"Iya lu sambel yang cantik haha"

~~~

16.00 sore mei baru keluar dari kelas, awalnya ia ingin mampir dulu di rumah makan Padang ingin merasakan makanan Padang katanya tapi rencana itu dihancurkan sesaat setelah mei membuka pintu kelas dan menemukan ada Daniel berdiri tersenyum padanya

Mei kembali menutup pintu tersebut membuat senyum yang Daniel buat luntur tapi didalam hatinya ia bahagia entah karna apa

Rusak sudah rencana gue mo makan nasi padang -batin mei

Mei kembali membuka pintu kelas menampakan diri Daniel lagi ia berucap

"Ngapain?"

"Mo ngajak pulbar"

"Oh gue gak bisa gue ada urusan"

Setelah berucap seperti itu mei pergi begitu saja, mei berharap jika Daniel mencekal tangannya agar tidak jadi pergi dan pulang bersama tapi nyatanya saat menoleh ke belakang mei sudah tak menemukan dimana Daniel

"Bukannya dicegah malah pergi begitu saja dasar laki-laki" gerutu mei

Singkat cerita mei sudah berada dirumah makan Padang ingin pesan makanan lebih tepatnya, saat sudah selesai memesan ia mencari duduk dan hanya ada satu meja yang kosong tapi dihuni oleh satu laki-laki dia sedang menunduk bermain hp jadi mei tidak mengenalnya

Mei duduk dihadapan pria itu perasaan mei mengatakan ia seperti mengenal pria didepannya tapi otaknya menangkis itu semua. Untuk membuktikannya ia ajak pria ini berbicara sambil menunggu pesanannya datang

"Permisi? Bisa kita berkenalan?" Ucap mei

"...."

Ucapan mei tidak mendapat sahutan dari sang lawan bicara, untuk pertama kalinya ia mencoba sabar

"Nama ku mei kau?"

"...."

Tidak dijawab lagi saudara-saudara bisa dikatakan mei sudah emosi sekarang

"Kau umur berapa? Sudah kuliah?"

"...."

Oke kesabaran mei sudah habis sekarang saat ia ingin meneriaki pria dihadapannya ini tiba-tiba makanan datang yang menggagalkan rencananya

"Ini mbak"

"Terima kasih"

Tanpa pikir panjang karna cacing didalam perut mei sudah meronta-ronta mei memakan makanan yang baru datang sambil sesekali melirik pria dihadapannya, makanan yang ia pesan sudah datang tapi tak kunjung dimakan ia sibuk menunduk

"Hei makananmu sudah datang kau tak berminat memakannya?" Tanya mei

Untuk kesekian kalinya ucapan mei tidak dijawab oleh sang pria mei pun tak memikirkan itu ia memilih melanjutkan acara makan memakannya

"Ditanya gak dijawab udah pesen banyak bukannya dimakan gak bersyukur ni cowo" gerutu mei

Gerutuan mei terdengar oleh sang pria lalu ia mendongakan kepalanya, sekarang giliran mei menunduk karna makan:v

"Lo ngomongin gue?"

Mei seperti pernah mendengar suara pria dihadapannya, karna mayoritas perempuan itu kepo mei mendongakan kepalanya menghadap kearah pria dihadapannya betapa terkejutnya saat melihat pria itu

"Rico?!"

ㅇㅇ
Hiyaaa aku balik nih ges dicerita yang sama dengan judul berbeda cielah oh ya aku cuma mo bocorin sedikit bakal ada tokoh baru dan juga entar isi hati mei bakal goyah oleh 3 pria uwuuu stay tune papay

Cool Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang