Keluarga Adhiyaksa

9.8K 586 189
                                    

Assalamualaikum!

Alhamdulillah! Ramadhan kali ini bisa balik lagi! Mudah-mudahan cerita ini bisa bermanfaat dan menghibur yaaaa. Seperti biasa, cerita ini akan diposting menjelang waktu berbuka puasa hihihi. Nah, barang kali ada yang lupa siapa aja laki-laki dan perempuan Adhiyaksa? Boleh baca dibawah ini yaa:

Feri Adhiyaksa-Saralee Jasmine

Dianugerahi tiga anak, yang pertama si manja: Tiara (34 tahun), yang kedua si ketus: Ando (24 tahun) dan yang ketiga si pengalah: Anne (21 tahun).

Yang belom baca kisahnya Feri-Sara, bisa cek profile gue dan klik Percayalah Kasih!!! Untuk kisahnya Tiara klik Istikharah Cinta & kisahnya Ando klik Cinta di Atas Cinta!

Fadlan Adhiyaksa-Marissa Az-Zahra

Dianugerahi tiga anak kembar yang kompak walau terkadang bikin senewen Bundanya. Pertama, si perfect: Farrel (26 tahun). Kedua, si nyolot: Farras (26 tahun). Ketiga, si manja: Ferril (26 tahun).

Kisah mereka (Fadlan-Icha) juga ada loh. Judulnya Penghujung Cinta....! Kalau Farras klik Cinta di Atas Cinta!

Fadli Adhiyaksa-Calista Anggraina

Ini keluarganya si kembaran Fadlan yang dianugerahi dua anak perempuan berlawanan karakter dan satu anak perempuan lagi si penengah. Pertama, si pendiam: Fasha (28 tahun). Kedua, si bawel: Caraina (26 tahun). Ketiga, si netralis: Falista (9 tahun).

Pasangan ini juga punya kisah sendiri loh. Ada di Titian Kalbu....! Kalau Fasha bisa baca Tak Sejalan lalu Jika Cinta....!!

Aisha Fayola Adhiyaksa-Adnan Wirasatya

Keluarga emak-emak gaul yang satu ini dianugerahi duo kembar tengil dengan watak nyaris sama. Ada Ardan (28 tahun) dan Dina (28 tahun) yang menguji iman orang tuanya, om-tantenya, sepupu-sepupunya di setiap hari tanpa absen.

Penasaran bagaimana Aisha dan wira bersatu? Yuk yang belum baca, dibaca! Judulnya Destiny yaaah... kalau Dina bisa baca Tak Sejalan lalu Jika Cinta dan terakhir Kala Berjodoh!!

Airin Fayola Adhiyaksa-Bintang Akib Fahlevi

Keluarga si bungsu yang dianugerahi banyak anak. Pertama, pengikut setianya Farrel: Agha (menjelang 20 tahun). Kedua, versi gelapnya Akib: Aidan (16 tahun). Ketiga, pengikut setianya Ardan: Ali (14 tahun). Keempat dan kelima adalah kembar yang doyan rusuh: Adrian dan Adshilla (12 tahun) . Keenam, si centil pengikutnya Farras: Adelina (10 tahun). Terakhir yang ketujuh si bawel kopian Adel : Adeeva (9 tahun).

Hihihi kalau pasangan ini ceritanya ada di Mascheraviele dan sambungannya ada di Keluarga Adhiyaksa yaaaah

Ceritanya akan segera di pos mulai sore besok yaaaa yaaaaaah!

Salam kece selalu,

Carissa Aznii

😅😅😅

"Hahahahahahaa!"

Kelimanya tertawa. Tak menyangka jika hidup mereka akan menjadi seperti ini. Ada yang sudah punya cucu, ada yang sedang menanti kehadiran cucu, ada yang masih mendoakan anaknya agar bersegera ke pelaminan, ada yang masih sigap mengasuh karena masih terlalu muda untuk ke arah sana. Tapi rambut-rambut yang semakin banyak memutih itu sejujurnya mengingatkan pada dua hal. Pertama, usia yang semakin memendek. Kedua, kematian.

"Rasanya waktu terlalu cepat berlalu," ungkap Fadlan. Ia duduk santai sambil mengangkat satu kakinya dengan kedua tangan terentang di belakang punggung Aisha dan Airin yang duduk di kiri dan kanannya. Sementara saudara kembar sablebgnya, duduk di sofa terpisah tepat di sebelah Aisha. Feri? Juga di sofa terpisah tepat di sebelah Airin. Dengan berjajarnya kelima orang ini, dapat membuat tiga tingkatan jenis anak Adhiyaksa. Level 1 pendiam dan kalem. Siapa? Feri dan Airin yang duduk bersebelahan. Level 2 netral. Siapa? Fadlan saja. Level 3 sableng. Siapa? Siapa pun tahu. Hahahaha!

"Sorry, gue masih muda," sahut Fadli yang mengundang tawa. Tentu saja ia terlihat paling muda karena tak banyak rambutnya yang memutih. Bahkan wajahnya masih seperti lelaki usia 40-an. Fadlan? Hanya terlihat lebih tua sedikit darinya karena sekitar 20% rambutnya sudah memutih. Feri? Hampir setengah dari kepalanya sudah memutih. Hahaha!

"Tapi, biar pun usia bertambah, kelakuan masih sama," sindir Feri telak dan itu kembali mengundang tawa.

"Ya. Walau aku ngerasa sih, kak, masing-masing dari kita semakin dewasa," tutur Aisha yang dibalas anggukan saudara-saudaranya.

"Ada yang udah punya cucu," sambung Airin. Feri terkekeh. Ya, itu adalah hal menyenangkan untuknya. Fadlan? Hanya bisa berdoa. Barangkali Allah tahu waktu terbaik kapan anaknya akan memiliki anak.

"Ngomong-ngomong anak gue susah banget disuruh nikah," curhat Fadli yang kembali membuat satu ruangan itu tergelak. "Gue nyuruh kakaknya yang nikah, yang ngebet adeknya," tambahnya. Aisha sampai terbahak. Rain sih gak usah ditanggapi secara serius. Gadis itu kan kebelet nikah gegara Farras dan Dina sudah menikah. Ia jadi kehilangan teman jomblo seperjuangan. Apalagi Ferril digadang-gadang sudah punya calon. Baah! Gak mau ngalah kalau sama Ferril. Tuh orang kan musuh bebuyutannya dari dulu!

"Si Ann gimana, kak?" tanya Aisha, usil. Ia bisa melihat wajah keberatan milik Feri. Tentu ia belum rela.

"Ann nanti aja. Sekarang waktunya dia persiapan koass. Menikah itu nanti, akan ada waktunya."

Fadlan mengangguk setuju tapi Fadli menghela nafas. Ia tahu sih. Tapi tetap saja. "Kalau lu, kak?" Fadli melempar tanya pada Fadlan.

Fadlan terkekeh. "Kalau Ferril sih katanya udah ada, tapi belum dikenalkan. Kalau Farrel," Fadlan tampak berpikir sementara bibir Aisha dan Airin berkedut-kedut menahan tawa.

"Gak usah dipikirin kali, kak. Yang ngantri banyak. Apalagi kalau Aisha mampir ke rumah pas weekend, bah! Antrian mobil masuk ke rumahnya udah kayak anstiran masuk tempat wisata pas diskon!" seru Aisha yang mengundang gelak tawa. Justru gegara itu lah yang membuat Fadlan pusing kepala. Anak sulungnya menjadi sangat terkenal jadi banyak cewek-cewek yang mengantri. Mau model apa saja ada. Tapi yang membuat tidak tahan adalah istrinya yang mengomel. Hahahaha!

"Rain bukannya banyak juga?"

Fadlan membalik pertanyaan. Fadli terkekeh. "Gak ada, kak."

"Bukannya gak ada yang ngantri ke rumah itu tapi gak ada yang berani datang ke rumah! Soalnyaaa--"

"Babenya galak!" Aisha menyambung omongan Feri dan lagi-lagi mereka terbahak.

Yeah, maklum lah. Fadli kan gak mau anaknya jadi korban lelaki. Hahaha! Efek jadi playboy. Gimana istrinya kagak ngomel-ngomel?

"Kalau Ardan gimana tuh?" tanya Fadlan lantas ikut tertawa saat melihat saudara-saudaranya tertawa. Aisha bahkan tak kuasa bicara saking ngakaknya. Kalau ingat anaknya yang satu itu, kadang ia kasian tapi entah kenapa lebih banyak meledeknya dengan tawa.

"Aku gak tahu dia lagi nongkrong di mana lagi demi ngejar jodoh," jawab Aisha. Feri terkikik-kikik mendengarnya. Kabar terakhir yang ia dengar, Ardan sering nongkrong di Martabak Gantengnya Farrel. Maklum lah, di sana kan banyak cewek-cewek cantik yang beli. Apalagi kalau Farrel yang jaga. Baaaah!

Fadli geleng-geleng kepala. Ia jadi teringat seminggu lalu saat Ardan menongkrongi kantornya demi melihat sekretaris barunya Fadli yang waktu itu gosipnya cakeeep. Eeeeeh ternyata! Cowook! Hahahaha!

"Kalau Agha, Rin? Gimana sama yang kemaren?" tagih Fadlan.

Airin tersenyum kecil. "Jangan diungkit-ungkit lah, kak, dia udah tobat katanya."

Fadlan geleng-geleng kepala. Anak muda-anak muda.

😄😄😄

Lanjut besok sore yaaaaa



Dear JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang