Chapter 4 "You look good"

1.4K 94 1
                                    

Hai!!! Ketemu lagi sama athour gaje ini hehehe. Gak banyak sih yang mau dikata, yang penting kalian suka dan baca sampai habis, oiya sekalian di-vote dan dikomen kritik dan sarannya hehehe.

Aku ada satu hal yang harus kalian tahu, kalau aku ini gak suka baca novel kebanyakan non fiksi yang bahasanya belibet jadi kebawa kalau nulis begini, jadi maaf yah. Tolong kalau ada salah dalam penulisan bisa dikasih di kolom komentar, makasih semua!!

HAVE A NICE TIME TO READ!!!

~~~

Chapter 4

Pintu departemen yang mulanya tertutup tiba-tiba terbuka lebar menampakkan tiga pria bersurai kontras satu sama lain: Naruto, Gaara, dan Shikamaru.

Seiring mereka melangkah beberapa karyawan yang mengurusi penyediaan pada departemen tersebut Nampak menyalami Shikamaru sampai akhirnya Naruto penasaran dengannya, "Shi—".

"Dia itu idola di sini" sahut Gaara yang melangkah di depan mereka berdua menjawab pertanyaan Naruto yang bahkan masih menyangkut di ujung lidahnya seakan dia bias tahu pikiran si pirang. Bagaimana pun Gaara dulu pernah jatuhpada Shikamaru jadi tentu saja dia tahu banyak soal si nanas.

Shikamaru mengangguk pada Naruto membenarkan apa yang dikatakan Gaara sembari menyeringai sedang Naruto hanya memutar kelereng safirnya jengah melihat tingkah Shikamaru yang kelewat percaya diri. Pun si priang juga tak ingin angkat bicara, ia lebih memilih memperhatikan Gaara yang memilah-milah beberapa pakaian yang tergantung di lemari-lemari kaca yang ada di sana.

Mata tajam berbingkai eye-liner Gaara dengan cekatan bergulir melirik satu per satu pakaian yang tergentung bisu di hanger-hanger yang bertengger di lengan lemari kaca tak berpintu di depannya, tangannya telulur sampai bersentuhan dengan bahan-bahan pakaian yang ia lirik seakan ingin meresapi semua rasa yang terkandung di dalam pakaian hasil rancangan terbaik di dunia fashion itu.

Langkah kecilnya berhenti tepat di depan rak pakaian yang menggantung koleksi Channel disusul dengan tubuh besar di belakangnya yang segera berhenti tepat setelah tubuh mungilnya berhenti, kalau saja Shikamaru juga Naruto tak punya refleks yang bagus bisa dipastikan mereka akan menimpa Gaara.

"Bisa tidak kau berhenti jangan mendadak!" protes si pirang yang malah dianggap hanya angin lalu oleh Gaara, terbukti ketika ia mendapati Gaara malah menyerahkan tiga buah kemeja yang langsung ia bekap kemudian kembali mengambil langkah.

Shikamaru yang ada di sampingnya hanya terkekeh, "Dia tidak akan mendengar apapun protesanmu sewaktu fokus" katanya sebeleum keduanya memutuskan untuk mengikuti langkah Gaara yang kembali menyusuri hutan fashion yang mengapit mereka.

Waktu mereka di departemen dihabiskan dengan Gaara yang mengubrak-abrik hampir semua rak koleksi pakaian, sepatu, sampai tas yang ada di sana untuk mencari apa-apa yang dinilainya suitable untuk Naruto, setidaknya mereka memakan masa satu jam hingga Gaara selesai memilihkan seragam untuk Naruto yang akan dipakai si pirang hingga minggu depan.

Selesai dengan urusan memilih busana kerja untuk Naruto, ketiganya lanjut ke Departemen Kecantikan untuk mengurusi penampilan Naruto yang terkesan urakan. Di sana Gaara langsung menuntun Naruto untuk membenahi gaya rambutnya yang sudah lama mengganggu si merah; setelah membenarkan model potongan rambut Naruto maka mereka pun memutuskan untuk langsung pulang karena hari sudah mulai gelap.

"Terima kasih untuk semuanya" tukas Naruto pada kedua temannya. Mereka sekarang berdiri di lobby gedung dan sudah bersiap untuk berpisah.

Gaara mengangguk, "Sama-sama. Aku duluan, Lee sudah menunggu" jawabnya sebelum berlalu ke arah mobil hitam yang menunggunya.

THE DEVIL WEARS ARMANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang