What is your life purpose?Is it to be happy?
Is it to be successful?
Is it to be honest with yourself?
Is it to be having fun and have lots of friends?
What is it?
Tell me.
Maraka sudah merebahkan tubuhnya selama berjam-jam tanpa melakukan apapun kecuali berpikir tentang tujuan hidup. Tidak ada musik yang mengiringi proses berpikirnya, yang ada hanya suara teriakan teman-teman dari luar kamar dan suara angin yang berhembus kencang dari celah jendela.
Ia menengok sekilas ke arah kanan, tempat di mana jam dindingnya digantung.
Pukul satu pagi.
Orang-orang seharusnya sudah tertidur pada jam ini, namun ia sudah terbiasa terjaga.
Kontemplasi.
Adalah hal yang rutin ia lakukan.
Suara teman-temannya di luar sama sekali tidak mengganggu ia dan pikirannya. Meski terkadang, ia berharap teman-temannya dapat menjadi tempat tukar pikiran untuk membantu dirinya keluar dari kemelut di dalam kepala.
Maraka menendang selimut dan meraih kacamatanya di atas meja belajar. Ia mengacak rambutnya sebentar dan berjalan keluar. Pintu kamar Narendra terbuka lebar, Maraka bergegas masuk dan melempar tubuhnya ke atas kasur.
"Lo main apa sih jam segini bukannya tidur?" Tanya Maraka, mencoba untuk mengajak bicara.
Narendra tetap fokus pada game komputernya. Matanya membulat, mulutnya terbuka dan jarinya bergerak lincah di atas keyboard.
"Na?" panggil Maraka.
"Hm?"
"Lo nggak tidur jam segini?"
"Hm?"
"Tidur."
"Hm... He'eh... Kalem kalem."
Maraka hanya menatap punggung Narendra. Nampaknya ia akan sulit untuk diajak bicara.
Maraka kembali berdiri dan berpindah ke kamar sebelah. Ia duduk bersandar di depan pintu kamar Jeno, hanya melihatnya yang juga sedang memainkan permainan yang sama dengan Narendra.
"Gue punya temen kos kaya nggak punya temen kos," celetuk Maraka.
"Ngomong apa," tanya Jeno datar tanpa tanda tanya dan tanpa sedikitpun melirik ke arah Maraka.
"Lo laper nggak sih, No?"
"Nggak gue udah makan barusan."
"Lo nggak gym hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA PAGI
General FictionAruna dan Maraka, mengarungi masa awal pendewasaan dengan banyaknya suara di kepala serta pilihan-pilihan pelik dan rahasia-rahasia yang dibagi berdua di penghujung malam.