Bersama Yanu

26 4 0
                                    

Selamat Membaca :)

Selasa pagi ini begitu cerah, berbeda dengan Ghea yang sedari tadi menekuk wajahnya menunggu Gavin di meja makan sambil menyantap sarapannya.

"Ghea mau bekalnya pake roti selai apa?" Tanya Rena sambil memegang roti untuk bekal putrinya.

"Seperti biasa bunda, taburin keju yang banyak" Jawab Ghea.

"Sandwich cokelat plus extra keju sudah bunda siapin, jangan lupa dimakan ya sayang" Ucap Rena sambil meletakkan bekal di tas Ghea.

"Siap bundaa, ini Gavin kemana sih Bun, sarapan Ghea sudah habis, Gavin belum juga dateng" Ghea beranjak menuju ruang tamu.

"Sekarang kan masih jam 6 Ghe, lagian tumben banget kamu sepagi ini?" Tanya Rena yang menyusul Ghea ke ruang tamu.

"Ghea anti terlambat mulai hari ini bun, males berurusan sama Gavin di sekolah, sok banget jadi ketos, belagu, ngeselin" Ucap Ghea sambil memainkan HPnya tanpa tahu Gavin telah berada di pintu.

"Gheanya bandel sih tante, jadi sering aku omelin" Kata Gavin yang langsung menimbrung ucapan Ghea.

"Bunda ga tau sih, Gavin mempermalukan Ghea di depan banyak orang, bayangin deh bun jadi Ghea, malu bunda maluuuu" Jelas Ghea sambil menatap Gavin penuh ketidaksukaan.

"Sudah, sudah, Ghea jangan bikin ulah di sekolah, turutin Gavin aja ya sayang" Ucap Rena sambil mengelus kepala putrinya.

"Belain aja terus Gavin belain, curiga nih Ghea jangan - jangan anak Bunda itu Gavin bukan Ghea, jangan - jangan lo sama gue ketuker pas masi bayi Vin" Tunjuk Ghea kepada Gavin. Hal tersebut membuat Rena dan Gavin tertawa dengan tingkah Ghea.

"Anyway , gue sama lo lahirnya beda angkatan" Kata Gavin yang membuat Ghea memutar malas matanya.

"Ghea emang gitu Vin, suka ga jelas, yaudah gih sana berangkat" Perintah Rena.

"Iya tante, kita berangkat ya, bye tante" Gavin menyalami Rena dan langsung keluar menuju mobilnya.

"Hati - hati Vin" Ucap Rena sambil mengantar Ghea keluar rumah.

"Ghe, inget pesen bunda, jangan bandel, nurut sama Gavin" Tambah Rena kepada Ghea.

"Ya ya yaaa, bye bunda" Ghea langsung menyusul Gavin ke dalam mobil untuk berangkat sekolah.

🌵🌵🌵🌵🌵

"

Pasang seatbeltnya Ghe" Ucap Gavin di dalam mobil.

"Ga" Balas Ghea sambil memainkan HPnya.

"Ohh, gue peka" Kata Gavin sambil menunjukkan smirk khasnya.

"Peka apaan?" Tanya Ghea.

Gavin mulai mendekat ke arah Ghea. Gerakan Gavin seolah ingin mencium Ghea, hal tersebut membuat Ghea kebingungan dengan tingkah Gavin.

"Mau ngapain lo?" Gavin tidak menjawabnya.

"Vin, minggir ga!" Ghea mendorong Gavin, namun Gavin tetap di posisinya.

"Vin jangan gila deh" Gavin terus mendekat ke arah Ghea.

"Jangan Vin" Ghea menutup matanya, sementara Gavin hanya tertawa dan langsung memasang seatbelt Ghea.

"Lo berharap gue cium hm?" Ghea membuka mata, dan menatap Gavin yang dengan santainya menyetir.

"Dih amit-amit" Ucap Ghea sambil memalingkan mukanya ke arah jendela.

FRIENDZONE (Ghea & Gavin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang