Amplop

982 38 0
                                    

Senyum Charisa mengembang kembali karna Nashwa sudah bisa melupakan masalahnya

Setelah bercerita panjang lebar jam menunjukkan Pukul 22.00 WIB

"Ucha pulang dulu ya wa" pamit Charisa lalu berdiri berjalan menuju balkon

"Tiati Cha, makasih buat semuanya:')" Nashwa tersenyum penuh arti

***

"Dek, buruan keluar Andrew udah nungguin tu" Panggil Mama Deven dari ruang tamu

Deven berjalan keluar dari kamarnya

"Kuy drew" ajak deven lalu menyalimi mamanya

"tunggu gue salim sama mama lo dulu dek" Ucap Andrew terkekeh lalu berpamitan kepada mama deven

Sesampainya di sekolah Deven Dan Andrew memarkirkan motornya di tempat parkiran

"Ko lama drew" tanya Friden kepada Andrew saat Andrew sampai di kelas

"Biasa nungguin adek siap siapnya lama" Jawab Andrew lalu melirik ke arah Deven terlihat disana deven hanya acuh tak acuh saja

Ledek ledekan seperti itu sudah biasa bagi mereka semua, sudah seperti tradisi

"Gue keluar dulu ya" Pamit Deven kepada teman temannya

Di luar deven berjalan ke arah taman terlihat disana Seseorang sedang duduk termenung. Lalu Deven menghampiri seseorang itu yang ia kenal seperti sahabatnya

"Uwa" Sapa Deven sambil memegang pundak seseorang yang ia sebut Nashwa tadi

Nashwa terkejut lalu menolehkan kepalanya kebelakang melihat siapa yang sudah mengagetkannya

"Kaget gue !" Ucap Nashwa

"Hehehe maap" Lalu Deven berjalan kedepan dan duduk di samping Nashwa

"Kenapa? Tumben sendiri" Tanya deven

Nashwa hanya menggeleng

"Kenapa wa? Kayak udah sama siapa aja" Ulang Deven kembali

Nashwa menyodorkan sebuah Amplop kecil bertuliskan To "kakak"

"Nih" Nashwa memberikan Amplop tersebut kepada Deven

"Ini apa?" Tanya deven , Nashwa hanya menunduk karna sudah penasaran Deven pun membuka amplop tersebut

To " Kakak❣"

Maafin Papa kak Papa harus pergi jaga diri ya , nurut sama mama, jagain adek juga, papa pergi ga lama

🖤

"Beneran?" Tanya Deven meyakinkan

Nashwa mengangguk, Air matanya luruh seketika

Deven melihat air mata nashwa turun, Ia membawa Nashwa kedalam dekapannya, berharap dekapannya dapat menenangkan

"Udah, Uwa gausah nangis ya, Kan Papa Uwa perginya galama kok" Tenang Deven sambil mengelus elus punggung Nashwa

FriendShipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang