Rumah keluarga Lee kembali sunyi setelah Jaemin memutuskan untuk pulang. Biasanya Ia tidak akan pulang sebelum Dimas datang, namun kali ini dia bilang bahwa Daddynya sudah menunggu di rumah. Tentu saja Jeno tidak percaya. Sejak kapan anak itu memikirkan tentang Daddynya? Dan sejak kapan Daddynya menunggu Jaemin untuk pulang? Namun Jeno seolah-olah tidak peduli dengan alasan Jaemin dan membiarkan dia pulang.
Tiffany dan Jeno sekarang sudah berada di dalam mobil dengan Tiffany yang duduk di kursi kemudi dan Jeno di sebelahnya. Mereka memang memutuskan untuk makan malam di luar mengetahui Dimas akan pulang larut malam.
Di perjalanan, mereka membicarakan hal-hal yang tidak penting sampai yang super penting.
"Jen, kamu lebih suka Mommy di rumah aja atau kerja kayak gini?"
"Jelas yang pertama lah." jawab Jeno sambil menundukkan wajahnya.
"Papih sering pulang malem ya?"
"Iya" jawab Jeno masih tetap menunduk.
"You must be lonely, right?" Tiffany merasa bersalah karena sudah membuat anaknya kesepian.
"Mommy gak usah khawatir, aku gak papa kok" Jeno mencoba menenangkan Mommynya.
"Apa Mommy berhenti aja?"
"Dari?"
"Ya dari pekerjaan Mommy" Jelas Tiffany.
"I don't think so. Aku emang kadang kesepian sih Mih, but I'm totally fine. Mommy juga kan sering pulang. So don't worry about me."
"I'm so sorry my sweetheart." maaf Tiffany.
Jeno hanya memberikan senyuman teduhnya kepada sang Mommy. Dia tidak bisa berbohong jika dia kadang merasa kesepian ketika Mommynya tidak ada. Meskipun Jaemin selalu menemaninya, rasanya tetap berbeda. Karena rasa rindu hanya bisa disembuhkan oleh orang yang kita rindukan. Tapi dia juga tidak ingin menjadi anak yang egois dan manja.
Sesampainya di tempat makan, mereka duduk di salah satu meja yang tersedia di sana. Mereka memesan beberapa makanan dan minuman. Namun fokus Jeno tetap pada selembar kertas yang sengaja Ia bawa dari rumah. Bahkan makanan yang sudah tersaji Ia abaikan sebelum akhirnya Tiffany menegurnya.
"Makan dulu dong Jen."
"Iya Mih ini 3 nomor lagi selesai. Soalnya besok dikumpulin." Jeno tetap fokus pada pekerjaannya.
"Oke Mommy kasih waktu 3 menit ya. Setelah 3 menit gaboleh ngerjain lagi. Harus makan dulu!" Tegas Tiffany.
"Oke" Buru-buru Jeno mengerjakan pekerjaan rumahnya itu.
___________________________________________@tiffanylee
tiffanylee He is so busy 😤
4500 komentar dan 134.789 menyukai
jaeminchoi harusnya tadi aku ikut aja.
tiffanylee iya nih Mommy
dicuekin :(
dimaslee yah aku gak diajak
tiffanylee kamu juga sibuk banget
jenosoft gitu ya kalo anaknya designer
makan malem aja pake dasi
justjeno SEMANGAT JENO!💙💗💚
Setelah makan malam, mereka berdua berjalan-jalan di mall yang tidak terlalu ramai karena ini memang bukan malam minggu. 15 menit kemudian mereka akhirnya pulang. Jeno tertidur di perjalanan karena lelah mengerjakan tugasnya dan juga berkeliling mall. Tiffany hanya tersenyum hangat melihat anaknya tertidur, Ia pun terus melajukan mobilnya menuju rumah mereka.
"Jen, kita udah sampai." bisik Tiffany lembut.
Jeno perlahan membuka matanya dan langsung keluar mobil lalu memasuki rumahnya dan berjalan menuju kamar. Ia tidak kuat lagi menahan rasa kantuknya.
Sementara Tiffany memasukkan mobilnya ke dalam garasi terlebih dahulu lalu menyusul Jeno masuk ke dalam rumah. Tiffany mengecek kamar Jeno, dan seperti dugaannya anak laki-laki itu sudah terlelap lagi dengan sepatu dan mantel yang masih membalut tubuhnya.
Tiffany melepas sepatu yang masih dikenakan Jeno beserta mantel nya. Anak itu menggeliat namun tetap tertidur pulas. Tak lupa Ia menyelimuti tubuh Jeno dan mengambil air beserta lap bersih untuk membersihkan wajah tampan anaknya.
Selesai dengan anak semata wayangnya, Tiffany membersihkan diri lalu berdiri di depan cermin sambil mengoleskan beberapa produk kecantikan ke wajahnya. Ritual sebelum Ia tidur.
Lalu tak lama suara mobil suaminya terdengar menandakan laki-laki itu sudah pulang. Tiba-tiba tangan kekar melingkari pinggang rampingnya. Sudah jelas tangan itu milik pria yang Ia cintai selama ini.
"kamu belum tidur, hm?" tanya Dimas sambil menyandarkan dagunya di tengkuk Tiffany.
"lepasin kamu kotor." sewot Tiffany tapi tetap menikmati pelukan suaminya.
"oke oke" Dimas akhirnya mengalah dan memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum tidur. Jika tidak ada Tiffany, mungkin Ia akan langsung tidur.
Tiffany menuju tempat tidur lalu membuka ponselnya sembari menunggu Dimas selesai mandi. Tak lama pria itu pun menghampiri Tiffany yang sudah berbaring di tempat tidur mereka, lalu Ia juga ikut berbaring di samping isterinya.
"kamu udah makan?" Tanya Tiffany.
"udah kok."
"oke"
"Tiff..." panggil Dimas.
"ya?" Tiffany menghadapkan tubuhnya ke arah Dimas.
"I'm sorry" rupanya Dimas masih merasa bersalah.
"it's oke. Aku ngerti kok. Aku gak marah." ucap Tiffany sambil mengelus lembut wajah suaminya.
Dimas menarik isterinya ke dalam pelukannya sambil terus berbisik "i love you" entah seberapa banyak Ia mengucapkan 3 kata itu.
💚💗💙
___________________________________________Selamat ulang tahun Na Jaemin!
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Gue gak tau gue ini emang terlahir baik atau orang tua gue udah berhasil ngedidik gue jadi orang baik." -Jeno "Biarpun nanti Mommy gak selalu ada buat kamu, tapi kamu harus yakin kalau Mommy will always by your side my sweetheart." -Mommy "Jeeeeeen...