Dear Jodoh: Perempuan Idaman

3.5K 607 746
                                    

Dia perempuan yang terjaga. Jatuh cinta padanya karena dia yang menjaga fitrahnya sebagai perempuan yang kelak menjadi bidadari surga. Allah, boleh kah aku yang menjadi pangeran surganya?

Farrel Alhanan Adhiyaksa

😍😍😍

Seperti biasa, kalau tidak riuh maka bukan sambutan untuk Farrel namanya. Sepanjang ramadhan ini Farrel bahkan tak sempat mengurus martabak gantengnya maupun toko sepatunya. Ia sibuk dikejar jadwal seminar, pelatihan, dan undangan untuk menghadiri banyak event-event bisnis. Selain menjadi motivator, ia juga aktif menjadi narasumber khususnya berbicara soal startup. Ia kan punya banyak usaha, bukan hanya aplikasi di bidang kesehatan, tahfiz Quran, dan pendidikan, bukan hanya martabak ganteng dan toko sepatu. Kini ia berencana mengembangkan aplikasi di bidang lingkungan. Khususnya berkaitan dengan waste and climate change. Hanya saja, ia masih mengumpulkan banyak informasi dan pembelajaran. Maka kini, berkat link dari bundanya, ia tiba di Sekolah Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia untuk menemui salah satu dosen yang juga rekan dosen bundanya. Ia hanya sekedar silaturahmi dan belajar darinya. Obrolan awal dimulai dari jam delapan pagi hingga jam sembilan pagi. Lalu Farrel harus ditinggal sendiri di ruangan beliau karena beliau harus mengajar. Satu jam kemudian, beliau sempat kembali menghampiri Farrel dan memintanya untuk masuk ke kelasnya saja. Maka Farrel mengikuti. Kapan lagi ia bisa belajar secara langsung?

Farrel masuk ke dalam kelas yang tentu saja disambut bisik-bisik tetangga. Kehadirannya mengundang banyak mata untuk melihat. Apalagi wajahnya yang sering hilir-mudik di stasiun televisi itu memang tak asing. Bahkan sang dosen mengkonfirmasi dan memperkenalkannya pada seisi kelas yang dihadiri sebanyak 30 orang kala itu. Farel cuma diam dengan kalem. Walau tadi sempat tersenyum tipis yang sopan pada seluruh mahasiswa S2 itu. Yeah, sebagian besar mahasiswa/i di sini sudah menikah walau ada beberapa yang masih jomblo.

Dua jam perkuliahan selesai, ada banyak hal yang Farrel catat. Lalu lelaki itu kembali ke ruangan si dosen bersama dosennya saat perkuliahan usai. Keduanya berjalan berdampingan sambil mengobrol ringan terkait perkuliahan tadi. Walau kemudian....

"Bapaak!"

Salah satu mahasiswi beliau memanggil. Lelaki yang jauh lebih tua dibanding Papanya itu menoleh.

"Ya? Ada apa Faradina?"

Perempuan berjilbab itu berjalan mendekati dosen tua yang berjalan sejajar dengan Farrel. Farrel tak sengaja melihat wajahnya yang cantik itu saat gadis itu melewatinya, lantas mengalihkan pandangan. Astagfirullah, katanya. Tapi matanya hampir melirik lagi. Hihihi! Sepertinya ia harus ber-istigfar lebih kencang. Godaannya berat euy. Cewek cantik emang banyak. Tapi yang berjilbab tertutup begini yang dicarinya. Memang si perempuan ini masih modis tapi modis pakaiannya masih menutup aurat. Maksudnya, tidak seperti kerudung lilit sana-sini yang sering dikenakan Dina atau Rain. Penampilannya persis semodis Farras yang juga bergamis lengkap.

"Terkait carbon capture itu--"

Ia belum selesai menjelaskannya, sang dosen langsung ber-aha ria. Teringat obrolannya dengan lelaki yang berdiri di sampingnya ini, Farrel.

"Nah, kebetulan si Farrel ini sedang memikirkan carbon capture. Siapa tahu bisa dikembangkan di Indonesia."

Aaah, si perempuan menoleh ke arah Farrel yang tetiba terbius, tak sanggup mengalihkan pandangannya. Astagfirullah, gumamnya lima detik kemudian. Ia langsung menunduk dengan sopan sambil menahan debar jantungnya yang tiba-tiba mengencang.

"Ayo! Kamu ikut saja kita diskusi," ajak dosennya yang mau tak mau membuat gadis itu ikut berjalan masuk ke dalam ruangannya.

Hampir dua jam diskusi sederhana berjalan namun Farrel, entah kenapa, tak konsen-konsen amat seperti biasanya. Semakin ia menatap perempuan ini semakin membuatnya merasa tak asing melihat matanya dan juga jenis suaranya. Ia merasa pernah melihatnya entah di mana tapi ia lupa. Mata indah itu seperti tak asing dilihatnya. Suaranya yang lembut itu juga terasa dejavu dalam ingatannya.

Dear JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang