Hai semua! Makasih banyak yang masih bertahan buat baca fanfict gak jelas ini. Kalau ada apa-apa jangan sungkan komentar yah, dan JANGAN LUPA VOTE ❤️
Aku juga mau ngucapin selamat beribadah puasa buat semua pembacaku yang berpuasa, semoga dalam bulan yang sudah diberkati ini kita semua mendapatkan perlindungan dari semua marabahaya, dari semua yang membuat kita takut, terutama dari sars-cov-2 yang bener-bener bikin resah miliaran jiwa. Amin.
Hope y'all like it!
Chapter 17
Sepuluh orang nampak berkumpul di ruang tamu Sasuke dengan peralatan rias yang sudah rapih berjejer di atas meja dan tas-koper yang menampung segenapnya bersanding di beberapa sisi ruangan. Di tengah ruangan – yang kursinya sudah disingkirkan – berdiri Sasuke yang tengah mengenakan busananya satin qipao buatan Armani, berkaca pada sebuah cermin seukuran badan di depannya yang berdiri sedikit miring dengan bertumpuh pada penyangga yang sewarna dengan warna bingkainya, perak.
"Aku ingin ke kamar" tuturnya sebelum ia melangkahkan kakinya meninggalkan sekelompok stylish, perias wajah dan rambut di ruang tamu; beralih ke dalam kamar tidurnya sendirian kemudian mengunci rapat-rapat pintu kamarnya. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada cermin rias yang ada bertengger di dinding kamarnya, tepat di atas meja riasnya setelah ia mendudukkan tubuhnya di kursi tanpa punggung yang berdiri di sisi meja riasnya.
Matanya menerawang pada dirinya sendiri, melihat dengan jelas wajah pucatnya yang dipoles dengan riasan natural: kulit yang pucat yang dibaluri bedak dan fondation sewarna; bibirnya yang tipis lagi ranum dipoles lipstick merah muda yang samar menambah keranuman pada bibirnya; sedang rambut yang biasa mencuat ke belakang – karena sudah cukup panjang – ditata agar lurus ke bawah dengan poni yang dibelah, sekali-kali ia melihat kilapan rambutnya kala terterpa cahaya lampu yang ada di kamarnya. Tak ada aksesoris seperti angting ataupun kalung.
Turun pada tubuhnya, bisa dia lihat busana bermodelan qipao-nya yang ketat mematri kemolekan tubuhnya yang berhasil ia jaga, seringai kepuasa mengurva di salah satu sudut bibirnya saat memikikan hal ini. Namun, hal itu tak berlangsung lama, wajahnya seketika menjadi keruh saat mengingat kejadian beberapa bulan lalu saat ia mengenakan busana yang bermodel sama. Kejadian yang membuatnya tak bisa mengingat pria berambut piran yang beberapa hari ini menghilang entah kemana dengan meninggalkan berita gosip yang membuat mata sampai telinga Sasuke panas terbakar.
Jemari lentiknya yang mengetuk meja sedari tadi tiba-tiba berhenti saat ia menjulurkan tangannya ke arah beberapa botol parfum yang berjejer di pojok kanan meja, ia lalu menyemportkan parfum tersebut pada beberapa bagian tubuhnya sebelum ia menghirup dalam udara yang ada di sekitarnya, yang lalu ia hembuskan perlahan melalui mulutnya. Sasuke kemudian berdiri, dan untuk terakhir kalinya menatap pantulannya di cermin sebelum keluar dari kamarnya.
Keluar dari kamarnya, Sasuke segera memberi isyarat kepada Sakura agar mendekat, bersamaan dengannya meminta para perias dan stylish untuk keluar dari apartemennya. "Sakura" ia melirik pada perempuan berrambut merah muda yang duduk di sofa dengan iPad di pangkuannya, nampak sibuk merancang jadwalnya untuk beberapa hari belakangan; ia lalu beralih pada semua mata yang memandangnya setelah Sakura beranjak dari duduknya dan melangkah padanya, "Kalian bisa pergi" ujarnya yang terdengar seperti perintah bagi yang mendengar, dan bisa ditebak semua orang yang ada di sana – kecuali Sakura – keluar dari apartemen Sasuke.
"Jadi?" tanya Sasuke seraya ia mendudukkan dirnya di sofa tunggal yang terpinggirkan ke sisi kanan ruang tamu, bersama dengan Sakura yang duduk di salah satu sofa panjang yang lurus-berhadapan dengan sofa yang diduduki Sasuke, membuat keduanya saling berhadapan. Mata Sasuke memandang Sakura dengan padnangan bertanya juga menuntut, tapi ia sembunyikan dengan wajah datar tak berekspresi miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL WEARS ARMANI
RomanceBercerita tentang Naruto yang bekerja untuk Sasuke Uchiha yang merupakan legenda hidup dalam industri fashion.