"Piiiihhh.. Mommy udah ada di airport. Cepet jemput!"
Suara perempuan yang sangat Dimas rindukan membuatnya bergegas mengenakan jas nya yang ia sampirkan di kursi tempat biasa Ia bekerja. Ia terkejut bukan main sebab beberapa hari lalu, istrinya itu mengabari akan sampai di Korea pada hari minggu. Ternyata baru hari sabtu saja sudah ada di airport dan minta jemput.
"Kok udah sampe aja sih yang? Katanya hari minggu baru sampe?"
"Udah gak usah banyak nanya. Aku tunggu."
Terdengar bunyi sambungan yang dimatikan secara sepihak dari seberang sana.
💙💚💗
Lambaian tangan dari perempuan yang berada di tempat tunggu membuat Dimas berlari menghampirinya. Padahal ini baru 3 minggu mereka berpisah, namun bagi keduanya ini bagaikan 3 tahun tak berjumpa.
Dimas langsung memeluk Tiffany dan menelusupkan wajahnya di tengkuk jenjang milik istrinya ini. Dia menghirup dalam-dalam aroma yang sangat Ia rindukan. Tiffany mengalunkan tangannya ke leher suaminya dan mengelus rambut suami tercintanya. Mereka berdua menyalurkan kerinduan yang selama ini begitu menyiksa keduanya.
Akhirnya Dimas melepaskan pelukan tersebut dengan kedua tangan yang masih memegang pinggang ramping milik ibu satu anak ini.
"I miss you." Bisik Dimas sambil menatap manik mata istrinya. Ia sangat merindukan orang yang ada di depannya ini.
"I miss you too." Balas Tiffany sambil menampilkan eyesmile nya yang berhasil Ia turunkan kepada anaknya.
"Oke! Ayo kita pulang." Dimas langsung membawa koper istrinya dan menarik pinggang isttinya untuk cepat berjalan meninggalkan airport.
"Kamu gak sibuk?" Tanya Tiffany sambil berjalan dan memeluk pinggang suaminya.
"Kerjaan di kantor udah beres." Jawab Dimas.
"Jeno mana? Di rumah?" Istrinya heran, karena hari sabtu dan minggu Jeno libur. Tega sekali anak itu tidak ikut menjemput Mommy nya.
"Ahh Jeno lagi ada urusan di sekolahnya. Kamu tau kan club di sekolah Jeno bakalan aktif hari senin. Jadi dia harus nyiapin semuanya. Jeno bilang pulangnya malem." Jelas Dimas karena memang anaknya sudah meminta ijin kepadanya bahwa hari ini Ia akan pulang malam.
"Padahal Mommy kangen banget sama dia Pih." Tiffany mempoutkan bibirnya setelah mengetahui Ia harus menunggu Jeno sampai selesai semua urusan club nya.
"Kan ada Papih. Papih ini kan Jeno versi dewasa."
Tiffani hanya mencubit perut sang suami yang kelewat percaya diri ini.
Mobil mereka melaju menuju rumah mereka. Tak lama kemudian, mereka sampai dan membereskan barang bawaan Tiffany. Mereka berdua memasuki kamar mereka yang ada di lantai yang sama dengan kamar Jeno.
Setelah mengganti pakaian dengan pakaian yang lebih santai, keduanya berbaring di tempat tidur untuk mengistirahatkan badan mereka yang lelah. Tiffany lelah karena perjalanan yang jauh dan Dimas yang lelah karena harus bekerja dengan ekstra supaya Ia bisa mempunyai waktu lebih untuk bersama keluarganya.
Tiffany menggunakan lengan kekar suaminya sebagai bantal untuk kepalanya. Sedangkan tangan Dimas yang satunya Ia gunakan untuk memeluk dan membelai Tiffany. Mereka hanya ingin memiliki waktu seperti ini walaupun hanya sebentar. Membicarakan hal-hal yang belum terbagi diantara keduanya. Hingga akhirnya terlelap bersama.
💙💚💗
___________________________________________
Sedikit ajalah ya part ini, cuma Mommy dan Papih moment.
Jangan lupa vomment nya guyss biar aku semangat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Gue gak tau gue ini emang terlahir baik atau orang tua gue udah berhasil ngedidik gue jadi orang baik." -Jeno "Biarpun nanti Mommy gak selalu ada buat kamu, tapi kamu harus yakin kalau Mommy will always by your side my sweetheart." -Mommy "Jeeeeeen...