Aku ingin bertanya.
Apakah seorang Dewi suka menelantarkan umatnya?
Tidak kan? Ya, tapi mungkin di beberapa kasus bisa seperti itu.
Tapi bukan itu masalahnya.
[Dewi Kentang. Ini sudah 2 tahun. Sedangkan kau berucap kau akan datang setelah 2 minggu. Jika saja aku tidak terperangkap di tubuh anak kecil, aku akan langsung datang menghampirimu, lalu menghajarmu. Ayolah. Aku tahu kau membaca pikiranku.]
Kurasa tidak ya. Baiklah kalau begitu. Aku berjanji akan menghabisimu ketika kau datang. Tunggu saja.
"Awuaaa wua aa aa!" Teriakku dengan semangat. Aku merasa mataku berapi-api sekarang.
"Huh? Ada apa, Lilya? Apa kau melihat sesuatu yang lucu?" Ucap seorang anak di sampingku yang dari tadi melihat aku memukul-mukul lantai dengan mainanku.
Kuharap lantai ini adalah Dewi Kentang.
Anak disampingku adalah Ferius, anak pertama sekaligus Putra pertama Duke Mournbone. Dengan kata lain, dia kakak ku.
"Meh." Jawabku.
"Seperti biasa, Lilya memang kejam kepadaku." Ucapnya dengan tangan yang mencengkram dada kirinya dan wajah yang dramatis.
Bocah satu ini bodoh atau polos? Apa yang dia harapkan dari anak berumur 2 tahun? Apa aku harus berbicara dengan jelas kepadanya?
Tidak. Itu menyeramkan.
Lagipula aku tidak bisa berbicara dengan benar.
"Lily, Fery, Ayo makan siang." Ucap Ibu di depan pintu kamarku.
Ya. Ini kamarku. Ferius yang seenaknya masuk ke kamar seorang perempuan dan mengganggu ketenangannya.
Ibu seperti biasa langsung menggendongku dan berjalan keluar tanpa basa basi lagi. Tak menghiraukan Ferius yang berkata ingin menggendongku.
Heh. Memangnya kau cukup kuat mengangkatku yang berat ini?
[Jadi kau barusaja mengakui kalau kau mempunyai berat badan yang berat?]
Apa? Hah? Siapa?
Aku menolehkan kepalaku ke kanan dan ke kiri. Mencari siapa yang barusaja bertelepati denganku.
Siapa?
Entah kenapa ini mulai menyeramkan. Ughh jika aku bepikir ini semua salah si Dewi Kentang itu. Biarkan saja aku pergi ke akhirat, aku tidak meminta bereinkarnasi.
Tapi dunia ini keren juga. Ada sihir dan semacamnya. Tapi tetap saja aku takut mengingat kalau aku akan mati.
"Kalian akhirnya tiba." Ucap Ayah setelah kami bertiga masuk ke ruang makan.
Kulihat matanya sedikit melotot ketika melihatku.
.
.
.Aku kembali memukul-mukulkan mainanku ke lantai. Kali ini Ferius pergi belajar sihir dengan Ayah, jadinya tidak ada yang akan mengangguku.
Jika kupikir-pikir, pernah suatu hari Ferius tidak sengaja meledakkan ruangannya. Lalu semua orang berucap kalau dia sudah membangkitkan kekuatannya. Dan sejak saat itu dia berlatih dengan Ayah. Tak pernah melewatkan satu hari pun.
Membangkitkan kekuatan? Bagaimana itu? Apa aku juga akan seperti itu?
Begitulah pemikiranku ketika mendengarnya. Tapi mengingat kalau Lilya yang asli adalah penyihir yang berbakat, bahkan mendekati Raja Iblis. Kurasa aku juga akan mengalami hal itu suatu hari nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/212355132-288-k927175.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUED] Lilya is Teaching 5 Disciple
Fantasía[DISCONTINUED] Dikarenakan stress berlebihan, depresi, dan tekanan dari orang tua, Lauren memilih untuk mengakhiri nyawanya dan melompat dari gedung tempatnya bekerja. Tapi apa ini?! Lauren terbangun dan menyadari bahwa dia kembali menjadi bayi?! Da...