Dear Jodoh: Perempuan Seperti Bunda

3.7K 555 236
                                    

Dia memang bukan bunda, walau aku bisa melihat bunda muda dalam dirinya.

Ferril Alhanan Adhiyaksa

🤣🤣😂


Ferril bersiul-siul usai bercermin dan dalam sedetik saja, ia sudah merasa dirinya paling ganteng di rumah ini. Uhuy! Gimana enggak? Ia sudah kece dengan kemeja polos berwarna marun dan lengan kemejanya yang dilipat hingga siku. Kemudian ia mengambil parfum dan menyemprotnya dimana-mana. Terakhir, memberikan sedikit sentuhan pada rambut hitam kecenya yang baru dipotong semalam. Selanjutnya, berjalan keluar kamar usai mengantongi dompet dan ponselnya. Tak lupa, ia menenteng kunci mobilnya.

Begitu menuruni tangga, mata papanya memincing. Kerapian dan kegantengan Ferril di pagi hari ini tentu saja selalu mengundang kecurigaan besar. Apalagi anaknya terlihat tampak bahagia dan bersiul-siul.

"Pasti mau keluar tuh, pa!" kompor Farras yang sedang memberesi dapur.

Ando dan Farrel yang masing-masing sedang memegang sapu lantai pun ikut menoleh. Disaat para lelaki di rumah ini sedang kerja paksa hari ini eeh si bungsu malah keluar sudah ganteng begini. Bahkan bunda pun sampai keluar dari dapur demi melihat anak sablengnya yang sudah berdiri di ujung tangga.

"Mau ke mana, dek?"

"Biasa, bunda."

"Biasa apanya?"

Farras langsung nyolot. Bundanya terkekeh. Ando dan Farrel tak ambil pusing. Keduanya langsung menyapu lagi. Lagi pula, tiap para lelaki bekerja, Ferril memang jalan membantu. Bocah itu suka menghilang entah ke mana.

"Ada urusan lah, bun. Urgent! Nanti adek janji deh pulang cepat terus nemenin bunda ke pasar Ramadhan beli kue sama takjil," tuturnya yang sudah memeluk pinggang bundanya dengan erat.

Fadlan langsung senewen. Ia saja sudah pengen peluk-peluk istrinya sejak tadi tapi menahan diri karena puasa. Takut khilaf euy!

"Emangnya mau ke mana?"

Ferril terkekeh tapi malah mencium pipi bundanya. "Bentar aja kok, bun. Gak akan lamaaaa," tuturnya seraya mengangkat tangan bundanya lalu menyalaminya dan berjalan menuju papanya yang menyalaminya dengan ogah-ogahan.

"Pulang cepat boleh tapi gak boleh nemenin bunda ke pasar Ramadhan. Biar bunda sama papa aja," tutur Fadlan usai Ferril menyalaminya. Tutur katanya itu disambut tawa istri dan anak perempuannya. Masya Allah! Cemburu banget sama anak bah!

Ferril sih langsung memberi hormat. Beberapa bulan ini ia memang kooperatif pada papanya kalau papanya melarang-larangnya untuk pelukan dengan bunda, ciumin bunda atau tidur dengan bundanya. Biasanya, ia akan dengan manja masih memaksa tapi akhir-akhir ini sudah jarang. Alhasil, istrinya yang mulai gusar karena tak rela anak manjanya tak manja lagi. Hasil akhir tentu saja Fadlan yang diomeli istrinya. Istrinya kan maunya anaknya manja-manja aja. Kalau udah menikah, pasti akan berkurang hal-hal seperti itu yang kalau ia bayangkan membuatnya agak bersedih.

🤣🤣🤣

"Nyamperin lagi tuh," tutur sahabatnya yang terkekeh melihat  sesosok cowok ganteng bin sableng yang baru keluar dari mobil merah sport-nya yang masih baru. Ferril kan hobi gonta-ganti mobil tapi warnanya gak pernah ganti. Selalu merah.

Perempuan berkerudung mocca yang berjalan di sebelah sahabatnya itu berdesis. Yaaa gimana yaaaa hahaaha brondong sih. Temennya itu gak doyan brondong. Sukanya yang lebih tua dan dewasa. Tapi yang nempelin mulu yaaa.....

Dear JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang