Chapter 16 "Gossip"

785 44 5
                                    


Terima kasih buat yang udah baca fanfic ini sampai ke tahap ini, bener-bener aku apresiasi banget kelakuan kalian ini hehehe. Aku cuma mau bilang, jaga kesehatan kalian dan keluarga kalian. Sebisa mungkin jangan keluar rumah kalau gak penting mengingat virus sars-cov-2 ini belum ada vaksin dan obatnya.

Okay, silakan membaca yaaa!!! Love y'all!! Jangan lupa vote dan komen saran serta kritik!!

~~~

Chapter 16

Suara dan getaran dari alarm yang terduduk rapih di atas nakas Sasuke memenuhi ruangan, membelah kesunyian yang ada di sana. Di sampingnya berdiri tegap sebuah lampu malam yang bersinar remang, mengiluminasi setiap sisi ruang kamar Sasuke dengan cahaya kuning keemasannya yang halus, membuat mata rileks tiap kali menatapnya.

Tangan putih pucat denga jemari lentik keluar dari dekapan selimut tebal yang bergumul di pinggir kasur, terus menjulur ke arah jam tersebut sampai dalam satu tekanan pada salah satu tombol semua bunyi juga getaran berhenti.

Perlahan gemulan selimut tadi menggeliat sebelum terbuka saat orang yang tidur di dalamnya bangun dari posisi berbaringnya. Selimutpun dengan sempurna terbuka, menampikkan sosok Sasuke yang baru saja bangun dari tidur panjangnya. Diam sebentar sebelum Sasuke berdiri dari ranjangnya dan mengambil langkah lunglai ke arah kamar mandi setelah ia melirik jam yang baru menunjukkan angka lima di layar digitalnya. Tubuh rampingnya dibalur piama putih polos yang nampak longgar di tubuhnya, bahkan bagian bawah celananya pun menyeret di lantai saat ia melangkah ke arah kamar mandi.

Masuk ke dalam kamar mandi, penglihatan Sasuke di sapa dengan ruangan terang berdinding putih gading dengan dua wastafel yang tergantung di depan kaca panjang yang menempel di dinding berposisi horizontal, di sampingnya terdapat bak mandi dengan beberapa sabun dan penwangi yang berjejer di pinggirannya, sedang di sebelah bak mandi menempel shower yang ditutupi dengan kaca buram juga tirai mandi, sedang di sisi lain kamar mandi terdapat toilet duduk.

Tak berkata, Sasuke menuju wastafel dan meraih sebatang sikat gigi elektrik yang memenmpel di dinding kamar mandi, tangan kirinya – yang bebas – sekarang memegang pasti gigi yang ia oleskan ke sikat giginya, lalu ia masukkan ke dalam mulutnya setelah menekan tombol yang bertuliskan medium di batang sikat giginya. Selepas menggosok gigi, Sasuke kemudian menyalakan keran dan dengan satu kibasan ia membasuh wajahnya sebelum mengoleskan sabun di kulit putih halusnya. Bisa ia cium wangi melati menyeruak dari sabun yang ia gunakan, selesai, ia pun membasuh bersih wajahnya sebelum menata rambutnya, dan keluar dari sana.

Sasuke lalu terus masuk ke dalam wardrobe untuk mengganti pakaiannya dengan busana olah raga. Setelah berputar beberapa kali di depan cermin dengan kaos dan celana sweat pants yang dipadu dengan sepatu Adidas keluaran terbaru, Sasuke pun keluar dari wardrobe, dapat ia lihat sekilas di tengah ruang kamarnya berdiri figura yang mengenakan busana Galanya sebelum ia keluar dari kamarnya.

Melangkah lebih lanjut, ia melewati ruang tamu dimana hanya dipisahkan sebuah meja counter dari kawasan dapurnya, di sana dapat dilihatnya Sarada tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Hai, Chichi" sapa Sarada riang saat ia melihat sosok Sasuke tersenyum ke arahnya.

"Hai, sayang. Kau masak apa?" tanya Sasuke walau ia sudah tahu jawabannya.

"Omelet dan bacon untukmu, sedang untukku roti lapis daging" jawab Sarada sesuai yang diprediksi Sasuke.

"Chichi akan keluar untuk jogging sebentar" jelas Sasuke sembari kembali mengayun kakinya dan meninggalkan Sarada yang tengah menyiapkan omelet untuknya dan Sasuke, di atas meja makan yang sudah ia tata terdapat dua piring kosong degan serbet yang terlipat rapih berbaring bisu di samping masing-masing piring, dan segelas air dan susu di tiap samping piring, susu untuknya dan air putih untuk Sasuke.

THE DEVIL WEARS ARMANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang