"Jeenoooo ayo cepetan ini udah setengah 7 loh" suara Tiffany menggema di seluruh ruangan rumah keluarga Lee itu. Memanggil anak semata wayangnya yang tak kunjung muncul dari dalam kamarnya.
"Iya mom" sembari merapikan dasi di lehernya, Jeno buru-buru turun menghampiri Mommy dan Daddy nya yang sudah siap untuk menyantap sarapan.
"kamu mau selai rasa apa? Biar mommy olesin" tawar Tiffany.
"gapapa mom biar Jeno aja" tolak Jeno tak mau merepotkan.
"Papih mau selai apa?" kini Tiffany beralih ke Dimas yang sedang sibuk memainkan iPadnya.
"hm? Papih selai kacang aja" lalu kembali sibuk dengan iPadnya.
"nih. Ayo taro dulu iPadnya" Tiffany mengambil alih iPad Dimas dan menaruhnya di atas meja makan.
"Jadwal kamu hari ini ngapain aja Jen?" tanya Dimas kepada Jeno.
"paling nanti aku gak langsung pulang soalnya mau ada pembukaan club di sekolah."
"wah kayaknya seru tuh. Mommy boleh dateng gak?" tanya Tiffany dengan antusias.
"gak usah mom, lagian acaranya paling promosi biar dapet anggota baru."
"selesai jam berapa? Kali aja Papih bisa jemput."
"mungkin setengah 8 malem." jawab Jeno ragu.
"oke nanti Papih jemput yah"
Jeno membalas hanya dengan anggukan.
"ihhh kalian tega banget sama Mommy. Terus sambil nunggu kalian pulang Mommy harus ngapain dong?" Tiffany mulai cemberut.
"kamu ke butik aja" usul Dimas sambil mengangkat kedua alisnya seraya meminta persetujuan si lawan bicara.
"should I?" Tiffany bertanya kepada Dimas.
"Ya you should"
"Ne sonnim!!" seru Tiffany dilengkapi gerakan hormatnya.
"DU DU DU DU" Jeno melengkapi.
💙💗💚
Jeno dan Dimas sudah hampir memasuki mobil untuk siap melaju ke tempat tujuan namun Tiffany tiba-tiba keluar dari dalam rumah dan menghentikan mereka.
"Jeno! Papih! Tunggu dulu. Bentar bentar" tergesa-gesa menghampiri Jeno dan Dimas.
"Apalagi sih Mih?" tanya Dimas sambil memegangi pintu mobil.
"Bibir Jeno kering banget. Kan Mommy udah bilang pake lipbalm biar gak kering, nanti berdarah loh." omel Tiffany sambil mengoleskan lipbalm ke bibir Jeno.
"Kamu bawa aja yah lipbalm nya. Kalo kering lagi bibirnya diolesin lagi aja. Nih" Tiffany menyerahkan lipbalm itu kepada Jeno.
"Oke Mih" Jeno kemudian memasukkan lipbalm ke dalam saku tasnya.
"Yaudah cepet sana berangkat ntar telat. Jangan lupa makan siang yah" Tiffany mengecup kedua pipi dan dahi Jeno secara bergantian dibalas dengan Jeno yang mencium telapak tangan Tiffany.
Dimas yang sedari tadi melihat tingkah mereka berdua hanya tersenyum lalu mulai mengemudikan mobilnya menjauhi tempat kediaman mereka.
💙💗💚
Sejak Jeno sampai di sekolahnya sekitar 30 menit yang lalu, Ia menyadari bahwa Jaemin tak kunjung menunjukkan batang hidungnya di sekolah. Biasanya Ia selalu datang lebih awal daripada Jeno. Jeno sudah berkali-kali menelfon anak itu namun nomornya tidak aktif. Sebetulnya hari ini pihak sekolah hanya mengadakan pengenalan club kepada siswa/i baru dan tidak ada kegiatan belajar mengajar. Namun tetap saja, seluruh siswa harus mengisi daftar hadirnya. Klise sekali memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Gue gak tau gue ini emang terlahir baik atau orang tua gue udah berhasil ngedidik gue jadi orang baik." -Jeno "Biarpun nanti Mommy gak selalu ada buat kamu, tapi kamu harus yakin kalau Mommy will always by your side my sweetheart." -Mommy "Jeeeeeen...