═══════ ≪ •❈• ≫ ═══════
Harris baru saja sampai di Whitechapel Station saat Yusha tiba-tiba menelponnya. "Tumben sekali," gumamnya. Dan tanpa menghentikan langkahnya, ia mengangkat telpon itu.
"Halo? Harris?"
"Halo? Ada apa?"
"Harris, bisakah kau datang ke The Royal London Hospital sekarang?"
"Eh? Siapa yang sakit?"
"Valerie."
Langkah Harris terhenti. "Apa?! Bagaimana bisa?"
"Ceritanya panjang. Aku akan memberitaumu saat kau sudah sampai disini."
Harris tak menjawab omongan Yusha, namun dia langsung berlari sekuat yang ia bisa.
-o-
"Jadi begitu."
Harris menghela napasnya. Yusha baru saja menyelesaikan ceritanya soal Ayla yang ditolong Valerie hingga Yusha yang membawanya ke rumah sakit karena gadis itu tak sadarkan diri di rumahnya.
"Apakah Valerie akan segera sadar?" tanya Ayla polos. Dia masih nampak mengantuk dan matanya agak sembab karena menangis tadi.
Harris mengelus pelan kepala adik bungsunya itu. "Jangan khawatir. Valerie akan segera pulih."
"Nah, sebaiknya kita pulang sekarang, Ayla. Mum sudah menunggu kita dirumah," ajak Yusha. Ayla mengangguk kemudian mengambil ranselnya yang tergeletak di sofa. "Kami pulang dulu, Harris."
"Iya. Tolong sampaikan pada Mum, aku mungkin tidak pulang malam ini."
Yusha mengangguk, kemudian menggandeng tangan Ayla. Dia sudah hampir berbalik ketika mengatakan, "Oh iya, Harris. Tadi dokter bilang Valerie pingsan karena obatnya yang tidak cocok. Dia bilang itulah menyebabkan kondisi jantungnya memburuk."
Harris terdiam. Dia bahkan nyaris tak bisa bersuara ketika Ayla mengucapkan salam sesaat sebelum menutup pintu ruangan.
Pria itu duduk di kursi samping ranjang Valerie dengan lemas. Gadis itu masih belum sadar dengan selang infus di tangan kanannya dan alat bantu pernapasan yang menutupi hidungnya. Harris menghela napasnya lagi, kemudian dia menangis.
Ini semua salahnya. Alasan Valerie jatuh pingsan secara mendadak dengan kondisi jantung memburuk adalah karena dirinya. Minggu lalu saat Valerie check up, Harris mengganti resep obatnya dan berharap obat itu dapat berfungsi lebih baik dari yang sebelumnya. Namun ia salah. Jantung Valerie justru menolak obat itu. Dan kini, gadis itu harus masuk rumah sakit karena ulahnya.
Harris masih sibuk menangis hingga tak sadar kalau Valerie sudah membuka matanya. Gadis itu hendak memanggil Harris, namun tidak jadi karena takut mengagetkan pria itu. Akhirnya ia memegang tangan pria itu dengan lembut, dan Harris memandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Life
FanfictionGadis itu menghela napasnya diantara rintik salju yang turun perlahan. Terengah, hingga tangannya mulai gemetar karena kedinginan. Kakinya pun terasa lemas, tidak sanggup menopang berat tubuhnya. Dan tepat disaat itu, seseorang memeluknya, menahanny...