Dear Jodoh: Antara Dua Pilihan

3.3K 597 312
                                    

Kalau berbicara hati masih cinta tapi....

Anne Fahira Adhiyaksa

😋😋😋

"Ann berangkat, daaaaad!" teriaknya sambil berlari keluar dari rumah. Tak lama, suara mobilnya sudah meninggalkan garasi. Feri geleng-geleng kepala. Kebetulan yang ada di rumah ini hanya ia dan Anne. Sara sedang menginap di Tangerang. Mengasuh Sherin di sana. Kangen juga katanya sama cucunya itu. Ando dan Farras tentu saja sudah tinggal di rumah mereka sendiri. Jadi, kini Feri sendiri di hari Senin. Ia tidak ke kantor karena ada Ando. Ia memang sudah mengurangi waktu bekerjanya dan lebih sering di rumah bersama istrinya. Apalagi Sara sempat komplain karena rumah sepi semenjak anak-mantu tinggal di rumah sendiri. Kalau Anne kan sibuk di kampus.

Anne menyetir mobil dengan luwes. Yeah, sudah hampir dua tahun ini ia pandai menyetir dan membawa mobil sendiri. Semenjak Ando sudah tak bisa lagi mengantar-jemputnya, Feri pun begitu, akhirnya ia di belikan mobil oleh Ando. Katanya kado ulang tahun. Kalau ulang tahunnya di tahun ini, Anne tidak meminta apa-apa.

Anne turun dari mobil. Gadis cantik yang juga idola satu jurusannya itu selalu membuat heboh. Ia memang hanya bersikap biasa saja tapi dimana pun ia berada, keberadaannya selalu membuat para lelaki dan perempuan saling berbisik kagum. Makin dewasa makin cantik. Penampilannya yang anggun kadang dengan rok atau gamis tak lupa jilbab panjangnya, membuat banyak lelaki tak sembarang mendekat. Ia juga sangat menjaga dirinya meski sudah sejak masuk kedokteran, ia mulai merasakan apa yang kebanyakan orang rasakan. Sudah pernah jatuh cinta dan terluka. Namun itu lah yang membuatnya bangkit hingga kini. Dulu kepompong kini kupu-kupu. Meski ia sempat viral dengan banyak gosip buruk namun Anne berhasil mengembalikan citranya. Meski sempat tenggelam dalam cinta yang mengenaskan. Namun itu lah yang mengajarkannya arti kedewasaan.

"Ada kak Hamas! Ada kak Hamas!"

Dan kalau tadi orang-orang heboh dengan kehadirannya, kini heboh dengan kehadiran sosok lelaki yang mengenakan celana hitam dan kemeja marun. Lelaki itu mahasiswa kedokteran paling ganteng di angkatannya. Dua tahun di atas Anne dan hari ini adalah perayaan perpisahan bagi dokter-dokter muda yang sudah lulus uji kompetensi kedokteran dan sudah disumpah menjadi dokter. Termasuk lelaki yang sekarang diangkat-angkat oleh teman-teman seangkatannya. Kabarnya, ia menjadi lulusan terbaik dua tahun lalu saat wisuda sarjana kedokteran. Lalu kini, ia yang paling duluan disumpah menjadi dokter disaat teman-temannya baru akan ikut ujian kompetensi. Kecerdasan dan kegantengannya melegenda dikalangan mahasiswi kedokteran, termasuk Anne yang diam-diam mengaguminya sejak awal masuk kuliah. Ia tak sengaja melihat lelaki yang sedang mengaji sambil menangis disaat ia hendak solat Dhuha kala itu. Hanya mendengarnya mengaji sambil menangis lantas membuat jantung Anne berdebar begitu saja. Tapi saat ini? Anne langsung mengalihkan muka. Ia tidak akan mengungkit lelaki itu dalam hidupnya.

Semenjak dua tahun lalu, Anne hampir tak pernah melihatnya. Karena lelaki itu pun sibuk koass dimana-mana. Kadang ia mendengar kabar lelaki itu ada di Kalimantan bahkan Papua. Setelah itu, ia tak tahu dan tak mau tahu. Tak ada kisah spesial diantara mereka kecuali luka jika kau ingin tahu.

"Ann! Udah menghadap Prof Mita belum?" tanya Raina yang entah muncul dari mana dan tiba-tiba menyenggol lengan Anne. Membuat Anne tersadar kalau ia masih menatap lelaki yang masih tertawa bersama sahabat-sahabatnya itu. Aaah! Seharusnya Anne melupakan lelaki itu seperti lelaki itu bukan? Lihat lah, meski hidup Anne sudah sangat baik sekarang tapi lelaki itu? Bahkan tak tampak terluka sama sekali. Ah ya, Anne lupa kalau ia memang tak punya hubungan apapun dengan lelaki itu. Bahkan perasaan lelaki itu pun hanya halusinasi Anne yang berlebihan.

"Eh! Eung, baru mau ke sana, Na! Gue duluan ya!" ucapnya lantas langsung pamit dan segera berjalan lagi. Saat ia berjalan lagi itu lah, Hamas baru melihatnya dan menyadari keberadaannya. Lelaki itu tersenyum.

Dear JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang