Pagi ini seperti biasa, Jeno diantar Papihnya ke sekolah. Di perjalanan mereka berdua berkomunikasi dengan wanita yang sangat mereka rindukan yaitu Mommy Tiffany. Mommy Jeno banyak berpesan kepada anak laki-lakinya itu karena memang Ia terlalu khawatir membayangkan Jeno tanpanya. Jeno sendiri hanya mengiyakan apa pesan sang Mommy. Sementara Papihnya fokus mengemudi dan sesekali meyakinkan Istrinya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan Jeno karena dirinya akan selalu bersama anak mereka meskipun terhalang pekerjaan yang menumpuk.
"Mom, I have to go.." Jeno pamit dengan berat hati karena nyatanya Ia memang masih ingin mengobrol dengan Mommynya. Tapi apalah daya mobil sudah di depan sekolahnya dan dia harus segera masuk ke ruang kelas karena 5 menit lagi bel masuk berbunyi.
"Oke sweetheart, have a good day! Mommy bakalan sering kirim kamu pesan, nanti dibalas ya nak.." Tiffany juga rupanya belum puas berbincang dengan anak semata wayangnya itu.
Setelah berpamitan dengan Papih dan Mommy nya, Jeno masuk ke gedung sekolahnya meninggalkan mobil Papihnya yang masih terparkir di depan gerbang sekolah. Di dalam mobil tersebut sang pengemudi sedang memperhatikan anak laki-lakinya yang berjalan memasuki sekolahnya. Ia lalu meminta sang Isteri untuk memutuskan sambungan video call mereka karena Ia harus segera menuju ke kantor.
Untunglah kantor Dimas dan sekolah Jeno itu searah, jadi setiap berangkat sekolah Jeno selalu diantar Papihnya. Ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama bagi keduanya. Kadang Dimas merasa dirinya bukanlah Ayah yang baik bagi anaknya itu karena tidak bisa selalu berada di samping sang buah hati. Apalagi sekarang Mommy Jeno berada jauh di Amerika. Dimas khawatir hubungannya dengan Jeno akan semakin renggang. Sebab selama ini, yang bisa menyatukan keduanya adalah Tiffany. Dia selalu mengatur rencana untuk membuat keluarga kecilnya berkumpul.
Jeno berjalan menuju ruang kelasnya tepat selagi bel berbunyi. Dan itu membuat Jeno harus berdesak-desakkan agar bisa cepat masuk ke ruang kelasnya.
"Jen, lo udah ngerjain soal kimia yang kemaren belum?" Tanya seorang lelaki yang duduk satu meja dengan Jeno. Dia adalah Jaemin Choi.
Jaemin merupakan sahabat Jeno semenjak SMA. Sebenarnya sewaktu SMP, Jaemin dan Jeno sudah satu sekolah tapi mereka tak saling mengenal. Akibat kejadian dua tahun silam, mereka jadi semakin dekat.
💙💚💗
Ini berawal ketika Jaemin terbakar api cemburu akibat pacarnya dikabarkan sedang dekat dengan seorang laki-laki dan ternyata laki-laki itu adalah murid teladan di sekolah mereka. Ya, dia adalah Jeno Lee.
Jeno langsung dikeroyok oleh Jaemin dan kawan-kawannya sampai babak belur sepulang sekolah. Waktu itu Jeno bukannya tidak bisa menjaga diri, tapi memang badannya sedang lemah dan tidak berenergi. Kejadian itu terjadi seminggu sebelum Ujian Nasional diadakan. Dan ini membuat Jeno harus merelakan pelajarannya di sekolah untuk beristirahat supaya saat ujian nanti tubuhnya kembali pulih.
Mommy Jeno tak berhenti menangis mendapati anaknya pulang dengan keadaan babak belur. Ia langsung mengobati luka Jeno dan menelfon Papih Jeno untuk pulang lalu segera membawa Jeno ke rumah sakit.
Setelah satu hari semenjak kejadian itu, orang tua Jeno dan Jaemin dipanggil untuk menghadap kepala sekolah. Namun sungguh ini membuat Papih Jeno terkejut bukan main, pasalnya ayah dari Jaemin adalah Agung Choi yang merupakan sahabat lamanya ketika masa muda dulu. Agung sangat marah pada Jaemin, tapi Dimas menasehati Agung untuk memperlakukan Jaemin dengan bijak.
3 hari sebelum Ujian Nasional, Jaemin memberanikan diri meminta maaf kepada Jeno atas kesalah pahamannya selama ini. Jaemin adalah pemuda yang berani dan jujur. Dia juga sangat mudah bergaul. Parasnya yang manis dan tampan juga latar belakang keluarganya yang terpandang membuat Jaemin mudah mendapatkan apa yang dia inginkan kecuali sahabat yang benar-benar mengerti keadaannya. Jaemin mendatangi rumah Jeno dengan ragu, Ia yakin kalau Jeno tidak akan memaafkannya. Namun salah, Jaemin disambut baik oleh Mommy Jeno saat dia bertamu ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Gue gak tau gue ini emang terlahir baik atau orang tua gue udah berhasil ngedidik gue jadi orang baik." -Jeno "Biarpun nanti Mommy gak selalu ada buat kamu, tapi kamu harus yakin kalau Mommy will always by your side my sweetheart." -Mommy "Jeeeeeen...