Keseruan

860 37 0
                                    

"Kenapa harus lo, kenapa harus orang yang gue sayang" gumam Anneth didalam pelukan tersebut

"Gue gatau juga kenapa harus gue" Seakan bisa membaca pikiran Anneth ia berucap seperti itu, sambil menikmati Indahnya Sunset

Anneth melepas pelukannya, Nafasnya memburu ketika mengingat sesuatu, ia tak boleh berduaan saja dengan deven, ini akan menyakiti hati sahabatnya, detak jantungnya berdegub lebih kencang

Kegundahan dihatinya pun semakin kuat, ia sudah berjanji kepada Sam, kakaknya Agar menjaga hati para sahabatnya untuk tidak terlalu dekat dengan deven

Oleh sebab itulah Deven dan Anneth tak seakrab sahabat lainnya

"Bego" Umpatnya pelan

"Udahlah Neth, mau sampe kapan?" Sekan bisa membaca kembali pikiran Anneth

Deven sangat amat peka dengan Anneth, Anneth heran, Kenapa bisa? Kenapa semudah itu ia membaca pikiran Anneth

"Karna ada ikatan diantara kita"

Seperti di tusuk, kalimat itu sangat amat membuat dada Anneth nyeri, Ternyata Deven juga berharap pda dirinya, ikatan? Ikatan yang deven maksud bukan ikatan persahabatan, melainkan lebih dari itu

Anneth tidak bodoh, ia mengerti maksud Deven, lagi lagi Anneth hanya terdiam, tak menyangka Deven selalu bisa membaca pikirannya

"Gue nyerah" Gumamnya

"Perjuangkan apa yang pantas diperjuangan"

Kini berubah, Deven la yang merasa seperti di hantam dibagian dada, nyeri iya, sama seperti Anneth.

"Belum saatnya, tunggu aja"

Anneth tak paham, otaknya
Seketika lola akibat nyeri, ia hanya mengangguk angguk sok paham saja

Akhirnya pikiran Deven tenang, selain Joa, Anneth juga bisa untuk dijadikan tempat curhat

Hari Hari pun berlalu liburan sekolah telah selesai, saatnya mereka kembali ke rumah masing masing, hari yang membosan kan tentu, di awal sekolah.

***

Pagi harinya, seperti biasa Anneth menelusuri koridor sekolah, sepi karna masih pagi, Ia menendang beberap kerikil yang menghalangi jalannya, Kuker memang.

Ia berpaspasan dengan Chilla dan Kaina, Teman sekelasnya.

"Kemana?" Anneth membuka Percakapan ketika berpaspasan dengan Chilla dan Kaina

"Pulang, Jemput baju" Jawab Chilla

Anneth hanya ber oh ria saja kemudian melanjutkan jalannya. Beberapa langkah lagi menuju kelasnya, sudah terlihat Zikri dan beberapa teman sekelas lainnya duduk di teras luar kelasnya.

Anneth masuk kedalam kelasnya meletakkan tasnya, Terlihat sudah ada Alde diBangkunya, duduk termenung menatap lurus kedepan

Segan rasanya untuk menyapa sahabatnya yang satu ini di kondisi termenung, Anneth memutuskan berjalan keluar kelas, bergabung dengan beberapa Teman perempuan dikelasnya

Berhubung semua sahabatnya belum datang hanya alde yang sudah, ia lebih memilih berinteraksi dengan temannya yang lain

Beberapa saat kemudian terlihat Charisa datang diikuti Clinton dan Deven, Anneth sudah duduk ditaman kelasnya, bersama Chilla dan Arsi. Charisa meninggalkan Sebuah senyuman sebelum berlalu kekelas

FriendShipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang