Kacau

649 49 6
                                    

"Iya Lo Cha siapa lagi", Charisa Hanya Terkekeh

***

"Hah? kok bisaaa?" Ujar Friden

Nashwa Menggeleng, "Dia Terus Nyebut nama lo Den, gue gatau harus apa"

Anneth Meneguk Silvanya susah payah "Harus iden Wa?" Sambung Alde Seketika

Nashwa mengangguk "Iya de"

Alde menghirup nafasnya kasar "Keputusan di tangan lo Den"

Friden Menatap Alde sesaat, sorot kekecewaan terukir Jelas

"Jelas jelas ada Alde, Wa" Nashwa menggeleng cepat

"Gue juga tau Den, tapi dia Cuma butuh lo, Friden"

"Jadi Joa Beneran Butuh Iden?" Kini Deven Angkat bicara setalah lama bungkam

"Gue disana dan dia cuma nyebut nama Joa Dev, gue pusing"

Deven menatap Nashwa, Friden dan Alde bergantian, Dingin dan Datar

"Oke Friden Bareng gue" empat kata itu berhasil membuat Mata Nashwa Anneth, Dan Deven Sam hampir keluar

"Gue bisa sendiri" Ketus Friden

"LO. SAMA. GUE.?" Dingin, Namun Menusuk

Tak ingin merusak suasana Friden mengalah membiarkan Alde Mengajaknya keluar, Meninggalkan Nashwa, Anneth Dan Deven dan Sam yang Cengo

"Si Alde bener bener ga waras" Umpat Sam

***

Friden Tengah Mematung Setelah Mendengar Penuturan Joa , Bukan Hanya Friden yang lainnya ikut diam Mematung

Ruangan yang awalnya rusuh akan canda tawa kini harus Sunyi tanpa Suara, Beberapa Dari mereka Tertegun, Tak menyangka

"Gue tau gue salah tap..." Kini Joa membuka suara

"Lo ga salah Jo, jauh sebelum lo juga ad yang melibatkan perasaan bahkan rela nyakitin banyak hati cuma karna Rasa yang ga seharusnya dia miliki"

"Maksud lo Cha?" Timpal Nahswa

"Kalian semua gausah sok Suci, kalian sama, Ga ad yang ga ngelibatkan itu disini, Dan dengan itu, persahabatan yang kita rangkai bertahun tahun menuju ambang kehancuran itu karna apa? Karna rasa yang ga semestinya" Tutur Charissa jengah

"Dan Lo Cha, Juga gausah Sok suci gue juga tau isi hati lo" Cerca Nashwa

"STOP" Cegah Deven

Semua Diam Tak berkutik, Hanya Ada Hati yang ingin bicara namun Mulut tak ingin terbuka, ada hati yang harus dipahami namun logika menolak

"Gue Suka Joa, Tapi Gue ga kaya kalian yang Chlds Gue sadar Posisi, Gue sadar Joa punya Alde, Gue rela hati gue terluka agar ini semua ga hancur tpi apa, Logika lo pada di pake, Jangan Egois ngertiin posisi masing masing dong kalian ini sahabat dan gue rela nahan ini biar Joa dan alde ttp shbtn sama gue, dengan ini sama aja kalian bikin kita makin renggang" Ujar Friden

"Den.." Tagur Deven

"Apa? Gue ga tahan harus nahan ini berapa lama Dev, mereka belum cukup dewasa buat ngerti posisinya"

Mata mereka kembali terbelalak, Apalagi ini? Siapa lagi yang harus tersakiti

Alde Menggeleng Tak percaya, Hatinya lagi lagi harus tersakiti, Ia Mengusap Wajahnya kasar, menunjukkan Wajah Frustasi

Joa yang kini tengah terbaring harus Kembali menahan sesak "Gue cuma butuh Iden, lo den cuma lo, itu doang" lirih joa melemah

Sedangkan seseorang di ujung sana tengah menangis pilu Persahabatannya menuju ambang kehancuran, lantas dimana seseorang yang ia anggap abang? Hanya diam tak berkutik

Raga yang lemah ditambah hati yang terluka akan memberi kesakitan lebih untuknya

"Jo!! Gue disini, Kenapa lo milih Iden ha!" Tegas Alde

"Lo pecundang de" Lirih Joa

Mata Alde membesar "pecundang?"

"Den..." Lirih Joa, Friden sakit, bentakan alde mengusik kesabarannya

"Gue Buat lo jo, dan lo de berhenti untuk chlds, di milih gue selama ini gue sabar biar joa bahagia sama lo, tpi apa lo selingkuh lo pikir gue gatau haa!" sentaknya

Nathan Jengah, Semua sama sama Egois, disini hatinya juga terluka, ia memilih keluar dari ruangan yang penuh kekacauan itu, bukan, bukan untuk lari dari masalah namun  menenangkan Jiwanya sesaat

Ia duduk di kursi Depan ruangan Joa, Sakit, sangat Sakit ia meneteskan Air matanya, Selemah ini kah ia?

Seseorang menepuk Bahunya, ia mendongakkan Kepalanya, menghapus air mata yang sempat luruh

"Lo juga Tersakiti?" Tanyanya, Nathan mengangguk

"Siapa? Joa?" Tanyanya lagi dan lagi Nathan mengangguk, Sifatnya yang dulu seketika memudar Oleh sakit yang tak tertahan

Kenapa Nathan yang dingin juga harus merasa?

Hati Charisa Sesak Kenapa, Kenapa harus serumit ini, Charisa melepas tangannya dari bahu Nathan, Hatinya yang Baru ikut terluka tak mampu untuk menenangkan Jiwa yang lain

Ia terisak di samping Nathan "Cha?" Panggil Nathan, ia sadar Charissa Tengah Terisak

Charisa segera mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak mampu menatap mata yang membuat hatinya terluka

"Kenapa?" Charisa Menggeleng, dengan sigap ia menghapus air matanya

"Gue gapapaa Nath" Ujarnya mengahadap Nathan, ia tak ingin menambah masalah ini

Cekrek, Pintu itu terbuka menampilkan Wajah Merah Padam Milik Deven

"PUAS KALIAN BIKIN ORNG YANG GUE SAYANG MENANGIS DALAM DIAM?" Datarnya namun menusuk

****

Sip segitu aja maap ga nyambung 😂

FriendShipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang