"L..Lo suka Anneth?" Tanya William Gugup
Andrew mengangguk "Maaf Gue lancang" Ujarnya
Anneth mendekat Ke arah Andrew Ia menepuk pelan pundak Andrew "Andrew punya hak buat suka sama siapa aja, tpi maaf anneth belum bisa bales" Ujarnya
Andrew kembali mengangguk "its okay"
"Lo denger kan Lo di Tolak, Jadi minggir" Tegas Navis mendorong bahu andrew hingga tersungkur
Semua kaget, Nashwa membantu Andrew Berdiri, tangannya luka akibat Kerikil "Gue bawa andrew ke UKS, Kalian Urusin si bajingan ini" Sinis Nashwa kemudian membawa Andrew Menuju UKS
"Bisa ga sih lo sadar diri" Kini Deven Angkat Bicara, Navis mengalihkan padangannya tajam ke arah Deven
"Maksud lo apaa" Ujarnya, Deven tersenyum Remeh
"Lo itu Tamu bego jaga sikap" Ujarnya
Semua menggeleng tak percaya, hanya itu? Dasar Deven Cristiandi
"Gue Tegasin sekali lagi Pergi!" Bentak Sam "Atau Gue tonjok!" Lanjutnya
Navis Tersenyum Remeh "Gue Bukan Pecundang yang takut sama ancaman" Ujarnya
Wajah Sam Terlihat Merah padam Emosinya memuncak
BUGH
Satu pukulan keras mendarat di wajah Navis, Wajahnya kini terlihat lebam
"Hah, Bocah Kroyokan" Ujarnya Sembari berdiri
"Anneth, Lo Tega liat gue gini" Tanyanya Beralih ke Anneth, Anneth menggeleng Pelan
"Maaf, Tapi Navis Harus pergi dari sini" Ujarnya dari belakang tubuh Sam
"DENGER?" Bentak Sam, Navis Jengah, Orang orang ini tak tau apa urusannya dengan Anneth
"Bocah banget" Ujarnya Kemudian Berlalu dari hadapan Anneth dan yang Lainnya
Selang beberapa saat "Itu Cowo yang lo pilih? Cih... Selera lo" Sindir Deven
Anneth mendongakkan Kepalanya Menatap Deven Dengan Tajam "Maksudnya" Tukas Anneth
"Udah lah Laper gue" Deven mengalihkan Pembicaraan mereka
Anneth Menatapnya heran "Deven Apaan sih, kalo gasuka bilang gausah sindir" Umpatnya
"Lo kalo gasuka gausah sindir Juga" Balas Deven sengit
Joa menggelengkan kepalanya "Sejak kapan lo Sewotan?" Tanya Joa Menuju Deven untuk mengintrogasi
"Sejak gu.." Ucapannya terhenti
"Kepo lo pada" Lanjutnya meninggalkan semuanya
"Aneh" Umpat Anneth
"Gajelas banget Si Deven" Kali ini Charisa buka suara
***
"Awww" Ringis nya Kesakitan
"Dikit lagi Drew" Ujar Nashwa membersihkan Lukanya dengan Obat Merah
Andrew Menatap Nashwa Lekat, Sahabatnya yang satu ini masih sama sejak mereka Sd, Tak ada perubahan
"Swha" Ujar Andrew Pelan
Sesaat Kemudian Nashwa Menatapnya Tajam "Uwa Gasuka di panggil itu" Sinisnya Menekankan Kapas ke luka ditangan Andrew
"Sakit Wa" Ringis Andrew
"Bodo" Jawab Nashwa
"Iya maap"
Hening, tak ada percakapan diantara keduanya, Mereka hanyut dalam pikiran masing masing
"Maaf" Lirih Andrew, Nashwa mendonggakkan kepalanya, mengangkat satu alisnya mengisyaratkan "Apa?"
"Gue Udah ninggalin lo pas SMP"
Nashwa memberhentikan Aksinya "Uwa Ga masalah" Ujarnya, Andrew Mengangguk
"Lo sering nanyain gue ke Deven yaaa" Goda Andrew
Nashwa memukul lengannya "Najisunn"
"Wkwkwkwk Gue tauuu Kok waa" Kekehnya
Nashwa memanyunkan bibirnya "Jelek lo" Ujar Andrew, lagi lagi Nashwa Harus Bersabar
"Dahh" Ujarnya
"Thx"
Keadaan Kembali Hening "Lo serius Sama Deven?" Andrew membuka obrolan
Nashwa menggeleng "Ga paham gue" Kekehnya, Andrew Hanya membalas dengan tersenyum, ia tau isi hati sahabatnya ini
"Ke kantin kuy" Ujarnya, Andrew Mengangguk
***
"Gabisaaaaaa Annethh, Lo pulang bareng Willi atau tono, atauga iden tuhh, banyak cowo cowo Jomblo" Ujar Sam
Anneth menatapnya Dasar "Gitu yaa? Oke Fine" Balas Anneth
"Lah ngambekk, Ga gitu Anneth, Sam ada urusan Mama minta anterin ke butik" Anneth kembali menatapnya curiga
"Beneran?"
Sam mengangguk "Iya Nethi" Anneth mungut mungut tak Jelas
Sesaat Kemudian ia kembali membuka Suara "terus sama?" Tanya Anneth
"Pilih tuh Deretan Cowo Jomblo" Tunjuk Sam mengarah ke Clinton, William, Friden, dan Nathan
Friden menatap Sam Tajam "Gitu lo sama gue?" Sinisnya, Sam mengangguk
"Gapunya hati lo" Tukas Friden, Sam melongo kaget
"Apaan bego"
"Harusnya ya Jomblo kek kita gini di kasihani"
"Enak aja gue jomblo kelas Atas" Sewot Nathan
"B e r i s i k" Ujar Charisa
"Lo Sama Deven Aja tuh, iyakan Cha?" Usul Joa
Anneth Cengo "Dia?" Ujarnya menunjuk Deven
Deven menatap Joa tak percaya seketika mereka berdua menggeleng
"Gakk" Tolak keduanya
"Ekhemm" Goda Clinton
"Tau ahhh" Anneth kesal lalu memilih Berdiri dari kantin
"Loh loh loh kemanaa?" Tanya Andrew Heran ketika ia datang Anneth sudah mengambil ancang ancang keluar
"Kesel gue sama semuanya" Ujar Anneth
"Gue Juga?" Tanya William menunjuk dirinya Yang sedari tadi menyimak
"IYA"
William menggeleng "Gak waras" Umpatnya
Anneth berlalu pergi "PMS tuh" Ujar Deven ketika Anneth sudah tak ada
Temannya menatap Deven Heran, dari mana pria itu tau "Ya allah ya rabb kok lo tauuu" Curiga Andrew
Deven menggeleng, semua temannya tak Waras otaknya sama sama bergeser
"Kerjaan gue cuma ladenin nih bocah tiap PMS ya tau lahh" Ujar Deven menunjuk Charisa
"Gue?" Tanyanya menunjuk dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendShip
Short StoryRumit, Memang hidup siapa yang tak Rumit? Semuanya Serba rumit, Bahkan Mempertahankan Persahabatan saja Rumit Apalagi Membangun Sebuah Cinta dengan Landasan Paksaan Mulai dari keluarga, persahabatan atau bahkan kisah cintaku Semua Rumit Ku harap den...