Chapter 15 "73 Questions"

689 40 0
                                    


Hai semua, jumpa lagi kita. Maaf kalau memang banyak kekurangan dalam fic ini, kalau memang kalian nemuin hal itu mohon dikritik dan diberi saran di komom komentar. Dah, itu aja. Semoga kalian suka!

Chapter 15

Rekaman kamera yang digenggam Arashi, pemuda bermata hijau dengan rambut merah menyala, mulai menyala bersamaan saat ia melangkah masuk ke dalam ruang arteri yang menghubungkan kantor dengan ruang kerja Sasuke. Dua meja yang mengapit pintu masuk ke dalam ruang kerja Sasuke ditempati oleh Sakura dan Kiba yang sibuk mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

"Hai, aku datang untuk mewawancarai Sasuke?" kamera sekarang tertuju pada Sakura yang memakai stelan formal buatan Valentino.

Senyum cerah Sakura terukir di wajahnya saat ia menoleh ke arah Arashi, "Ya, Sasuke's ready right this way into his office" Sakura kemudian mengangkat telunjuknya terarah pada ruang kerja Sasuke.

Arashi mengangguk dan kembali bertanya, "I'm dressed okay, right?". Sakura mengangguk menjawab pertanyaan rekan kerjanya itu sebelum kamera beralih daripada Sakura ke arah ruang kerja Sasuke yang disusul dengan melangkahnya Arashi meninggalkan meja kerjanya.

Sharingan ent. punya semacam program yang mewawancarai setiap sosialita di dunia industri mode dengan tujuh puluh tiga pertanyaan, video wawancara itu akan diunggah ke jejaring sosial mereka setelahnya. Episode kali ini Sharingan ent. memutuskan untuk mewawancarai Sasuke sebagai episode spesial berkenaan dengan perayaan ulang tahun perusahaan publikasi mereka.

Kembali kepada Ashari. Pemuda semampai itu kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan bernuansa creamy itu, di dindingnya tergantung beberapa bingkai luksian abstrak dan klasik yang menggambarkan perjalanan industri mode selama berabad-abad lamanya; sebelah kanan terdapat meja marmer yang di atasnya berdiri beberapa guci berukuran kecil yang menampung bunga-bunga segar, pun juga ada yang kosong hanya untuk pajangan; di samping meja itu ada kursi bermodel sama yang di atasnya terdapat tas jenjeng bermerek Armani berwarna putih polos; lanjut ke bagian kanan ruangan nampak sofa panjang dan tunggal yang menghadap ke arah meja kaca di tengahnya, di atas meja itu tergeletak bisu beberapa majalah keluaran terbaru dari Vogue, Bazaar, dan Sharingan yang disampingnya terdapat wadah untuk pengharum ruangan; sedang pada pinggiran jendela kaca tak berengsel itu berjejer koleksi guci milik Sasuke yang nampak berasal dari Tiongkok kalau diperhatikan dari gaya ukirannya, juga beberapa bingkai foto monokrom yang berdiri tegap memamerkan foto para model kenamaan; beralih ke tengah ruangan terlihat meja kayu hitam Sasuke yang di samping kirinya dipenuhi dengan wadah berbentuk gelas yang berisikan pensil, pulpen, spidol, highlight, dan beberapa macam lagi alat tulis yang ia gunakan untuk merevisi majalah pra-publikasi; di samping semua wadah itu, tepatnya di ujung meja, terdapat lampu antik yang menyala redup dengan cahaya creamy, dan juga piring antik yang menampung kartu nama Sasuke; di sisi kanan meja ada hiasan bunga yang bersebelahan dengan telepon dan juga tumpukan jurnal Saringan yang bersanding dengan macbook abu keluaran terbaru milik Sasuke; bagian tengah meja ia biarkan kosong kecuali untuk satu buku catatan yang disampingnya tergeletak satu batang pulpen; di depan meja berdiri dua kursi yang menyerong; pada bagian bawah terdapat keranjang rotan yang merupakan keranjang sampah Sasuke; sedang di belakang meja nampak Sasuke tengah menaruh atensinya pada macbooknya, tubuh rampingnya dibalur dengan round-neck cream blouse yang bagian bawahnya disemat ke dalam celana semata kaki yang senada dengan warna bajunya; di bagian belakang Sasuke, tepatnya di pingging jendela, berjejer bingkai foto monokrom yang sama dengan foto-foto pada sisi lain ruangan. Ruangan yang sempurna untuk Sasuke Uchiha, ruangan yang menggambarkan ketenangan batin dan pikiran.

 Ruangan yang sempurna untuk Sasuke Uchiha, ruangan yang menggambarkan ketenangan batin dan pikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE DEVIL WEARS ARMANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang