Brakk
Terdengar suara pintu dibanting oleh seseorang. Seseorang itu seperti sedang kesal sekarang buktinya ia melempar tas Selempang nya asal diatas meja dan duduk langsung di kursi kebesarannya. Dia mei.
Dia berdekap dada dan menatap tajam sang sekretaris nya, sedangkan sang sekretaris menunduk merasa bersalah. Apa salahnya hingga membuat mei marah?
"Sista!" Tegas mei masih dengan menatap tajam sang sekertaris
"Y-ya Bu" jawab sista sedikit takut
"Kamu bicara dengan lantai?! Liat saya!"
Sista awalnya enggan mengangkat kepalanya menghadap mei tapi perlahan rasa takutnya ia tepis sebentar demi pekerjaan yg tinggi gajinya
"Ya Bu?" Jawabnya lagi kini sedikit tenang
"Hah, kamu kenapa tidak bilang jika pimpinannya dia?!"
"Maaf Bu saya waktu itu sudah memberikan berkas tentang tuan Rico tapi sepertinya berkas yang saya berikan tidak terjamah oleh ibu" jawab sista jujur
Ia jujur, saat memberikan berkas itu mei sibuk melamun hingga ia lupa tak membukanya terlebih dahulu
"Ck haish sudahlah terlanjur" ucap mei lalu memutar kursinya menghadap kaca besar dibelakang
"Em oh iya Bu itu-" ucapan sista terpotong
"Apa?!"
"Nanti malam akan ada rapat pemegang saham di restoran milik tuan Edo" ujar sista seraya membungkuk meskipun mei tak melihatnya
"Jam?"
"08.00wib Bu"
"Baik, kamu boleh keluar nanti malam kamu harus sudah datang ke apart saya jam 7 saya tidak mau tau"
"H-baik Bu" jawab sista terpaksa tersenyum dan berjalan keluar ruangan
"Istighfar ta istighfar gaji Lo gede, untung w seumuran" ujar sista didepan pintu ruangan mei sambil mengelus dadanya
Setelah kepergian sista mei bersandar di kursinya sambil memikirkan apa yang tadi terjadi
Flashback
"Lama tak berjumpa juga Rico" Ujarnya dengan senyuman sinis
Sang empu nama hanya menatap balik mei dan menyuruhnya untuk duduk dikursi depannya, sebagai seorang pembisnis yang profesional mei masih sopan dan menurut untuk duduk disana bersama sista tentunya
Rico bersedekap dada melihat mei tapi itu tak berlangsung lama setelah sista menyerahkan berkas tentang rencana kerja sama antar 2 perusahaan itu padanya
Karna ini gw rekrut sista -batin mei tersenyum
Rico menerima berkas itu, membuka, dan membacanya. Jika dulu ia fake nerd sekarang ia menjadi cool boy seperti em..ya mantan mei yg satu. Daniel.
"Okey setelah saya baca-baca map ini sepertinya saya ingin bekerja sama dengan perusahaan anda" ujar Rico setelah meletakkan kedua tangannya bertumpukan diatas meja menatap lekat mei
Bukan mei namanya jika merubah ekspresi wajah. Yap dia masih datar saat ditatap intens oleh Rico, memang tatapan itu dulu bisa membuatnya meleleh ataupun blushing tapi tidak untuk sekarang
"Bagus itu jawaban yang saya harapkan" jawab mei masih tetap menatap ke depan
Saat Rico akan mengucapkan sepatah kata ucapannya terpotong oleh sang sekretaris saat sekertaris nya menyerahkan map hijau kepada mei
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl
RandomTAMAT. lanjutan dari cerita Fake nerd boy vs cool girl. kalo kalian belum pada baca yang ↑ mending baca dulu trus vote soalnya kalo kalian baca yang ini dulu nanti gak nyambung:) VOTEE YAK MAACI -jiraaaw --------------- RANK #16 ahmad #54 perkuliah...