Hari itu termasuk salah satu hari yang melelahkan bagi Lauren, dari pagi sampai jam 10 malam- dia terus-terusan dimarahi atasannya. Ditambah Ibunya yang kemudian menelponnya saat dia pulang, ibunya mengucapkan kalimat favoritnya selama hampir 5 tahun belakangan ini,
"Kapan kamu menikah?"
Lauren, yang tentu saja lelah mendengar hal yang sama setiap ibunya menelpon, hanya bisa menghela nafas dan menjawab seadanya.
Tiba-tiba, sebuah pemikiran melintas di kepalanya,
"Apa aku hanya akan hidup seperti ini?"
"Apa artinya jika aku hanya akan hidup seperti ini?"
"Saat aku pulang dari kerja tidak ada yang menyambutku, saat aku bangun tidur tidak ada yang membuatkanku sarapan seperti biasa. Yang ada hanya deringan telpon dan percakapan yang diulang-ulang."
"Aku bekerja selama 9 jam, ditambah lembur. Saat akhir pekan aku juga kadang tidak bisa bersantai."
"Aku bahkan tidak bisa mencari Cinta, walaupun umurku sudah mendekati kepala 3."
Lalu dia terhenti di tengah jalan menuju apartemennya, dan menyalakan ponselnya,
6 Oktober.
Ini hari ulang tahunnya, tapi tidak ada seseorang pun yang mengucapkan,
"Selamat ulang tahun yang ke-30, Lau-lau!!!" kepadanya.
Ah
'Seseorang' itu kan sudah tidak....
Tidak di sisinya lagi.
Lauren sekali lagi melihat ke layar ponselnya yang menunjukkan angka 01.34 am.
Dan seakan dunia ikut mengejeknya, hujan turun dengan deras, membasahi seluruh tubuhnya.
Lauren hanya tertawa sampai dia merasa tidak bisa bernafas, sampai dia merasa dadanya sesak.
"Sudah cukup. Aku lelah."
Lalu dia melihat ke depan, disana terdapat gedung bertingkat yang sudah ditelantarkan. Dia kemudian berjalan masuk ke dalam, melewati lift, dan menekan tombolnya.
"Aah... Bodohnya aku."
Ucapnya saat menyadari bahwa di gedung itu tidak mempunyai listrik.
Dia kemudian melirik ke arah tangga darurat di arah kirinya. Kemudian berjalan menaiki tangga itu.
Semua memori pahit yang dialaminya, terkumpul saat dia tanpa lelahnya menaiki tangga itu. Semua penderitaannya, rasa sakitnya, rasa sedihnya.
Dia disambut pemandangan malam kotanya saat itu, lampu-lampu yang berkilau, gendung pencahar yang tinggi bagaikan mencapai langit, dan... Hujan yang tak henti-hentinya turun membasahi tanah.
Lauren kemudian tersenyum,
"Setelah ini, semua ini akan berakhir, aku akan bertemu dengannya."
Kemudian berjalan menembus hujan, menuju pembatas di depannya dan memanjatnya.
"Ibu... Maaf. Anakmu ini tidak tahan lagi. Maaf aku telah menyia-yiakan air mata yang kau keluarkan saat kau melahirkanku. Maaf aku menyia-nyiakan perjuanganmu membesarkan ku. Tapi, aku sudah tidak tahan lagi."
Entah itu air hujan atau air mata, Lauren sudah tidak bisa merasakannya lagi, telinganya berdengung, penglihatannya mulai kabur,
"Ibu.. Terima kasih."
Lauren McMillan, meninggal pada tanggal 6 Oktober, pukul 02:01 am, penyebab kematian,
Bunuh diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUED] Lilya is Teaching 5 Disciple
Fantasía[DISCONTINUED] Dikarenakan stress berlebihan, depresi, dan tekanan dari orang tua, Lauren memilih untuk mengakhiri nyawanya dan melompat dari gedung tempatnya bekerja. Tapi apa ini?! Lauren terbangun dan menyadari bahwa dia kembali menjadi bayi?! Da...